Kupang (ANTARA) - Sebanyak enam warga negara China yang terdampar di perairan Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menjalani pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Kupang untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona saat tiba di Dermaga Lantamal VII Kupang, Kamis.
"Kami kembali lakukan pemeriksaan kepada mereka, untuk memastikan tidak membawa Virus Corona," kata tim medis dari KKP Kupang dr Ernawaty Sijabat kepada wartawan, di Kupang, Kamis.
Enam warga negara China itu diantar oleh anggota Polres Rote Ndao menggunakan Sea Reader milik TNI AL, didampingi juga oleh pihak Imigrasi Kupang.
Saat tiba, mereka langsung dikawal dengan ketat oleh pihak kepolisian dan TNI AL yang bertugas mengawal enam WNA itu langsung menuju ke marseling area Lantamal VII Kupang.
Ernawaty menambahkan bahwa proses pemeriksaan itu dilakukan untuk mengecek kondisi kesehatan sejumlah warga China itu.
Saat tiba di marseling area Lantamal VII Kupang, petugas KKP langsung melakukan pemeriksaan terhadap enam WNA itu.
"Untuk sementara hasilnya negatif setelah kami lakukan pemeriksaan. Sayangnya kami sulit menggali informasi dari mereka lebih jauh misalnya soal riwayat kesehatan, kemudian juga soal berapa lama mereka di Kupang, karena memang kesulitan dalam bahasa," ujar dia lagi.
Usai diperiksa kesehatannya, enam warga negara China itu langsung dijemput oleh tim dari Imigrasi Kupang, untuk dilakukan pemeriksaan hukum lebih lanjut oleh Imigrasi setempat.
Sebelumnya diberitakan enam warga negara China terdampar di perairan Rote Ndao, yaitu Fan Senghong, Cui Henggo, Hang Yongsheng, Wang Sisen, Han Baolin, dan Chi Kaishan.
Enam pria berkewarganegaraan China itu semuanya berasal dari Kota Jiangsu. Mereka hendak melakukan pelayaran ke Australia menggunakan kapal kayu KMP Indah, namun dihadang otoritas keamanan laut dan pantai Australia dan diamankan untuk menjalani pemeriksaan selama dua malam di tengah laut.
Usai diperiksa mereka disuruh kembali ke Indonesia dengan kapal baru dan dibekali dengan dua jeriken BBM jenis solar.
Saat tiba di perairan Rote Ndao, kapal yang ditumpangi WNA China dan dua warga Indonesia, diduga menyelundupkan sejumlah WNA itu kehabisan BBM sehingga kapalnya terdampar.
Pihak Kepolisian Resor Rote Ndao dan anggota Lanal Rote yang sedang berpatroli menemukan mereka, sehingga langsung dievakuasi ke darat.
"Kami kembali lakukan pemeriksaan kepada mereka, untuk memastikan tidak membawa Virus Corona," kata tim medis dari KKP Kupang dr Ernawaty Sijabat kepada wartawan, di Kupang, Kamis.
Enam warga negara China itu diantar oleh anggota Polres Rote Ndao menggunakan Sea Reader milik TNI AL, didampingi juga oleh pihak Imigrasi Kupang.
Saat tiba, mereka langsung dikawal dengan ketat oleh pihak kepolisian dan TNI AL yang bertugas mengawal enam WNA itu langsung menuju ke marseling area Lantamal VII Kupang.
Ernawaty menambahkan bahwa proses pemeriksaan itu dilakukan untuk mengecek kondisi kesehatan sejumlah warga China itu.
Saat tiba di marseling area Lantamal VII Kupang, petugas KKP langsung melakukan pemeriksaan terhadap enam WNA itu.
"Untuk sementara hasilnya negatif setelah kami lakukan pemeriksaan. Sayangnya kami sulit menggali informasi dari mereka lebih jauh misalnya soal riwayat kesehatan, kemudian juga soal berapa lama mereka di Kupang, karena memang kesulitan dalam bahasa," ujar dia lagi.
Usai diperiksa kesehatannya, enam warga negara China itu langsung dijemput oleh tim dari Imigrasi Kupang, untuk dilakukan pemeriksaan hukum lebih lanjut oleh Imigrasi setempat.
Sebelumnya diberitakan enam warga negara China terdampar di perairan Rote Ndao, yaitu Fan Senghong, Cui Henggo, Hang Yongsheng, Wang Sisen, Han Baolin, dan Chi Kaishan.
Enam pria berkewarganegaraan China itu semuanya berasal dari Kota Jiangsu. Mereka hendak melakukan pelayaran ke Australia menggunakan kapal kayu KMP Indah, namun dihadang otoritas keamanan laut dan pantai Australia dan diamankan untuk menjalani pemeriksaan selama dua malam di tengah laut.
Usai diperiksa mereka disuruh kembali ke Indonesia dengan kapal baru dan dibekali dengan dua jeriken BBM jenis solar.
Saat tiba di perairan Rote Ndao, kapal yang ditumpangi WNA China dan dua warga Indonesia, diduga menyelundupkan sejumlah WNA itu kehabisan BBM sehingga kapalnya terdampar.
Pihak Kepolisian Resor Rote Ndao dan anggota Lanal Rote yang sedang berpatroli menemukan mereka, sehingga langsung dievakuasi ke darat.