Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas untuk mempersiapkan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk dapat menjadi destinasi wisata super premium.
"Pengembangan destinasi super premium Labuan Bajo akan mulai dibenahi pada awal tahun ini dan ada beberapa hal yang ingin saya tekankan di sini berkaitan dengan Labuhan Bajo," kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas dengan topik "Pengembangan Destinasi Pariwisata Labuan Bajo" di hotel Plataran Labuan Bajo, NTT pada Senin.
Rapat yang berlangsung di pantai tepi Laut Flores itu dihadiri oleh Menteri Pariwisata Wishnutama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo, Kepala Basarnas Marsdya Bagus Puruhito dan para pejabat terkait lainnya.
Baca juga: Taman Nasional Komodo diawasi dengan teknologi digital
"Yang pertama yang berkaitan dengan penataan kawasan, kita memang ingin segmen pasar wisatawan yang hadir di sini adalah yang pengeluarnnya lebih besar dari wisatawan kebanyakan dan oleh sebab itu kita perlu sekali melakukan integrasi baik berkaitan dengan kerapian, kebersihan, kenyamanan dan keamanan bagi para wisatawan," ungkap Presiden.
Presiden pun menilai bahwa masih perlu tambahan sejumlah hotel baru di Labuan Bajo.
"Kita tahu juga di sini ada beberapa hotel berbintang dengan beberapa fasilitas yang ada tapi kita melihat masih sangat diperlukan tambahan hotel untuk Labuan Bajo," tambah Presiden.
Presiden menyebutkan ada 5 zona yang harus ditata.
"Pertama di Bukit Pramuka, kedua di Bukit Air, ketiga di pelabuhan peti kemas kemudian di dermaga penumpang, keempat di kawasan Marina dan kelima di zona Kampung Ujung," ungkap Presiden.
Presiden menegaskan agar kelima zona tersebut dapat menjadi ruang publik yang tidak terputus.
Baca juga: Pulau Komodo tidak akan ditutup
"Sehingga menghadirkan sebuah 'landscaping' yang indah yang menjadi generator penggerak pembangunan kawasan pusat aktivitas masyarakat di Labuan Bajo," tambah Presiden.
Presiden pun memerintahkan penambahan infrastruktur di Bandara Komodo, Labuan Bajo.
"Berkaitan dengan infrastruktur kita berharap awal tahun ini 'run way' dan terminal akan segera dimulai, betul Pak Menhub? Karena semua sudah siap dan kita harapkan nantinya bandara ini akan mendapat lalu lintas, traffic yang makin banyak karena pengelolanya memiliki kemampuan, memiliki jaringan yang baik dalam mendatangkan wisatawan ke Labuan Bajo," jelas Presiden.
Perintah lainnya adalah terkait dengan penyiapan Sumber Daya Masyarakat (SDM) lokal dan kesenian lokal agar semakin hidup; penyelesaikan sengketa tanah, registrasi kapal besar, pembersihan sampah di laut dan daratan, pembuatan acara internasional untuk mendorong promosi serta kepastian keamanan bagi wisatawan.
Baca juga: Warga tolak penutupan Pulau Komodo karena curiga ada motif lain
Baca juga: Pulau Komodo akan tetap ditutup pada 2020
Baca juga: Presiden Jokowi kunjungi Taman Nasional Komodo
"Pengembangan destinasi super premium Labuan Bajo akan mulai dibenahi pada awal tahun ini dan ada beberapa hal yang ingin saya tekankan di sini berkaitan dengan Labuhan Bajo," kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas dengan topik "Pengembangan Destinasi Pariwisata Labuan Bajo" di hotel Plataran Labuan Bajo, NTT pada Senin.
Rapat yang berlangsung di pantai tepi Laut Flores itu dihadiri oleh Menteri Pariwisata Wishnutama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo, Kepala Basarnas Marsdya Bagus Puruhito dan para pejabat terkait lainnya.
Baca juga: Taman Nasional Komodo diawasi dengan teknologi digital
"Yang pertama yang berkaitan dengan penataan kawasan, kita memang ingin segmen pasar wisatawan yang hadir di sini adalah yang pengeluarnnya lebih besar dari wisatawan kebanyakan dan oleh sebab itu kita perlu sekali melakukan integrasi baik berkaitan dengan kerapian, kebersihan, kenyamanan dan keamanan bagi para wisatawan," ungkap Presiden.
Presiden pun menilai bahwa masih perlu tambahan sejumlah hotel baru di Labuan Bajo.
"Kita tahu juga di sini ada beberapa hotel berbintang dengan beberapa fasilitas yang ada tapi kita melihat masih sangat diperlukan tambahan hotel untuk Labuan Bajo," tambah Presiden.
Presiden menyebutkan ada 5 zona yang harus ditata.
"Pertama di Bukit Pramuka, kedua di Bukit Air, ketiga di pelabuhan peti kemas kemudian di dermaga penumpang, keempat di kawasan Marina dan kelima di zona Kampung Ujung," ungkap Presiden.
Presiden menegaskan agar kelima zona tersebut dapat menjadi ruang publik yang tidak terputus.
Baca juga: Pulau Komodo tidak akan ditutup
"Sehingga menghadirkan sebuah 'landscaping' yang indah yang menjadi generator penggerak pembangunan kawasan pusat aktivitas masyarakat di Labuan Bajo," tambah Presiden.
Presiden pun memerintahkan penambahan infrastruktur di Bandara Komodo, Labuan Bajo.
"Berkaitan dengan infrastruktur kita berharap awal tahun ini 'run way' dan terminal akan segera dimulai, betul Pak Menhub? Karena semua sudah siap dan kita harapkan nantinya bandara ini akan mendapat lalu lintas, traffic yang makin banyak karena pengelolanya memiliki kemampuan, memiliki jaringan yang baik dalam mendatangkan wisatawan ke Labuan Bajo," jelas Presiden.
Perintah lainnya adalah terkait dengan penyiapan Sumber Daya Masyarakat (SDM) lokal dan kesenian lokal agar semakin hidup; penyelesaikan sengketa tanah, registrasi kapal besar, pembersihan sampah di laut dan daratan, pembuatan acara internasional untuk mendorong promosi serta kepastian keamanan bagi wisatawan.
Baca juga: Warga tolak penutupan Pulau Komodo karena curiga ada motif lain
Baca juga: Pulau Komodo akan tetap ditutup pada 2020
Baca juga: Presiden Jokowi kunjungi Taman Nasional Komodo