Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik memperkirakan kondisi ekonomi konsumen Provinsi Kalimantan Tengah selama triwulan I tahun 2020 berkisar 97,68, mengalami penurunan dibandingkan triwulan IV tahun 2019 yang mencapai 106,29.
Perkiraan penurunan kondisi ekonomi konsumen di triwulan I tahun 2020 utamanya dipicu oleh pembelian barang tahan lama yang nilai indeksnya sebesar 75,03, Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri di Palangka Raya, Selasa.
"Rekreasi dan pesta atau hajatan yang nilai indeks sebesar 75,03 juga diperkirakan penyebab menurunnya kondisi ekonomi konsumen Kalteng. Tapi, untuk pendapatan rumah tangga diperkirakan mengalami peningkatan," bebernya.
Dikatakan, ITK Provinsi Kalteng untuk triwulan IV-2019 sebesar 106,29. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum konsumen merasakan perbaikan kondisi ekonomi dengan tingkat optimisme lebih tinggi dibanding triwulan III tahun 2019 yang hanya 103,99.
Yomin mengatakan meningkatnya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan IV-2019 Kalteng didorong oleh tidak berpengaruhnya inflasi terhadap tingkat konsumsi rumah tangga dengan nilai indeks sebesar 112,36), terjadi peningkatan volume konsumsi dengan nilai indeks sebesar 109,63, serta relatif meningkatnya
"Pendapatan rumah tangga konsumen di Kalteng juga relatif meningkat dengan nilai indeks sebesar 101,65," kata dia.
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Kalteng selama tahun 2019 mencapai 6,16 persen
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan BPS melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang.
Yomin mengatakan mulai triwulan I-2015 telah dilakukan penyempurnaan metode pencacahan dan penghitungan ITK. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antartriwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu.
"Responden STK dipilih pada strata blok sensus kategori sedang dan tinggi berdasarkan wealth index dan merupakan subsampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) khusus di daerah perkotaan," demikian Yomin.
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Kalteng selama tahun 2019 mencapai 6,16 persen
Baca juga: Pemprov keluhkan enggannya warga Kalteng melaporkan kematian
Baca juga: Sukseskan sensus penduduk, BPS jalin kerja sama dengan Diskominfo Kapuas
Perkiraan penurunan kondisi ekonomi konsumen di triwulan I tahun 2020 utamanya dipicu oleh pembelian barang tahan lama yang nilai indeksnya sebesar 75,03, Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri di Palangka Raya, Selasa.
"Rekreasi dan pesta atau hajatan yang nilai indeks sebesar 75,03 juga diperkirakan penyebab menurunnya kondisi ekonomi konsumen Kalteng. Tapi, untuk pendapatan rumah tangga diperkirakan mengalami peningkatan," bebernya.
Dikatakan, ITK Provinsi Kalteng untuk triwulan IV-2019 sebesar 106,29. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum konsumen merasakan perbaikan kondisi ekonomi dengan tingkat optimisme lebih tinggi dibanding triwulan III tahun 2019 yang hanya 103,99.
Yomin mengatakan meningkatnya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan IV-2019 Kalteng didorong oleh tidak berpengaruhnya inflasi terhadap tingkat konsumsi rumah tangga dengan nilai indeks sebesar 112,36), terjadi peningkatan volume konsumsi dengan nilai indeks sebesar 109,63, serta relatif meningkatnya
"Pendapatan rumah tangga konsumen di Kalteng juga relatif meningkat dengan nilai indeks sebesar 101,65," kata dia.
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Kalteng selama tahun 2019 mencapai 6,16 persen
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan BPS melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang.
Yomin mengatakan mulai triwulan I-2015 telah dilakukan penyempurnaan metode pencacahan dan penghitungan ITK. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antartriwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu.
"Responden STK dipilih pada strata blok sensus kategori sedang dan tinggi berdasarkan wealth index dan merupakan subsampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) khusus di daerah perkotaan," demikian Yomin.
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Kalteng selama tahun 2019 mencapai 6,16 persen
Baca juga: Pemprov keluhkan enggannya warga Kalteng melaporkan kematian
Baca juga: Sukseskan sensus penduduk, BPS jalin kerja sama dengan Diskominfo Kapuas