Jakarta (ANTARA) - Bagi orang-orang yang banyak beraktivitas di luar ruangan sebaiknya melindungi diri dari kandungan sinar ultra violet (UV) matahari yang berbahaya bagi kulit.
Jika mengaplikasikan tabir surya atau sunscreen terasa merepotkan, apalagi tabir surya harus diaplikasikan kembali setidaknya tiap dua jam sekali, maka pakaian khusus untuk melindungi kulit dari radiasi sinar UV bisa jadi pilihan.
Tapi, apakah pakaian pelindung matahari benar-benar efektif? Apa bedanya dengan pakaian sehari-hari yang biasa digunakan?
Sinar UV dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu sinar UV-C, radiasi UV yang paling berbahaya sehingga tubuh harus benar-benar terlindungi, sinar UV-B atau yang biasa kita kenal sebagai sinar radiasi perusak kulit dan mata, serta terakhir adalah sinar UV-A yang dianggap sebagai sinar UV yang paling kuat karena mampu menembus lapisan kulit lebih dalam dan menyebabkan penuaan kulit.
Baca juga: Beberapa mitos tentang tabir surya
“Meski kulit memiliki sistem perlindungan alami berupa melanin, namun hal itu tidak cukup untuk melindungi kulit dari bahaya sinar UV," kata dr Dia Febrina, Sp.KK dalam keterangan pers di Jakarta pada Selasa.
Semakin sering kita beraktivitas di luar ruangan dan berada di bawah sinar matahari maka dampak buruk bagi kulit, seperti kulit terbakar, titik hitam, penuaan dini dan bahkan kanker kulit semakin besar.
Menurut studi Journal of the American Academy of Dermatology tahun 2018, menggunakan tabir surya bukanlah cara yang paling efektif dalam menangkal radiasi sinar UV.
Baca juga: Pentingnya tabir surya dan payung saat hadapi suhu panas
Studi tersebut menyatakan bahwa pakaian lengan panjang ternyata memberikan perlindungan lebih baik dibandingkan tabir surya.
Bahkan mereka menyarankan para dermatologis untuk menganjurkan penggunaan pakaian lengan panjang sebagai perlindungan awal dari sinar UV bagi para pasiennya.
Namun, tidak semua pakaian lengan panjang memiliki kemampuan yang sama untuk melindungi kulit dari sinar UV.
Kemampuan sebuah pakaian untuk melindungi kulit terhadap sinar UV diukur dalam satuan UPF (Ultraviolet Protection Factor). Semakin tinggi angka UPF, semakin baik dalam memberikan perlindungan terhadap sinar UV.
Pakaian UV Protection dengan nilai UPF 25-50 disebut mampu melindungi kulit dengan menangkal 90 persen sinar UV.
Baca juga: Perlukah gunakan 'sunscreen' meski seharian dalam ruangan?
Baca juga: Tabir surya SPF tinggi atau sedang untuk mencegah kanker kulit ?
Baca juga: Perlukah gunakan tabir surya di kelopak mata?
Jika mengaplikasikan tabir surya atau sunscreen terasa merepotkan, apalagi tabir surya harus diaplikasikan kembali setidaknya tiap dua jam sekali, maka pakaian khusus untuk melindungi kulit dari radiasi sinar UV bisa jadi pilihan.
Tapi, apakah pakaian pelindung matahari benar-benar efektif? Apa bedanya dengan pakaian sehari-hari yang biasa digunakan?
Sinar UV dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu sinar UV-C, radiasi UV yang paling berbahaya sehingga tubuh harus benar-benar terlindungi, sinar UV-B atau yang biasa kita kenal sebagai sinar radiasi perusak kulit dan mata, serta terakhir adalah sinar UV-A yang dianggap sebagai sinar UV yang paling kuat karena mampu menembus lapisan kulit lebih dalam dan menyebabkan penuaan kulit.
Baca juga: Beberapa mitos tentang tabir surya
“Meski kulit memiliki sistem perlindungan alami berupa melanin, namun hal itu tidak cukup untuk melindungi kulit dari bahaya sinar UV," kata dr Dia Febrina, Sp.KK dalam keterangan pers di Jakarta pada Selasa.
Semakin sering kita beraktivitas di luar ruangan dan berada di bawah sinar matahari maka dampak buruk bagi kulit, seperti kulit terbakar, titik hitam, penuaan dini dan bahkan kanker kulit semakin besar.
Menurut studi Journal of the American Academy of Dermatology tahun 2018, menggunakan tabir surya bukanlah cara yang paling efektif dalam menangkal radiasi sinar UV.
Baca juga: Pentingnya tabir surya dan payung saat hadapi suhu panas
Studi tersebut menyatakan bahwa pakaian lengan panjang ternyata memberikan perlindungan lebih baik dibandingkan tabir surya.
Bahkan mereka menyarankan para dermatologis untuk menganjurkan penggunaan pakaian lengan panjang sebagai perlindungan awal dari sinar UV bagi para pasiennya.
Namun, tidak semua pakaian lengan panjang memiliki kemampuan yang sama untuk melindungi kulit dari sinar UV.
Kemampuan sebuah pakaian untuk melindungi kulit terhadap sinar UV diukur dalam satuan UPF (Ultraviolet Protection Factor). Semakin tinggi angka UPF, semakin baik dalam memberikan perlindungan terhadap sinar UV.
Pakaian UV Protection dengan nilai UPF 25-50 disebut mampu melindungi kulit dengan menangkal 90 persen sinar UV.
Baca juga: Perlukah gunakan 'sunscreen' meski seharian dalam ruangan?
Baca juga: Tabir surya SPF tinggi atau sedang untuk mencegah kanker kulit ?
Baca juga: Perlukah gunakan tabir surya di kelopak mata?