Pengusaha AS minta tambahan penerbangan ke Bajo dan Belitung, kata Menparekraf

id Menparekraf,Sandiaga Uno,Kalteng,Labuan Bajo

Pengusaha AS minta tambahan penerbangan ke Bajo dan Belitung, kata Menparekraf

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno di Vientiane, Laos. ANTARA/ (HO-Kemenparekraf)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, pengusaha yang tergabung dalam United States-ASEAN Business Council (US-ABC) meminta penambahan penerbangan ke dua destinasi yaitu Labuan Bajo dan Belitung.
 
"Mereka meminta ada peningkatan jumlah penerbangan ke Labuan Bajo dan Belitung," ujar Sandiaga sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
 
Ia menyebut, para pengusaha asal AS memiliki ketertarikan di dua destinasi itu serta melihat adanya potensi yang dapat dikerjasamakan.
 
Sandiaga juga menjelaskan bahwa investor seperti Agoda, Expedia Group, Royal Caribbean Group, Marriott International, dan Airbnb sangat berminat mengembangkan usaha mereka dan berinvestasi di Indonesia.
 
"Harapannya kita bisa mengajak investor-investor dari Amerika untuk mendukung fasilitas pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Target kita tetap menciptakan 4,4 juta lapangan kerja,” katanya.
 
US-ABC, lanjut dia, adalah sebuah organisasi yang berisi kumpulan para pengusaha-pengusaha Amerika Serikat, pendekatan yang dilakukan dengan pengusaha itu yakni kolaboratif dimana pemerintah ASEAN bisa mengajak pihak swasta untuk bekerja sama di bidang investasi dan pengembangan sektor pariwisata untuk menciptakan beberapa peluang membuka lapangan kerja.
 
Diketahui, Menparekraf mengungkapkan hingga kini sudah ada beberapa maskapai yang menjajaki penerbangan langsung ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) (25/12).
 
“Kami sedang diskusi dengan beberapa pihak dan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan bahwa ada minat untuk 3 originasi penerbangan langsung, pertama dengan Air Asia Kuala Lumpur, Scoot dengan Singapura, dan Jetstar melalui Australia,” ujar Sandiaga.
 
Menparekraf mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk mencapai target 1 juta wisatawan yang dilayani oleh Bandara Komodo yang direncanakan bisa tercapai pada 2024.