Sampit (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kantor Wilayah Kemenkumham Kalimantan Tengah memastikan setiap pengunjung mendapat pelayanan terbaik, terutama penyandang disabilitas.
“Kita harus memastikan semua pengunjung, terutama yang memiliki keterbatasan fisik, mendapatkan pelayanan terbaik. Ini bukan hanya soal akses fisik, tetapi juga tentang penghormatan terhadap hak dan martabat mereka,” kata Kepala Lapas Kelas IIB Sampit Meldy Putera di Sampit, Sabtu.
Contoh upaya Lapas dalam memberikan pelayanan optimal bagi pengunjung, terlihat pada sesi kunjungan dari kerabat maupun keluarga warga binaan setempat baru-baru ini. Di antara pengunjung tersebut, ada seorang penyandang disabilitas yang mengalami kelumpuhan dan harus menggunakan kursi roda untuk mobilitas.
Melihat hal itu, petugas Lapas pun dengan sigap membantu mendorong kursi roda pengunjung tersebut melalui jalur khusus disabilitas sampai ke area yang telah disiapkan untuk kunjungan.
Layanan ini menunjukkan komitmen Lapas dalam memberikan perhatian penuh terhadap hak-hak pengunjung dengan keterbatasan fisik dan hal ini sejalan dengan prinsip pelayanan publik yang berbasis Hak Asasi Manusia (HAM).
“Saya selalu menegaskan kepada seluruh jajaran akan pentingnya pelayanan yang manusiawi. Karena bagi kami layanan bagi penyandang disabilitas adalah wujud nyata dari rasa kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh seluruh pegawai,” demikian Meldy.
Baca juga: Terminal listrik rakitan temuan paling berbahaya di Lapas Sampit
Layanan yang diberikan Lapas Kelas IIB Sampit ini pun mendapat apresiasi dari keluarga warga binaan. Pengunjung disabilitas pun tampak terharu mendapat bantuan dari petugas Lapas setempat hingga tiba di area pertemuan tanpa kesulitan.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Akses yang memadai membuat kunjungan kami lebih mudah dan bermakna,” ucap pengunjung yang enggan disebutkan namanya itu.
Keluarga warga binaan pun merasa lega karena proses kunjungan berjalan lancar. Pengalaman tersebut membuktikan bahwa perhatian pada detail kecil dapat menciptakan kenyamanan yang sangat berarti.
Sepanjang kegiatan, pegawai Lapas bekerja dengan penuh tanggung jawab, memastikan setiap langkah berjalan mulus dan menunjukkan komitmen terhadap kenyamanan pengunjung. Perasaan bangga mengalir di antara mereka, karena berhasil menciptakan pengalaman positif bagi pengunjung dengan keterbatasan fisik.
Layanan kunjungan itu berakhir dengan sukses, membawa rasa kepuasan bagi seluruh pegawai yang terlibat. Mereka menyadari bahwa pelayanan yang baik bukan hanya soal bantuan fisik, tetapi juga menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat antara pengunjung.
Baca juga: Sukacita Natal 2024 warnai Lapas Sampit
Baca juga: Lapas Sampit laksanakan penandatanganan putusan pengadilan 30 warga binaan
Baca juga: Pengamanan di Lapas Sampit diperketat jelang Natal dan Tahun Baru