Palangka Raya (ANTARA) - Tim reses daerah pemilihan V DPRD Kalimantan Tengah mencatat keluhan dan aspirasi masyarakat di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, sampai sekarang ini masih didominasi oleh minimnya tenaga medis dan fasilitas kesehatan.
Akibat minimnya tenaga medis dan fasilitas kesehatan itu sampai ada mengusulkan agar dibuatkan posko sederhana, kata perwakilan Tim Reses Dapil V DPRD Kalteng Rusita Irma saat dihubungi wartawan dari Palangka Raya, Rabu.
"Sebenarnya apa yang dikeluhkan masyarakat tersebut dari dahulu sudah terjadi dan seolah tak mampu diselesaikan pemerintah," ucapnya.
Menurut anggota Komisi 1 DPRD Kalimantan Tengah itu, minimnya tenaga medis dan fasilitas kesehatan jelas memberikan dampak yang kurang maksimal terhadap pelayanan bidang kesehatan kepada masyarakat.
Dia mengatakan keluhan dan aspirasi yang diterima saat reses yakni permasalahan infrastruktur jalan dan jembatan, serta bantuan pertanian berupa bibit, sarana prasarana maupun perbaikan infrastruktur jalan menuju lahan pertanian.
Baca juga: DPRD Kalteng segera bertemu dengan Solidaritas Peladang Tradisional
"Ada juga usulan dari damang untuk minta dinaikkan gaji, serta harapan agar ada bantuan mengisi perabotan balai, karena masih kosong belum ada apa-apanya," kata Rusita.
Selain itu diharapkan juga bantuan pembangunan rumah-rumah ibadah yang ada. Kondisi itu sangat penting, mengingat rumah ibadah sebagai sarana meningkatkan keimanan masyarakat. Untuk itu, pemerintah provinsi perlu juga memberikan perhatian ketersediaan sarana dan prasarana rumah ibadah.
"Banyak aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada kami saat reses itu. Nanti akan kami sampaikan kepada pemerintah agar diperhatikan dan dimasukkan dalam program," kata Rusita.
Daftar nama tim reses dapil V yakni Ketua DPRD Kalteng Wiyatno, Yohanes Freddy Ering, Rusita Irma, Muhajirin, dr Niksen S Bahat, Andayani, Tomi Irawan Diran, Maruadi dan Achmad Amur.
Baca juga: Tiga tahun menunggu, bantuan sapi dari Pemprov tak kunjung datang
Baca juga: DPRD Kalteng manfaatkan reses pantau sasaran program pemprov tahun 2020
Baca juga: BK DPRD Kalteng komitmen jaga nama baik dan marwah lembaga
Akibat minimnya tenaga medis dan fasilitas kesehatan itu sampai ada mengusulkan agar dibuatkan posko sederhana, kata perwakilan Tim Reses Dapil V DPRD Kalteng Rusita Irma saat dihubungi wartawan dari Palangka Raya, Rabu.
"Sebenarnya apa yang dikeluhkan masyarakat tersebut dari dahulu sudah terjadi dan seolah tak mampu diselesaikan pemerintah," ucapnya.
Menurut anggota Komisi 1 DPRD Kalimantan Tengah itu, minimnya tenaga medis dan fasilitas kesehatan jelas memberikan dampak yang kurang maksimal terhadap pelayanan bidang kesehatan kepada masyarakat.
Dia mengatakan keluhan dan aspirasi yang diterima saat reses yakni permasalahan infrastruktur jalan dan jembatan, serta bantuan pertanian berupa bibit, sarana prasarana maupun perbaikan infrastruktur jalan menuju lahan pertanian.
Baca juga: DPRD Kalteng segera bertemu dengan Solidaritas Peladang Tradisional
"Ada juga usulan dari damang untuk minta dinaikkan gaji, serta harapan agar ada bantuan mengisi perabotan balai, karena masih kosong belum ada apa-apanya," kata Rusita.
Selain itu diharapkan juga bantuan pembangunan rumah-rumah ibadah yang ada. Kondisi itu sangat penting, mengingat rumah ibadah sebagai sarana meningkatkan keimanan masyarakat. Untuk itu, pemerintah provinsi perlu juga memberikan perhatian ketersediaan sarana dan prasarana rumah ibadah.
"Banyak aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada kami saat reses itu. Nanti akan kami sampaikan kepada pemerintah agar diperhatikan dan dimasukkan dalam program," kata Rusita.
Daftar nama tim reses dapil V yakni Ketua DPRD Kalteng Wiyatno, Yohanes Freddy Ering, Rusita Irma, Muhajirin, dr Niksen S Bahat, Andayani, Tomi Irawan Diran, Maruadi dan Achmad Amur.
Baca juga: Tiga tahun menunggu, bantuan sapi dari Pemprov tak kunjung datang
Baca juga: DPRD Kalteng manfaatkan reses pantau sasaran program pemprov tahun 2020
Baca juga: BK DPRD Kalteng komitmen jaga nama baik dan marwah lembaga