Tanjung Selor (ANTARA) - Sebanyak 20 mahasiswa asal Kalimantan Utara yang kini berada di Wuhan, China, dilaporkan dalam kondisi aman dan tidak satu pun tertular virus corona.
"Bahkan tidak ada satu pun dari mereka yang dinyatakan tertular virus corona," kata Gubernur Kaltara Irianto Lambrie di Tanjung Selor, Rabu.
Gubernur yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltara, Sigit Muryono menjelaskan berdasarkan laporan dari perwakilan Pemerintah RI di sana kondisi mereka aman.
"Alhamdulillah, semuanya dalam kondisi aman. Selama ini saya terus memantau keadaan mereka melalui instansi terkait," ungkap Gubernur.
Irianto mengatakan hingga kini pemerintah terus berupaya memastikan keamanan dan kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan.
Demikian pula Pemprov Kaltara, yang terus berkomunikasi dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk mencari jalan keluarnya.
Posisi anak-anak selalu dalam pantauan KBRI, di mana otoritas dan kewenangan terkait yang ada di Wuhan, KBRI dan Persatuan Pelajar Indonesia di Tiongkok selalu berkomunikasi dengan kawan-kawannya di sana, ujar Irianto.
Meski tidak memiliki kewenangan, Pemprov Kaltara tetap memantau perkembangan.
"Saya berharap Disdikbud Kaltara selalu berkomunikasi dengan mahasiswa Kaltara yang ada di Wuhan. Jika ada hal yang darurat kita menunggu perintah dari pemerintah pusat, kata Irianto.
"Bahkan tidak ada satu pun dari mereka yang dinyatakan tertular virus corona," kata Gubernur Kaltara Irianto Lambrie di Tanjung Selor, Rabu.
Gubernur yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltara, Sigit Muryono menjelaskan berdasarkan laporan dari perwakilan Pemerintah RI di sana kondisi mereka aman.
"Alhamdulillah, semuanya dalam kondisi aman. Selama ini saya terus memantau keadaan mereka melalui instansi terkait," ungkap Gubernur.
Irianto mengatakan hingga kini pemerintah terus berupaya memastikan keamanan dan kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan.
Demikian pula Pemprov Kaltara, yang terus berkomunikasi dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk mencari jalan keluarnya.
Posisi anak-anak selalu dalam pantauan KBRI, di mana otoritas dan kewenangan terkait yang ada di Wuhan, KBRI dan Persatuan Pelajar Indonesia di Tiongkok selalu berkomunikasi dengan kawan-kawannya di sana, ujar Irianto.
Meski tidak memiliki kewenangan, Pemprov Kaltara tetap memantau perkembangan.
"Saya berharap Disdikbud Kaltara selalu berkomunikasi dengan mahasiswa Kaltara yang ada di Wuhan. Jika ada hal yang darurat kita menunggu perintah dari pemerintah pusat, kata Irianto.