Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara spontan menjadi pemain barongsai pada puncak perayaan Tahun Baru Imlek 2571 di Kelenteng Sam Poo Kong, Kota Semarang, Sabtu.
Awalnya Ganjar yang saat itu hadir memeriahkan perayaan Imlek di Kelenteng Sam Poo Kong hanya berdiri menyaksikan atraksi barongsai, namun tiba-tiba dirinya bergerak maju kemudian meminjam kepala barongsai dari salah seorang pemain.
Orang nomor satu di Jateng itu kemudian memainkan barongsai hitam tersebut dengan berlenggak-lenggok seperti pemain profesional sehingga membuat para pejabat langsung berdiri sambil tepuk tangan.
Kesempatan itu tidak disia-siakan Ganjar yang langsung menuju ke tenda VIP sambil membuka mulut barongsai di hadapan para pejabat, salah satunya Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu untuk meminta angpau.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat bersama komunitas Tionghoa di Kota Semarang. (Foto:Dokumentasi Humas Pemprov Jateng)
Meski hanya sebentar, Ganjar menyadari bahwa bermain barongsai tidaklah semudah seperti yang terlihat karena butuh keterampilan dan kekompakan agar menghasilkan pertunjukan menarik.
"Ternyata sulit, saya tadi bingung gimana cara memainkan agar mulutnya kebuka dan matanya berkedip," kata Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar mengatakan bahwa kekayaan budaya dari agama, suku, ras, dan golongan di Indonesia berlimpah, apalagi masing-masing memiliki tradisi, seni, serta budaya menarik.
"Seperti saat Imlek ini, ditunjukkan seni budaya dari Tionghoa yang disambut meriah masyarakat. Ini bagian dari kekayaan kita yang harus kita rawat dan lestarikan," ujarnya.
Pertunjukan-pertunjukan semacam itu, lanjut Ganjar, harus dilestarikan bahkan dikembangkan sehingga akan menjadi magnet bagi para wisatawan untuk datang.
"Sam Poo Kong saja setiap tahun sekarang 900.000 wisatawan berkunjung, 100.000-nya adalah wisatawan asing, mudah-mudahan semua bisa merawat dengan baik," kata Ganjar.
Awalnya Ganjar yang saat itu hadir memeriahkan perayaan Imlek di Kelenteng Sam Poo Kong hanya berdiri menyaksikan atraksi barongsai, namun tiba-tiba dirinya bergerak maju kemudian meminjam kepala barongsai dari salah seorang pemain.
Orang nomor satu di Jateng itu kemudian memainkan barongsai hitam tersebut dengan berlenggak-lenggok seperti pemain profesional sehingga membuat para pejabat langsung berdiri sambil tepuk tangan.
Kesempatan itu tidak disia-siakan Ganjar yang langsung menuju ke tenda VIP sambil membuka mulut barongsai di hadapan para pejabat, salah satunya Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu untuk meminta angpau.
Meski hanya sebentar, Ganjar menyadari bahwa bermain barongsai tidaklah semudah seperti yang terlihat karena butuh keterampilan dan kekompakan agar menghasilkan pertunjukan menarik.
"Ternyata sulit, saya tadi bingung gimana cara memainkan agar mulutnya kebuka dan matanya berkedip," kata Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar mengatakan bahwa kekayaan budaya dari agama, suku, ras, dan golongan di Indonesia berlimpah, apalagi masing-masing memiliki tradisi, seni, serta budaya menarik.
"Seperti saat Imlek ini, ditunjukkan seni budaya dari Tionghoa yang disambut meriah masyarakat. Ini bagian dari kekayaan kita yang harus kita rawat dan lestarikan," ujarnya.
Pertunjukan-pertunjukan semacam itu, lanjut Ganjar, harus dilestarikan bahkan dikembangkan sehingga akan menjadi magnet bagi para wisatawan untuk datang.
"Sam Poo Kong saja setiap tahun sekarang 900.000 wisatawan berkunjung, 100.000-nya adalah wisatawan asing, mudah-mudahan semua bisa merawat dengan baik," kata Ganjar.