Sampit (ANTARA) - Dua orang warga yang merupakan karyawan sebuah perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Bukit Santuai Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah tenggelam setelah perahu motor atau ces yang dinaikinya karam saat hendak pergi memancing.
"Saat ini dua korban masih dalam pencarian. Mudah-mudahan bisa segera ditemukan," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel melalui Kapolsek Mentaya Hulu Iptu Muhammad Affandi dihubungi dari Sampit, Senin.
Peristiwa itu terjadi Minggu (23/2) sekitar pukul 11.20 WIB di perairan Sei Mentaya RT 04 Kelurahan Kuala Kuayan Kecamatan Mentaya Hulu. Dua korban adalah Sugeng Susanto (24) dan Mubasir (38) yang sama-sama tinggal di perumahan karyawan sebuah perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Bukit Santuai.
Lokasi kejadian bisa ditempuh dengan waktu sekitar empat jam dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur dengan kondisi jalan sebagian kurang bagus, terlebih saat turun hujan.
Saat kejadian kedua korban bersama empat rekannya lain sesama karyawan berniat memancing dan mencari buah ke suatu tempat. Mereka menaiki perahu motor kecil atau oleh warga setempat disebut dengan ces.
Namun baru sekitar enam meter bertolak dari lanting, ces tersebut oleng hingga akhirnya karam. Empat orang berhasil menyelamatkan diri, sedangkan kedua korban yang diduga tidak bisa berenang, tenggelam dan hilang.
Baca juga: Optimalisasi pariwisata wilayah utara Kotim terkendala infrastruktur
Empat rekan korban yang berhasil selamat, langsung meminta bantuan warga setempat. Warga bersama polisi dan pihak lainnya melakukan pencarian kedua korban dengan menyusuri sungai sekitar tempat kejadian.
Hingga Senin siang, kedua korban belum ditemukan. Warga bersama aparat terus melakukan pencarian dengan area penyisiran yang diperluas.
"Korban diduga tidak bisa berenang, ditambah arus yang deras dan dalam di Sei Mentaya sehingga menyulitkan mereka," kata Affandi.
Warga turut membantu pencarian menggunakan perahu motor milik mereka. Semua berharap kedua korban segera ditemukan dalam kondisi apapun.
Baca juga: Hanya satu bakal pasangan calon perseorangan di Pilkada Kotim
Baca juga: Peserta Sampit Expo wajib gandeng pelaku UMKM
"Saat ini dua korban masih dalam pencarian. Mudah-mudahan bisa segera ditemukan," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel melalui Kapolsek Mentaya Hulu Iptu Muhammad Affandi dihubungi dari Sampit, Senin.
Peristiwa itu terjadi Minggu (23/2) sekitar pukul 11.20 WIB di perairan Sei Mentaya RT 04 Kelurahan Kuala Kuayan Kecamatan Mentaya Hulu. Dua korban adalah Sugeng Susanto (24) dan Mubasir (38) yang sama-sama tinggal di perumahan karyawan sebuah perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Bukit Santuai.
Lokasi kejadian bisa ditempuh dengan waktu sekitar empat jam dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur dengan kondisi jalan sebagian kurang bagus, terlebih saat turun hujan.
Saat kejadian kedua korban bersama empat rekannya lain sesama karyawan berniat memancing dan mencari buah ke suatu tempat. Mereka menaiki perahu motor kecil atau oleh warga setempat disebut dengan ces.
Namun baru sekitar enam meter bertolak dari lanting, ces tersebut oleng hingga akhirnya karam. Empat orang berhasil menyelamatkan diri, sedangkan kedua korban yang diduga tidak bisa berenang, tenggelam dan hilang.
Baca juga: Optimalisasi pariwisata wilayah utara Kotim terkendala infrastruktur
Empat rekan korban yang berhasil selamat, langsung meminta bantuan warga setempat. Warga bersama polisi dan pihak lainnya melakukan pencarian kedua korban dengan menyusuri sungai sekitar tempat kejadian.
Hingga Senin siang, kedua korban belum ditemukan. Warga bersama aparat terus melakukan pencarian dengan area penyisiran yang diperluas.
"Korban diduga tidak bisa berenang, ditambah arus yang deras dan dalam di Sei Mentaya sehingga menyulitkan mereka," kata Affandi.
Warga turut membantu pencarian menggunakan perahu motor milik mereka. Semua berharap kedua korban segera ditemukan dalam kondisi apapun.
Baca juga: Hanya satu bakal pasangan calon perseorangan di Pilkada Kotim
Baca juga: Peserta Sampit Expo wajib gandeng pelaku UMKM