Hanoi (ANTARA) - Sektor manufaktur Vietnam terkena imbas dari wabah virus corona, COVID-19, khususnya berupa gangguan rantai pasokan yang mungkin mengarah pada terhambatnya produksi telepon pintar baru keluaran Samsung Electronics, menurut Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam.
"Produksi mobil, elektronik, dan telepon pintar tengah mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan serta material akibat gangguan dari wabah virus tersebut," kata kementerian melalui surat elektronik kepada Reuters yang diterima pada Jumat.
Dalam pernyataan yang sama dijelaskan, "Vietnam bergantung banyak pada China untuk material serta perlengkapan produksi manufaktur yang membuat negara ini menjadi sangat rentan dengan munculnya wabah corona."
Baca juga: Benarkah Galaxy Fold 2 adalah hasil desain ulang?
Sebelumnya, pada Kamis (20/2), Vietnam melonggarkan pembatasan pada perdagangan lintas batas terkait kesehatan untuk menopang aktivitas perekonomian namun sejumlah kebijakan yang ketat masih diterapkan.
Samsung, yang merupakan investor asing tunggal terbesar di Vietnam, adalah contoh yang terdampak, kata kementerian menambahkan.
Wabah tersebut akan memberikan dampak pada produksi dari dua model telepon pintar baru karena sebagian besar komponen berasal dari China.
"Samsung sedang mempertimbangkan impor komponen yang dibutuhkan lewat laut atau udara, namun hal itu akan meningkatkan biaya serta sulit memenuhi jadwal dan permintaan produksi," kata kementerian.
Baca juga: Resmi dirilis, ini penampakan ponsel lipat 'clamshell' Galaxy Z Flip
Meskipun kementerian belum menemukan adanya produksi pabrik yang dihentikan karena corona, tantangan terbesar manufaktur mobil dan elektronik adalah menjamin ketersediaan barang-barang dan material alternatif bersama dengan pengelolaan inventaris.
"Jika wabah ini tidak teratasi dalam satu hingga satu setengah bulan ke depan, kami akan kehabisan barang inventaris. Keluaran berupa produk televisi dan telepon untuk keperluan domestik akan menurun tajam," kata kementerian melanjutkan.
Hal itu merujuk pada laporan Asosiasi Bisnis Elektronik Vietnam, yang kemudian pemerintah Vietnam menyebut akan terus mengupayakan agar dapat memenuhi target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 6,8% dan meminimalisasi dampak wabah.
Mengenai korban terjangkit corona di negara itu sendiri, Kementerian Kesehatan Vietnam menyatakan hingga hari ini 15 dari 16 pasien positif corona telah pulih, sementara 28 yang diduga terinfeksi masih dikarantina di rumah sakit setempat.
Sumber: Reuters
Baca juga: Seorang polisi tertular virus corona, dikhawatirkan menjalar
Baca juga: Seberapa perlu penggunaan masker bagi orang sehat cegah corona?
Baca juga: Direktur RS di Wuhan meninggal akibat virus corona
"Produksi mobil, elektronik, dan telepon pintar tengah mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan serta material akibat gangguan dari wabah virus tersebut," kata kementerian melalui surat elektronik kepada Reuters yang diterima pada Jumat.
Dalam pernyataan yang sama dijelaskan, "Vietnam bergantung banyak pada China untuk material serta perlengkapan produksi manufaktur yang membuat negara ini menjadi sangat rentan dengan munculnya wabah corona."
Baca juga: Benarkah Galaxy Fold 2 adalah hasil desain ulang?
Sebelumnya, pada Kamis (20/2), Vietnam melonggarkan pembatasan pada perdagangan lintas batas terkait kesehatan untuk menopang aktivitas perekonomian namun sejumlah kebijakan yang ketat masih diterapkan.
Samsung, yang merupakan investor asing tunggal terbesar di Vietnam, adalah contoh yang terdampak, kata kementerian menambahkan.
Wabah tersebut akan memberikan dampak pada produksi dari dua model telepon pintar baru karena sebagian besar komponen berasal dari China.
"Samsung sedang mempertimbangkan impor komponen yang dibutuhkan lewat laut atau udara, namun hal itu akan meningkatkan biaya serta sulit memenuhi jadwal dan permintaan produksi," kata kementerian.
Baca juga: Resmi dirilis, ini penampakan ponsel lipat 'clamshell' Galaxy Z Flip
Meskipun kementerian belum menemukan adanya produksi pabrik yang dihentikan karena corona, tantangan terbesar manufaktur mobil dan elektronik adalah menjamin ketersediaan barang-barang dan material alternatif bersama dengan pengelolaan inventaris.
"Jika wabah ini tidak teratasi dalam satu hingga satu setengah bulan ke depan, kami akan kehabisan barang inventaris. Keluaran berupa produk televisi dan telepon untuk keperluan domestik akan menurun tajam," kata kementerian melanjutkan.
Hal itu merujuk pada laporan Asosiasi Bisnis Elektronik Vietnam, yang kemudian pemerintah Vietnam menyebut akan terus mengupayakan agar dapat memenuhi target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 6,8% dan meminimalisasi dampak wabah.
Mengenai korban terjangkit corona di negara itu sendiri, Kementerian Kesehatan Vietnam menyatakan hingga hari ini 15 dari 16 pasien positif corona telah pulih, sementara 28 yang diduga terinfeksi masih dikarantina di rumah sakit setempat.
Sumber: Reuters
Baca juga: Seorang polisi tertular virus corona, dikhawatirkan menjalar
Baca juga: Seberapa perlu penggunaan masker bagi orang sehat cegah corona?
Baca juga: Direktur RS di Wuhan meninggal akibat virus corona