Muara Teweh (ANTARA) - Kementerian Perhubungan dijadwalkan pada Januari 2020 melakukan verifikasi Bandar Udara Haji Muhammad Sidik di Desa Trinsing Kecamatan Teweh Selatan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.
"Kegiatan ini nantinya akan dilakukan tim verfikasi, terkait hampir rampungnya pekerjaan rekronstruksi runway dan sejumlah objek vital lainnya di bandara ini," kata Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) Beringin Muara Teweh Djarot Nugroho, Kamis.
Menurut dia, sebelum Bandara Muhammad sidik beroperasi, tentu ada sejumlah tahapan yang harus dilalui, termasuk verifikasi dari Kemenhub yang akan dilaksanakan oleh tiga direktorat yakni Direktorat Bandar Udara, Direktorat Keamanan Penerbangan dan Navigasi.
"Proses verifikasi meliputi sisi udara seperti runway, taxiway, apron dan peralatan pendukung lainnya. Kemudian sisi darat verifikasi seluruh peralatan keamanan, servis atau pelayanan dan keselamatan penerbangan. Termasuk verifikasi terminal," katanya.
Dia berharap dukungan dari semua pihak dan seluruh warga Barito Utara agar bandara Muhammad Sidik yang tentunya akan jadi kebanggaan ini dapat melalui semua tahapan sehingga bisa segera beroperasi.
"Kami juga berterima kasih atas dukungan yang begitu besar dari Bupati Barito Utara Nadalsyah terhadap pembangunan bandara ini, semoga dengan support dari beliau keinginan agar bandara ini segera beroperasi dapat terwujud," ujarnya.
Baca juga: Bandara H Muhammad Sidik akan beroperasi tahun ini
Bupati Barito Utara Nadalsyah sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan bandara baru bandara Muhammad Sidik.
"Sehubungan dengan rencana beroperasinya bandara Muhammad Sidik pada tahun ini dengan panjang landasan pacu 1.400 meter dan lebar 30 meter ini merupakan salah satu dari 15 buah bandara yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan sejak 2015 lalu sampai dengan 2019," kata dia.
Sudah 12 buah bandara yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan ada tiga buah bandara lagi yang ditargetkan rampung pembangunannya sampai dengan akhir 2019 lalu, yakni bandara siau di Sulawesi Utara, Bandara Tambelan di Kepulauan Riau, Bandara Haji Muhammad Sidik di Muara Teweh.
Dalam rangka mendukung beroperasinya bandara Haji Muhammad Sidik, kita sudah berupaya maksimal, salah satunya menyiapkan prasarana penunjang lain khususnya pada sisi darat berupa jalan masuk menuju bandara yang dalam waktu dekat akan ditingkatkan lagi untuk keindahannya dengan membangun taman pada median jalan dan membangun drainase pada bahu di sisi kiri dan kanan jalan untuk menjaga kekuatan struktur jalan dan kestabilan tanah.
"Demikian juga halnya untuk pengendalian kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) bandara Haji Muhammad Sidik yang dalam radius tertentu sampai dengan 15.000 meter dari landas pacu (runway) tidak boleh ada bangunan/menara dan benda tumbuh tinggi lainnya yang akan diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup) dan dalam waktu segera akan diterbitkan," kata Nadalsyah.
"Kegiatan ini nantinya akan dilakukan tim verfikasi, terkait hampir rampungnya pekerjaan rekronstruksi runway dan sejumlah objek vital lainnya di bandara ini," kata Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) Beringin Muara Teweh Djarot Nugroho, Kamis.
Menurut dia, sebelum Bandara Muhammad sidik beroperasi, tentu ada sejumlah tahapan yang harus dilalui, termasuk verifikasi dari Kemenhub yang akan dilaksanakan oleh tiga direktorat yakni Direktorat Bandar Udara, Direktorat Keamanan Penerbangan dan Navigasi.
"Proses verifikasi meliputi sisi udara seperti runway, taxiway, apron dan peralatan pendukung lainnya. Kemudian sisi darat verifikasi seluruh peralatan keamanan, servis atau pelayanan dan keselamatan penerbangan. Termasuk verifikasi terminal," katanya.
Dia berharap dukungan dari semua pihak dan seluruh warga Barito Utara agar bandara Muhammad Sidik yang tentunya akan jadi kebanggaan ini dapat melalui semua tahapan sehingga bisa segera beroperasi.
"Kami juga berterima kasih atas dukungan yang begitu besar dari Bupati Barito Utara Nadalsyah terhadap pembangunan bandara ini, semoga dengan support dari beliau keinginan agar bandara ini segera beroperasi dapat terwujud," ujarnya.
Baca juga: Bandara H Muhammad Sidik akan beroperasi tahun ini
Bupati Barito Utara Nadalsyah sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan bandara baru bandara Muhammad Sidik.
"Sehubungan dengan rencana beroperasinya bandara Muhammad Sidik pada tahun ini dengan panjang landasan pacu 1.400 meter dan lebar 30 meter ini merupakan salah satu dari 15 buah bandara yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan sejak 2015 lalu sampai dengan 2019," kata dia.
Sudah 12 buah bandara yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan ada tiga buah bandara lagi yang ditargetkan rampung pembangunannya sampai dengan akhir 2019 lalu, yakni bandara siau di Sulawesi Utara, Bandara Tambelan di Kepulauan Riau, Bandara Haji Muhammad Sidik di Muara Teweh.
Dalam rangka mendukung beroperasinya bandara Haji Muhammad Sidik, kita sudah berupaya maksimal, salah satunya menyiapkan prasarana penunjang lain khususnya pada sisi darat berupa jalan masuk menuju bandara yang dalam waktu dekat akan ditingkatkan lagi untuk keindahannya dengan membangun taman pada median jalan dan membangun drainase pada bahu di sisi kiri dan kanan jalan untuk menjaga kekuatan struktur jalan dan kestabilan tanah.
"Demikian juga halnya untuk pengendalian kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) bandara Haji Muhammad Sidik yang dalam radius tertentu sampai dengan 15.000 meter dari landas pacu (runway) tidak boleh ada bangunan/menara dan benda tumbuh tinggi lainnya yang akan diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup) dan dalam waktu segera akan diterbitkan," kata Nadalsyah.