Nanga Bulik, Lamandau (ANTARA) - Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah, Hendra Lesmana didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta Kepala Dinas Perhubungan setempat mendatangi Desa Guci, Kecamatan Bulik sebagai upaya mematangkan rencana pembangunan bandara di kabupaten tersebut.
"Kami sudah memilih Desa Guci sebagai lokasi pembangunan Bandara. Jadi, kami mengecek lokasinya sekaligus melihat legal formal maupun status lahannya," kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana, di Nanga Bulik, Jumat.
Ia menegaskan sejatinya status lahan lokasi calon bandara saat ini sudah tidak ada masalah, karena sudah clear dan disertifikatkan, nantinya lahan lokasi calon bandara tersebut akan dihibahkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub), yaitu Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara.
Orang nomor satu di Bumi Bahaun Bakuba itu mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lamandau telah menyiapkan lahan seluas 128 hektar, dan luasan lahan yang disiapkan termasuk untuk runway atau landasan pacu dan dan terminal.
"Runway yang akan dimiliki bandara baru tersebut sepanjang 1600 meter, dan tahapan pembangunannya sepenuhnya mulai pembangunan sampai fungsional akan diserahkan kepada Kemenhub," kata Hendra.
Baca juga: Lamandau raih predikat B SAKIP Kemenpan RB
Dia pun berharap keberadaan bandara di Kabupaten Lamandau, maka Bumi Bahaum Bakuba yang kaya akan berbagai potensi akan lebih maju, diantaranya adalah pembangunan infrastruktur penunjang seperti jalan baik dari dan ke bandara, serta sektor pariwisata juga akan semakin dikenal luas karena akses wisatawan untuk datang ke Lamandau semakin mudah.
Begitu pula dengan peningkatan potensi ekonomi masyarakat, tingkat hunian di bisnis perhotelan, serta iklim investasi di Lamandau juga semakin membaik seiring keberadaan bandara tersebut.
"Keberadaan bandara tersebut akan berdampak sistemik, baik ekonomi, sosial, pariwisata, dan investasi, ini menjadi harapan kita bersama," demikian Hendra.
Untuk diketahui, bahwa Kabupaten Lamandau hingga saat ini belum memiliki bandara, kabupaten yang secara geografis berada di dataran tinggi ini juga tidak memiliki pelabuhan laut, akses untuk pergerakan orang dan barang ke kabupaten ini satu - satunya hanya melalui jalur darat.
Bahkan untuk akses menuju ke Pulau Jawa, masyarakat di kabupaten ini harus ke Kabupaten Kobar, baik ke pelabuhan untuk jalur laut maupun ke Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, yang ditempuh dengan perjalanan darat selama 2,5 jam dari Lamandau.
Baca juga: Dapatkan bibit unggul, Pemkab Lamandau gelar kontes durian lokal
Baca juga: Bupati manfaatkan motor trail perkenalkan potensi Lamandau
"Kami sudah memilih Desa Guci sebagai lokasi pembangunan Bandara. Jadi, kami mengecek lokasinya sekaligus melihat legal formal maupun status lahannya," kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana, di Nanga Bulik, Jumat.
Ia menegaskan sejatinya status lahan lokasi calon bandara saat ini sudah tidak ada masalah, karena sudah clear dan disertifikatkan, nantinya lahan lokasi calon bandara tersebut akan dihibahkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub), yaitu Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara.
Orang nomor satu di Bumi Bahaun Bakuba itu mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lamandau telah menyiapkan lahan seluas 128 hektar, dan luasan lahan yang disiapkan termasuk untuk runway atau landasan pacu dan dan terminal.
"Runway yang akan dimiliki bandara baru tersebut sepanjang 1600 meter, dan tahapan pembangunannya sepenuhnya mulai pembangunan sampai fungsional akan diserahkan kepada Kemenhub," kata Hendra.
Baca juga: Lamandau raih predikat B SAKIP Kemenpan RB
Dia pun berharap keberadaan bandara di Kabupaten Lamandau, maka Bumi Bahaum Bakuba yang kaya akan berbagai potensi akan lebih maju, diantaranya adalah pembangunan infrastruktur penunjang seperti jalan baik dari dan ke bandara, serta sektor pariwisata juga akan semakin dikenal luas karena akses wisatawan untuk datang ke Lamandau semakin mudah.
Begitu pula dengan peningkatan potensi ekonomi masyarakat, tingkat hunian di bisnis perhotelan, serta iklim investasi di Lamandau juga semakin membaik seiring keberadaan bandara tersebut.
"Keberadaan bandara tersebut akan berdampak sistemik, baik ekonomi, sosial, pariwisata, dan investasi, ini menjadi harapan kita bersama," demikian Hendra.
Untuk diketahui, bahwa Kabupaten Lamandau hingga saat ini belum memiliki bandara, kabupaten yang secara geografis berada di dataran tinggi ini juga tidak memiliki pelabuhan laut, akses untuk pergerakan orang dan barang ke kabupaten ini satu - satunya hanya melalui jalur darat.
Bahkan untuk akses menuju ke Pulau Jawa, masyarakat di kabupaten ini harus ke Kabupaten Kobar, baik ke pelabuhan untuk jalur laut maupun ke Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, yang ditempuh dengan perjalanan darat selama 2,5 jam dari Lamandau.
Baca juga: Dapatkan bibit unggul, Pemkab Lamandau gelar kontes durian lokal
Baca juga: Bupati manfaatkan motor trail perkenalkan potensi Lamandau