Jakarta (ANTARA) - Anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dilengkapi dengan "body camera" untuk melindungi dari ancaman saat menegakkan aturan.
"Petugas kepolisian di luar negeri telah melengkapi dirinya dengan alat bernama body camera," kata Kasie STNK Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Arif Fazlurrahman di Jakarta, Jumat.
Arif mengatakan penggunaan body camera itu berdasarkan studi banding anggota Polda Metro Jaya pada beberapa negara.
Dikatakan Arif, body camera itu berfungsi merekam video dan suara secara "streaming" selama delapan jam tanpa berhenti.
"Alat itu tidak bisa dimatikan," ujar Arif.
Arif menuturkan alat berteknologi tinggi itu dikendalikan di ruang kontrol Ditlantas Polda Metro Jaya secara streaming atau secara langsung atau "live".
"Begitu kita kasih perintah 'PJR Kijang 1 merapat ada mobil," langsung nyala live, kita bisa menonton tindakan yang sedang dilakukan, atau setelah dilakukan, bisa merekam," ungkap Arif.
Arif menuturkan alat body camera itu telah disimulasikan untuk digunakan petugas Ditlantas Polda Metro Jaya untuk memproteksi diri.
Diungkapkan Arif, kamera itu dapat merekam, streaming, menentukan posisi petugas, GPS, serta komunikasi dua arah.
"Saat ini sebanyak 16 unit tersebar pada lima induk PJR," tutur Arif.
"Petugas kepolisian di luar negeri telah melengkapi dirinya dengan alat bernama body camera," kata Kasie STNK Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Arif Fazlurrahman di Jakarta, Jumat.
Arif mengatakan penggunaan body camera itu berdasarkan studi banding anggota Polda Metro Jaya pada beberapa negara.
Dikatakan Arif, body camera itu berfungsi merekam video dan suara secara "streaming" selama delapan jam tanpa berhenti.
"Alat itu tidak bisa dimatikan," ujar Arif.
Arif menuturkan alat berteknologi tinggi itu dikendalikan di ruang kontrol Ditlantas Polda Metro Jaya secara streaming atau secara langsung atau "live".
"Begitu kita kasih perintah 'PJR Kijang 1 merapat ada mobil," langsung nyala live, kita bisa menonton tindakan yang sedang dilakukan, atau setelah dilakukan, bisa merekam," ungkap Arif.
Arif menuturkan alat body camera itu telah disimulasikan untuk digunakan petugas Ditlantas Polda Metro Jaya untuk memproteksi diri.
Diungkapkan Arif, kamera itu dapat merekam, streaming, menentukan posisi petugas, GPS, serta komunikasi dua arah.
"Saat ini sebanyak 16 unit tersebar pada lima induk PJR," tutur Arif.