Muara Teweh (ANTARA) - Bupati Barito Utara H Nadalsyah meresmikan cagar budaya rumah Singa Ngenuh yang merupakan Panglima Suku Dayak Taboyan atau Tawoyan yang lahir tahun 1895 silam di Desa Ketapang Kecamatan Gunung Timang, Minggu.
"Kami mengharapkan peran dari seluruh elemen, sehingga nantinya dapat mewujudkan situs rumah Singa Ngenuh sebagai destinasi wisata yang terkelola dengan baik dan dikenal secara luas," kata Bupati Nadalsyah.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam prosesi peresmian dan pemindahan rumah Singa Ngenuh.
"Saya ucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras sehingga peresmian pada hari ini dapat berjalan dengan lancar," katanya.
Dalam peresmian itu juga dihadiri Ketua DPRD Barut Hj Mery Rukaini, Wakil Bupati Sugianto Panala Putra dan pejabat serta tokoh masyarakat setempat.
Suku Dayak Taboyan merupakan salah satu penduduk asli Barito Utara yang ada di Kalimantan Tengah khususnya Barito Utara yaitu Kecamatan Gunung Timang, Teweh Timur dan Gunung Purei serta masih ada leluhurnya dan keturunannya yang bermukim di luar Barito Utara berdasarkan aliran sungai atau daerah lainnya seiring dengan perkembangan zaman.
Sedangkan Sungai Setalar saat ini dikenal dengan nama Sungai Montallat (anak Sungai Barito), dimana disepanjang DAS Setalar terdapat banyak desa. Dari hulu ke hilir yaitu Desa Tongka, Siwau, Sangkorang, Pelari, Jaman, Payang Ara, Kandui, Majangkan, Baliti, Walur, Ketapang, Rarawa, dan Malungai.
Rumah leluhur Singa Ngenuh yang ada saat ini sudah tidak layak lagi, dikarenakan termakan usia yang cukup lama, sehingga pemeritahan desa, kecamatan, dinas terkait dan tokoh adat setempat mengadakan prosesi peresmian dan pemindahan Rumah Singa Ngenuh di Desa Ketapang itu.
Dengan dipindahnya Rumah Leluhur Singa Ngenuh diharapkan dapat menjadi cagar budaya sebagai salah satu destinasi wisata di Barito Utara pada Umumnya.
"Kami mengharapkan peran dari seluruh elemen, sehingga nantinya dapat mewujudkan situs rumah Singa Ngenuh sebagai destinasi wisata yang terkelola dengan baik dan dikenal secara luas," kata Bupati Nadalsyah.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam prosesi peresmian dan pemindahan rumah Singa Ngenuh.
"Saya ucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras sehingga peresmian pada hari ini dapat berjalan dengan lancar," katanya.
Dalam peresmian itu juga dihadiri Ketua DPRD Barut Hj Mery Rukaini, Wakil Bupati Sugianto Panala Putra dan pejabat serta tokoh masyarakat setempat.
Suku Dayak Taboyan merupakan salah satu penduduk asli Barito Utara yang ada di Kalimantan Tengah khususnya Barito Utara yaitu Kecamatan Gunung Timang, Teweh Timur dan Gunung Purei serta masih ada leluhurnya dan keturunannya yang bermukim di luar Barito Utara berdasarkan aliran sungai atau daerah lainnya seiring dengan perkembangan zaman.
Sedangkan Sungai Setalar saat ini dikenal dengan nama Sungai Montallat (anak Sungai Barito), dimana disepanjang DAS Setalar terdapat banyak desa. Dari hulu ke hilir yaitu Desa Tongka, Siwau, Sangkorang, Pelari, Jaman, Payang Ara, Kandui, Majangkan, Baliti, Walur, Ketapang, Rarawa, dan Malungai.
Rumah leluhur Singa Ngenuh yang ada saat ini sudah tidak layak lagi, dikarenakan termakan usia yang cukup lama, sehingga pemeritahan desa, kecamatan, dinas terkait dan tokoh adat setempat mengadakan prosesi peresmian dan pemindahan Rumah Singa Ngenuh di Desa Ketapang itu.
Dengan dipindahnya Rumah Leluhur Singa Ngenuh diharapkan dapat menjadi cagar budaya sebagai salah satu destinasi wisata di Barito Utara pada Umumnya.