Sampit (ANTARA) - Dalam rangka mengoptimalkan kegiatan keagamaan selama bulan suci Ramadhan, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Mentawa Baru (MB) Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggelar Ramadhan Camp bagi peserta didik.
“Ramadhan Camp ini hampir sama dengan kegiatan pesantren kilat, sesuai instruksi dari Dinas Pendidikan agar selama momentum Ramadhan ini sekolah memperkuat kegiatan keagamaan,” kata kata Kepala SDN 3 MB Hulu Niat Sugeng Priyono di Sampit, Selasa.
Ia menjelaskan, kegiatan ini sejalan dengan visi-misi SDN 3 MB Hulu yang memiliki branding Sekolah Religius, Integritas dan Juara. Salah satu untuk mewujudkan misi tersebut adalah dengan memberikan pembinaan keagamaan kepada para peserta didik.
Dalam pembinaan keagamaan ini pihaknya konsern pada semua peserta didik, apapun agamanya. Ia juga telah berkoordinasi dengan para guru dan membentuk tim untuk mengelola kegiatan keagamaan sesuai kepercayaan dari peserta didik.
Untuk agama Kristen pihaknya secara khusus menjalin kerjasama dengan salah satu gereja di Sampit. Lalu, agama Hindu karena muridnya hanya satu orang maka pihaknya bekerja sama dengan guru dari SMPN 1 Sampit dalam memberikan pembinaan keagamaan.
Kemudian, untuk agama Islam dikelola oleh guru setempat dengan menggencarkan pembinaan keagamaan dengan memanfaatkan momentum Ramadhan melalui kegiatan Ramadhan Camp selama enam hari di lingkungan sekolah setempat.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim dukung penertiban lahan perkebunan
“Jadi kami menggelar kegiatan sesuai dengan agama dari peserta didik di sekolah kami. Salah satunya Ramadhan Camp ini yang alhamdulillah untuk pematerinya kami dapat bantuan dari Pondok Pesantren Al Falah Banjarbaru,” tuturnya.
Sugeng berharap melalui Ramadhan Camp dengan pendidikan karakter berbasis agama ini anak-anak akan tumbuh dan berkembang di sekolah dengan baik.
Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Jumratul Abidinsyah mengapresiasi kegiatan yang digelar SDN 3 MB Hulu dalam rangka pembinaan keagamaan bagi peserta didik.
Menurutnya, pendidikan karakter seperti ini memang sangat dibutuhkan dalam rangka membentuk pondasi yang penting bagi karakter anak bangsa, khususnya di era digital yang penuh tantangan.
Menanamkan nilai-nilai agama menjadi benteng moral yang sangat dibutuhkan untuk melindungi generasi penerus bangsa dari pengaruh negatif yang ada di sekitar mereka, maupun yang bersumber dari digital.
“Harapan kami agar dalam kegiatan pendidikan karakter ini nantinya, agar mereka bisa memperkuat nilai-nilai spiritual mereka dan kejujuran kedisiplinan dan tanggung jawab pada anak didik kita,” demikian Jumratul.
Baca juga: Pemkab Kotim diminta biayai layanan kesehatan yang tidak ditanggung BPJS
Baca juga: SDN 3 MB Hulu kerjasama dengan gereja kuatkan pembinaan agama Kristen
Baca juga: Penduduk Kotim bertambah 4.821 jiwa
