Jakarta (ANTARA) - Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) pada Jumat, menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyerahkan dua unit telepon seluler iPhone 11 dan laporan data-data aset yang diduga dimiliki oleh mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi (NHD), ataupun Rezky Herbiyono yang merupakan menantu Nurhadi.
"Hari ini kami dari MAKI akan menyerahkan dua hal, pertama data aset yang diduga milik Nurhadi atau menantunya Rezky Herbiyono, kedua adalah hadiah handphone yang kita Sayembarakan mulai hari Ahad kemarin," ujar Koordinator MAKI Boyamin Saiman di Gedung KPK, Jakarta, Jumat.
Adapun dua unit iPhone 11 tersebut merupakan hadiah dari sayembara yang diadakan MAKI untuk siapa pun yang mampu memberikan informasi keberadaan mantan Caleg PDI Perjuangan Harun Masiku dan Nurhadi.
Meski, kata dia, hingga saat ini belum ada informasi yang valid terkait keberadaan dua orang tersebut.
Terkait laporan aset, Bonyamin mengatakan bahwa data-data tersebut dia peroleh dari seseorang yang mengaku mengetahui informasi tentang Nurhadi. Aset-aset itu berupa rumah, villa, apartemen dan juga kendaraan bermotor.
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menunjukkan dua buah Iphone 11 untuk pemberi informasi keberadaan DPO KPK Harun Masiku dan Nurhadi di Gedung KPK, Jumat (21/2/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
"Jadi ada satu info yang cukup valid, dia ada foto villanya, rumahnya, yang di Patal Senayan, juga pernah melihat ada mobil Ferrari Mustang dan motor gede lawas di basement villa di Gadog," papar Bonyamin.
Dari sumber Bonyamin tersebut, diperoleh pula informasi bahwa terdapat seseorang berinisial BS yang menjadi pihak pemborong atau kontraktor renovasi rumah di Patal Senayan, Jakarta Selatan, yang diduga milik Nurhadi.
Selain itu, Bonyamin juga mengaku memperoleh informasi mengenai proses jual beli aset-aset yang diduga milik Nurhadi atau menantunya itu.
Baca juga: Pimpinan KPK tanggapi positif sayembara untuk Harun Masiku-Nurhadi
Namun demikian, Bonyamin enggan berspekulasi bahwa Nurhadi saat ini bersembunyi di salah satu aset yang diduga miliknya itu.
"Karena sudah sampai sejauh itu, saya pasti serahkan ke KPK. Tapi bukan berarti pak Nurhadi ada di tiga tempat itu, tapi setidak-tidaknya pasti ada jejak di vila, apartemen, rumah maupun kontraktornya," ujar Bonyamin.
Bonyamin berharap informasi yang dia peroleh tersebut dapat membantu KPK dalam mengungkap keberadaan Nurhadi dan menantunya.
"Jadi menurut saya yang sudah valid dan kemudian saya berikan pada KPK dan kalau informasi ini bisa didapatkan bisa lacak KPK dan menangkap paling tidak Nurhadi dan mudah-mudahan Harun Masiku," kata Bonyamin.
Terkait Harun Masiku dan Nurhadi, seperti diketahui, keduanya merupakan buronan KPK yang sampai saat ini belum berhasil ditemukan/ditangkap.
Harun Masiku merupakan tersangka kasus dugaan suap terkait pergantian antarwaktu anggota DPR periode 2019-2024. Sedangkan, Nurhadi merupakan tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait penanganan perkara di Mahkamah Agung.
"Hari ini kami dari MAKI akan menyerahkan dua hal, pertama data aset yang diduga milik Nurhadi atau menantunya Rezky Herbiyono, kedua adalah hadiah handphone yang kita Sayembarakan mulai hari Ahad kemarin," ujar Koordinator MAKI Boyamin Saiman di Gedung KPK, Jakarta, Jumat.
Adapun dua unit iPhone 11 tersebut merupakan hadiah dari sayembara yang diadakan MAKI untuk siapa pun yang mampu memberikan informasi keberadaan mantan Caleg PDI Perjuangan Harun Masiku dan Nurhadi.
Meski, kata dia, hingga saat ini belum ada informasi yang valid terkait keberadaan dua orang tersebut.
Terkait laporan aset, Bonyamin mengatakan bahwa data-data tersebut dia peroleh dari seseorang yang mengaku mengetahui informasi tentang Nurhadi. Aset-aset itu berupa rumah, villa, apartemen dan juga kendaraan bermotor.
"Jadi ada satu info yang cukup valid, dia ada foto villanya, rumahnya, yang di Patal Senayan, juga pernah melihat ada mobil Ferrari Mustang dan motor gede lawas di basement villa di Gadog," papar Bonyamin.
Dari sumber Bonyamin tersebut, diperoleh pula informasi bahwa terdapat seseorang berinisial BS yang menjadi pihak pemborong atau kontraktor renovasi rumah di Patal Senayan, Jakarta Selatan, yang diduga milik Nurhadi.
Selain itu, Bonyamin juga mengaku memperoleh informasi mengenai proses jual beli aset-aset yang diduga milik Nurhadi atau menantunya itu.
Baca juga: Pimpinan KPK tanggapi positif sayembara untuk Harun Masiku-Nurhadi
Namun demikian, Bonyamin enggan berspekulasi bahwa Nurhadi saat ini bersembunyi di salah satu aset yang diduga miliknya itu.
"Karena sudah sampai sejauh itu, saya pasti serahkan ke KPK. Tapi bukan berarti pak Nurhadi ada di tiga tempat itu, tapi setidak-tidaknya pasti ada jejak di vila, apartemen, rumah maupun kontraktornya," ujar Bonyamin.
Bonyamin berharap informasi yang dia peroleh tersebut dapat membantu KPK dalam mengungkap keberadaan Nurhadi dan menantunya.
"Jadi menurut saya yang sudah valid dan kemudian saya berikan pada KPK dan kalau informasi ini bisa didapatkan bisa lacak KPK dan menangkap paling tidak Nurhadi dan mudah-mudahan Harun Masiku," kata Bonyamin.
Terkait Harun Masiku dan Nurhadi, seperti diketahui, keduanya merupakan buronan KPK yang sampai saat ini belum berhasil ditemukan/ditangkap.
Harun Masiku merupakan tersangka kasus dugaan suap terkait pergantian antarwaktu anggota DPR periode 2019-2024. Sedangkan, Nurhadi merupakan tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait penanganan perkara di Mahkamah Agung.