Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur Kalimantan Tengah Ampera AY Mebas berharap beroperasinya 'Rice Milling Unit' atau pabrik beras modern akan membeli gabah petani dengan harga yang Iebih baik sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
"Pembelian harga gabah yang Iebih baik ini dimaksudkan agar para petani dapat menjual gabahnya dengan harga yang pantas dan untuk mencegah permainan harga ditingkat lapangan yang dapat merugikan para petani kita, sedangkan keuntungan yang diperoleh nantinya akan disetorkan sebagai pendapatan asli daerah bagi Pemerintah Kabupaten Barito Timur," kata Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Minggu.
Menurutnya, kebijakan ini diambil sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para petani sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD bagi Pemerintah Kabupaten Barito Timur.
Untuk langkah selanjutnya, kegiatan operasional pabrik beras modern ini akan melibatkan kelompok tani, koperasi dan BUMDes untuk bekerja sama baik sebagai penyuplai gabah maupun agen pemasaran.
Hal ini sebagai wujud pelaksanaan salah satu misi Pemerintah Kabupaten Barito Timur yaitu meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui sektor pertanian, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, koperasi, UMKM dan perluasan lapangan kerja.
Menurut Ampera, pembangunan fasilitas pabrik beras modern di Desa Rodok Kecamatan Dusun Tengah ini merupakan bukti nyata keseriusan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dalam memajukan pembangunan di sektor pertanian.
Pabrik seharga Rp2 miliar tersebut mampu memproduksi beras 1,3 ton per jam atau 10 ton per hari. Ini sangat membantu Pemerintah Kabupaten Barito Timur untuk mengatasi sirkulasi gabah yang bertujuan agar produk gabah tidak Iari ke luar daerah. Hasil panen sudah menjadi beras yang siap dipasarkan, baik dalam daerah maupun luar daerah.
"Untuk tahap awal pengoperasian pabrik beras ini penanganannya Iangsung oleh Dinas Pertanian Kabupaten Barito Timur melalui Terminal Agribisnis pada UPTD Balai Benih Serealia dan Buah Buahan di Rodok, agar dapat segera difungsikan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin," katanya.
Dari data pertanian, Barito Timur merupakan penghasil beras ke-4 terbesar di Kalimantan Tengah setelah Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau dan Katingan. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui Dinas Pertanian Kabupaten Barito Timur tahun anggaran 2019 dan tahun anggaran 2020 telah mengalokasikan anggaran untuk pembelian gabah petani dan sarana penunjang operasional pabrik beras modern tersebut.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, jika diperlukan maka Pemprov Kalteng melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan akan menambah pabrik serupa di Kabupaten Barito Timur.
"Sekarang tinggal pengelolaannya agar berhasil dan bermanfaat. Anggarannya ada, kita akan tambah lagi. Usulkan melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalteng. Kita akan tambah pabrik beras di Bartim," demikian Sugianto.
"Pembelian harga gabah yang Iebih baik ini dimaksudkan agar para petani dapat menjual gabahnya dengan harga yang pantas dan untuk mencegah permainan harga ditingkat lapangan yang dapat merugikan para petani kita, sedangkan keuntungan yang diperoleh nantinya akan disetorkan sebagai pendapatan asli daerah bagi Pemerintah Kabupaten Barito Timur," kata Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Minggu.
Menurutnya, kebijakan ini diambil sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para petani sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD bagi Pemerintah Kabupaten Barito Timur.
Untuk langkah selanjutnya, kegiatan operasional pabrik beras modern ini akan melibatkan kelompok tani, koperasi dan BUMDes untuk bekerja sama baik sebagai penyuplai gabah maupun agen pemasaran.
Hal ini sebagai wujud pelaksanaan salah satu misi Pemerintah Kabupaten Barito Timur yaitu meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui sektor pertanian, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, koperasi, UMKM dan perluasan lapangan kerja.
Menurut Ampera, pembangunan fasilitas pabrik beras modern di Desa Rodok Kecamatan Dusun Tengah ini merupakan bukti nyata keseriusan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dalam memajukan pembangunan di sektor pertanian.
Pabrik seharga Rp2 miliar tersebut mampu memproduksi beras 1,3 ton per jam atau 10 ton per hari. Ini sangat membantu Pemerintah Kabupaten Barito Timur untuk mengatasi sirkulasi gabah yang bertujuan agar produk gabah tidak Iari ke luar daerah. Hasil panen sudah menjadi beras yang siap dipasarkan, baik dalam daerah maupun luar daerah.
"Untuk tahap awal pengoperasian pabrik beras ini penanganannya Iangsung oleh Dinas Pertanian Kabupaten Barito Timur melalui Terminal Agribisnis pada UPTD Balai Benih Serealia dan Buah Buahan di Rodok, agar dapat segera difungsikan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin," katanya.
Dari data pertanian, Barito Timur merupakan penghasil beras ke-4 terbesar di Kalimantan Tengah setelah Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau dan Katingan. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui Dinas Pertanian Kabupaten Barito Timur tahun anggaran 2019 dan tahun anggaran 2020 telah mengalokasikan anggaran untuk pembelian gabah petani dan sarana penunjang operasional pabrik beras modern tersebut.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, jika diperlukan maka Pemprov Kalteng melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan akan menambah pabrik serupa di Kabupaten Barito Timur.
"Sekarang tinggal pengelolaannya agar berhasil dan bermanfaat. Anggarannya ada, kita akan tambah lagi. Usulkan melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalteng. Kita akan tambah pabrik beras di Bartim," demikian Sugianto.