Sampit (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah diimbau meningkatkan kebersihan lingkungan untuk mencegah berjangkitnya penyakit demam berdarah dengue, khususnya di daerah endemis seperti di pusat Kota Sampit.
"Cara paling efektif mencegah DBD (demam berdarah dengue) adalah memberantas sarang nyamuk. Caranya yaitu membersihkan lingkungan sehingga nyamuk tidak bisa berkembang biak," kata Kepala Puskesmas Baamang I, Supriadi di Sampit, Senin.
Kecamatan Baamang adalah salah satu wilayah yang rawan penyakit demam berdarah. Untuk itulah semua pihak diharapkan peduli dan mewaspadai penyakit mematikan yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
Selama 2018 lalu jumlah kasus demam berdarah dengue di wilayah pelayanan Puskesmas Baamang I tercatat ada 16 kasus, sedangkan pada 2019 menurun drastis menjadi hanya 6 kasus demam berdarah.
Penurunan kasus demam berdarah itu diyakini sebagai dampak meningkatnya kesadaran masyarakat untuk membersihkan lingkungan agar nyamuk penular demam berdarah tidak dapat berkembang biak.
Namun di awal 2020 ini penyakit demam berdarah kembali muncul. Selama Januari ini sudah ada warga yang terserang penyakit demam berdarah.
"Kami berharap penderita demam berdarah tidak terus bertambah. Makanya kami meminta masyarakat membersihkan lingkungan karena nyamuk aedes aegypti pembawa virus dengue cepat berkembang biak kalau lingkungan tidak bersih," kata Supriadi.
Baca juga: DPRD Kotim sebut kontribusi PAD feri penyeberangan seharusnya besar
Berbagai cara dilakukan Puskesmas Baamang I untuk mencegah demam berdarah mewabah. Selain melakukan sosialisasi mengajak masyarakat membersihkan lingkungan, Puskesmas Baamang I juga mengoptimalkan program abatesasi dengan membagikan abate kepada masyarakat untuk membasmi jentik nyamuk.
Pengasapan atau fogging fokus juga dilakukan terhadap temuan adanya kasus demam berdarah dengue. Tujuannya agar penyakit mematikan yang menular melalui gigitan nyamuk tersebut tidak sampai meluas.
Jika ada anggota keluarga menderita demam tinggi, diimbau segera dibawa berobat karena demam tinggi adalah gejala umum pada penderita demam berdarah. Jika terlambat ditangani, penyakit ini bisa membawa kematian.
Sementara itu Pelaksana Tugas Camat Baamang Rody Kamislam mengatakan, pihaknya terus menggalakkan program Jumat Bersih. Melalui kegiatan ini pihaknya mengajak masyarakat untuk membersihkan lingkungan, minimal satu kali dalam seminggu.
"Kegiatan ini juga untuk mencegah banjir akibat saluran drainase yang tersumbat. Selain itu, ini juga untuk mencegah berjangkitnya demam berdarah," kata Rody.
Baca juga: Perda Penanggulangan Bencana Kotim untuk mempermudah upaya di lapangan
Baca juga: Penasaran PAD parkir rendah, ini hasil sidak DPRD Kotim
"Cara paling efektif mencegah DBD (demam berdarah dengue) adalah memberantas sarang nyamuk. Caranya yaitu membersihkan lingkungan sehingga nyamuk tidak bisa berkembang biak," kata Kepala Puskesmas Baamang I, Supriadi di Sampit, Senin.
Kecamatan Baamang adalah salah satu wilayah yang rawan penyakit demam berdarah. Untuk itulah semua pihak diharapkan peduli dan mewaspadai penyakit mematikan yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
Selama 2018 lalu jumlah kasus demam berdarah dengue di wilayah pelayanan Puskesmas Baamang I tercatat ada 16 kasus, sedangkan pada 2019 menurun drastis menjadi hanya 6 kasus demam berdarah.
Penurunan kasus demam berdarah itu diyakini sebagai dampak meningkatnya kesadaran masyarakat untuk membersihkan lingkungan agar nyamuk penular demam berdarah tidak dapat berkembang biak.
Namun di awal 2020 ini penyakit demam berdarah kembali muncul. Selama Januari ini sudah ada warga yang terserang penyakit demam berdarah.
"Kami berharap penderita demam berdarah tidak terus bertambah. Makanya kami meminta masyarakat membersihkan lingkungan karena nyamuk aedes aegypti pembawa virus dengue cepat berkembang biak kalau lingkungan tidak bersih," kata Supriadi.
Baca juga: DPRD Kotim sebut kontribusi PAD feri penyeberangan seharusnya besar
Berbagai cara dilakukan Puskesmas Baamang I untuk mencegah demam berdarah mewabah. Selain melakukan sosialisasi mengajak masyarakat membersihkan lingkungan, Puskesmas Baamang I juga mengoptimalkan program abatesasi dengan membagikan abate kepada masyarakat untuk membasmi jentik nyamuk.
Pengasapan atau fogging fokus juga dilakukan terhadap temuan adanya kasus demam berdarah dengue. Tujuannya agar penyakit mematikan yang menular melalui gigitan nyamuk tersebut tidak sampai meluas.
Jika ada anggota keluarga menderita demam tinggi, diimbau segera dibawa berobat karena demam tinggi adalah gejala umum pada penderita demam berdarah. Jika terlambat ditangani, penyakit ini bisa membawa kematian.
Sementara itu Pelaksana Tugas Camat Baamang Rody Kamislam mengatakan, pihaknya terus menggalakkan program Jumat Bersih. Melalui kegiatan ini pihaknya mengajak masyarakat untuk membersihkan lingkungan, minimal satu kali dalam seminggu.
"Kegiatan ini juga untuk mencegah banjir akibat saluran drainase yang tersumbat. Selain itu, ini juga untuk mencegah berjangkitnya demam berdarah," kata Rody.
Baca juga: Perda Penanggulangan Bencana Kotim untuk mempermudah upaya di lapangan
Baca juga: Penasaran PAD parkir rendah, ini hasil sidak DPRD Kotim