Jayapura (ANTARA) - Kepala Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura Osman Marbun mengakui telah terjadi penyerangan terhadap staf Kementerian PUPR saat melakukan survei di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Jumat.
Penyerangan dilakukan saat tim yang berjumlah sembilan orang melakukan survei dan berada di sekitar Jalan Gunung.
"Mereka dihadang dan dipanah hingga melukai dua orang, salah satunya staf PUPR yang menjabat sebagai kepala satker yakni La Hanafi," kata Osman, Jumat malam.
Diakui pula, kegiatan yang dilakukan tim tersebut di luar sepengetahuannya, sehingga sempat kaget saat mendapat laporan tersebut.
Dua orang yang menjadi korban dan terkena panah yakni La Hanafi (55) yang menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja (Kasatker) BBPJN XVIII Jayapura, dan Heri Agus Suprianto (50) karyawan PT Agung Mulia Iriana. "Mudah-mudahan kondisinya stabil, sehingga Sabtu (26/10) bisa dievakuasi ke Jayapura," ujar Osman.
Secara terpisah, Kapolres Yahukimo AKBP Angling mengatakan, belum dapat memastikan siapa pelaku penyerangan karena masih dalam penyelidikan.
Baru empat orang saksi yang juga turut dalam rombongan dimintai keterangannya dan mengaku tidak mengenal para pelaku.
Tim survei saat itu menggunakan dua kendaraan, salah satunya mobil bak terbuka atau truk, dan para korban yang terkena panah berada di atas kendaraan tersebut, kata AKBP Angling.
Penyerangan dilakukan saat tim yang berjumlah sembilan orang melakukan survei dan berada di sekitar Jalan Gunung.
"Mereka dihadang dan dipanah hingga melukai dua orang, salah satunya staf PUPR yang menjabat sebagai kepala satker yakni La Hanafi," kata Osman, Jumat malam.
Diakui pula, kegiatan yang dilakukan tim tersebut di luar sepengetahuannya, sehingga sempat kaget saat mendapat laporan tersebut.
Dua orang yang menjadi korban dan terkena panah yakni La Hanafi (55) yang menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja (Kasatker) BBPJN XVIII Jayapura, dan Heri Agus Suprianto (50) karyawan PT Agung Mulia Iriana. "Mudah-mudahan kondisinya stabil, sehingga Sabtu (26/10) bisa dievakuasi ke Jayapura," ujar Osman.
Secara terpisah, Kapolres Yahukimo AKBP Angling mengatakan, belum dapat memastikan siapa pelaku penyerangan karena masih dalam penyelidikan.
Baru empat orang saksi yang juga turut dalam rombongan dimintai keterangannya dan mengaku tidak mengenal para pelaku.
Tim survei saat itu menggunakan dua kendaraan, salah satunya mobil bak terbuka atau truk, dan para korban yang terkena panah berada di atas kendaraan tersebut, kata AKBP Angling.