Jakarta (ANTARA) - Vitamin F, kombinasi dari dua jenis lemak penting, yaitu asam alfa-linolenat (ALA) dan asam linoleat (LA), punya sederet manfaat bagi tubuh salah satunya untuk jantung.
Dua lemak sehat ini ditemukan para ilmuwan pada tahun 1920-an, ketika sebuah penelitian menunjukkan tikus yang kekurangan lemak sehat kondisinya tidak sehat dan menderita konsekuensi yang merugikan.
Awalnya, mereka mengira itu adalah vitamin baru, tetapi saat mereka menyadari sifatnya, mereka menamainya vitamin F.
Seperti dilansir Medical Daily, ALA dan LA tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan melalui makanan. Keduanya sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Asam linoleat yang terdiri dari asam omega-6 adalah blok bangunan lapisan jaringan dalam sel, dengan membantu transportasi air di dalam sel. Fungsi lain asam lemak omega-6 adalah perlindungannya terhadap sel-sel pada kulit yang membantu mempertahankan kelembapan.
Lemak yang sehat juga ini juga bisa menurunkan peradangan yang menyebabkan gangguan autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan psoriasis.
Asam lemak omega-6 yang kemudian dikonversi menjadi lemak tak jenuh sehat lainnya mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung dan meningkatkan kontrol gula darah.
Anda bisa mendapatkan asam lemak ini dari minyak kedelai, minyak zaitun, minyak jagung, biji bunga matahari dan almond.
Sementara itu, ALA terdiri dari asam lemak omega-3 yang dikonversi menjadi asam eikosapentaenoat (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA).
ALA telah dikaitkan secara positif untuk mengurangi peradangan di otak, di sekitar sendi, di saluran pencernaan dan bahkan paru-paru.
Manfaat yang paling penting asam lemak ini membantu pertumbuhan dan perkembangan, terutama untuk pertumbuhan janin pada wanita hamil.
Konsumsi asam lemak omega-3 telah terbukti mengurangi gejala kesehatan mental yang buruk, terutama depresi dan kecemasan. Namun hal ini masih memerlukan lebih banyak penelitian.
Sumber makanan yang mengandung asam alfa-linolenat ini antara lain minyak biji rami, biji chia, biji rami dan walnut.
Untuk alasan ini, Otoritas Keamanan Makanan Eropa merekomendasikan 4 persen dari diet harian harus terdiri dari asam linoleat. Di Amerika Serikat, para ahli menyarankan orang harus mempertahankan rasio 4: 1 setiap hari, untuk LA ke ALA.
Dua lemak sehat ini ditemukan para ilmuwan pada tahun 1920-an, ketika sebuah penelitian menunjukkan tikus yang kekurangan lemak sehat kondisinya tidak sehat dan menderita konsekuensi yang merugikan.
Awalnya, mereka mengira itu adalah vitamin baru, tetapi saat mereka menyadari sifatnya, mereka menamainya vitamin F.
Seperti dilansir Medical Daily, ALA dan LA tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan melalui makanan. Keduanya sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Asam linoleat yang terdiri dari asam omega-6 adalah blok bangunan lapisan jaringan dalam sel, dengan membantu transportasi air di dalam sel. Fungsi lain asam lemak omega-6 adalah perlindungannya terhadap sel-sel pada kulit yang membantu mempertahankan kelembapan.
Lemak yang sehat juga ini juga bisa menurunkan peradangan yang menyebabkan gangguan autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan psoriasis.
Asam lemak omega-6 yang kemudian dikonversi menjadi lemak tak jenuh sehat lainnya mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung dan meningkatkan kontrol gula darah.
Anda bisa mendapatkan asam lemak ini dari minyak kedelai, minyak zaitun, minyak jagung, biji bunga matahari dan almond.
Sementara itu, ALA terdiri dari asam lemak omega-3 yang dikonversi menjadi asam eikosapentaenoat (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA).
ALA telah dikaitkan secara positif untuk mengurangi peradangan di otak, di sekitar sendi, di saluran pencernaan dan bahkan paru-paru.
Manfaat yang paling penting asam lemak ini membantu pertumbuhan dan perkembangan, terutama untuk pertumbuhan janin pada wanita hamil.
Konsumsi asam lemak omega-3 telah terbukti mengurangi gejala kesehatan mental yang buruk, terutama depresi dan kecemasan. Namun hal ini masih memerlukan lebih banyak penelitian.
Sumber makanan yang mengandung asam alfa-linolenat ini antara lain minyak biji rami, biji chia, biji rami dan walnut.
Untuk alasan ini, Otoritas Keamanan Makanan Eropa merekomendasikan 4 persen dari diet harian harus terdiri dari asam linoleat. Di Amerika Serikat, para ahli menyarankan orang harus mempertahankan rasio 4: 1 setiap hari, untuk LA ke ALA.