Palangka Raya (ANTARA) - Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah saat ini fokus menangani insiden tabrakan speedboat di Sungai Sebangau Kereng Bangkirai Kota Palangka Raya yang menewaskan Dandim 1011/Kapuas Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono dan sejumlah penumpang lainnya.
"Kejadiannya itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Untuk lokasi kejadian di Sungai Sebangau Kereng Bangkirai tikungan murung 10-15 menit dari Dermaga Kereng Bangkirai. Dandim 1011/Kapuas termasuk korban meninggal dunia dalam kecelakaan air ini," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan di Palangka Raya, Senin.
Hendra mengatakan, dirinya belum tahu persis bagaimana kejadian sebenarnya. Saat ini upaya di lapangan difokuskan pada penanganan korban meninggal dunia maupun luka-luka.
Data yang dirilis Polda Kalimantan Tengah l hingga pukul 18.38 WIB, ada lima korban yang dinyatakan meninggal dunia dan sudah ditemukan.
Mereka adalah Dandim 1011/Kapuas Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono, tiga pegawai Taman Nasional Sebangau yaitu Ibnu Yudistira, Mutiara dan Novi, serta seorang anggota Polisi Kehutanan bernama Bu Agung.
Saat ini Polda masih menghimpun data berapa jumlah penumpang yang belum ditemukan dan kondisinya. Polda segera memberikan keterangan pers lanjutan terkait perkembangan hasil pencarian di lapangan.
Hendra mengatakan, informasi yang ia terima bahwa long boad L300 milik Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng terlibat kecelakaan dengan Kapal speedboad TNI AD Den Bekang XII/Tpr yang saat itu hendak melakukan pengecekan lokasi guna mengamankan VVIP Kunjungan Raja dan Ratu Belanda yang akan datang ke Kota Palangka Raya.
Speedboad TNI AD atau tim survei rute kunjungan pengamanan VVIP Raja Wilem Alexander dan Ratu Maxima di Provinsi Kalimantan Tengah yang dipimpim oleh Dansubsatgas Pam VVIP Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono yang merupakan Dandim 1011/Klk.
Baca juga: Sejumlah pejabat daerah kunjungi Rumah Duka Dandim Kapuas
Dalam satu rombongan di kapal speedboad TNI AD berjumlah 19 orang yang yakni delapan orang anggota TNI terdiri empat orang anggota Kodim 1011/Klk dan empat orang anggota Den Bekang.
Kemudian satu orang warga pemandu jalan, satu orang warga Amerika, satu orang guard warga Amerika dan tujuh orang Paspampres.
Sebanyak 18 orang dalam kapal speedboad TNI AD itu selamat dan satu orang ditemukan meninggal dunia yaitu Dandim Kuala Kapuas. Sementara korban meninggal dunia sisanya merupakan penumpang longboat milik Dinas Kehutanan yang sebagian merupakan pegawai Taman Nasional Sebangau.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran beserta sejumlah instansi lainnya, melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan.
Sugianto menginstruksikan sejumlah instansi terkait agar aktif dalam melakukan pencarian korban kecelakaan air di Sungai Sebangau Kereng Bangkirai tersebut.
Baca juga: Dandim Kapuas meninggal akibat laka speed boat, Delegasi Belanda minta dirujuk ke RS Siloam
Baca juga: Gubernur Kalteng pantau upaya pencarian korban tabrakan speed boat di Sabangau
"Kejadiannya itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Untuk lokasi kejadian di Sungai Sebangau Kereng Bangkirai tikungan murung 10-15 menit dari Dermaga Kereng Bangkirai. Dandim 1011/Kapuas termasuk korban meninggal dunia dalam kecelakaan air ini," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan di Palangka Raya, Senin.
Hendra mengatakan, dirinya belum tahu persis bagaimana kejadian sebenarnya. Saat ini upaya di lapangan difokuskan pada penanganan korban meninggal dunia maupun luka-luka.
Data yang dirilis Polda Kalimantan Tengah l hingga pukul 18.38 WIB, ada lima korban yang dinyatakan meninggal dunia dan sudah ditemukan.
Mereka adalah Dandim 1011/Kapuas Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono, tiga pegawai Taman Nasional Sebangau yaitu Ibnu Yudistira, Mutiara dan Novi, serta seorang anggota Polisi Kehutanan bernama Bu Agung.
Saat ini Polda masih menghimpun data berapa jumlah penumpang yang belum ditemukan dan kondisinya. Polda segera memberikan keterangan pers lanjutan terkait perkembangan hasil pencarian di lapangan.
Hendra mengatakan, informasi yang ia terima bahwa long boad L300 milik Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng terlibat kecelakaan dengan Kapal speedboad TNI AD Den Bekang XII/Tpr yang saat itu hendak melakukan pengecekan lokasi guna mengamankan VVIP Kunjungan Raja dan Ratu Belanda yang akan datang ke Kota Palangka Raya.
Speedboad TNI AD atau tim survei rute kunjungan pengamanan VVIP Raja Wilem Alexander dan Ratu Maxima di Provinsi Kalimantan Tengah yang dipimpim oleh Dansubsatgas Pam VVIP Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono yang merupakan Dandim 1011/Klk.
Baca juga: Sejumlah pejabat daerah kunjungi Rumah Duka Dandim Kapuas
Dalam satu rombongan di kapal speedboad TNI AD berjumlah 19 orang yang yakni delapan orang anggota TNI terdiri empat orang anggota Kodim 1011/Klk dan empat orang anggota Den Bekang.
Kemudian satu orang warga pemandu jalan, satu orang warga Amerika, satu orang guard warga Amerika dan tujuh orang Paspampres.
Sebanyak 18 orang dalam kapal speedboad TNI AD itu selamat dan satu orang ditemukan meninggal dunia yaitu Dandim Kuala Kapuas. Sementara korban meninggal dunia sisanya merupakan penumpang longboat milik Dinas Kehutanan yang sebagian merupakan pegawai Taman Nasional Sebangau.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran beserta sejumlah instansi lainnya, melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan.
Sugianto menginstruksikan sejumlah instansi terkait agar aktif dalam melakukan pencarian korban kecelakaan air di Sungai Sebangau Kereng Bangkirai tersebut.
Baca juga: Dandim Kapuas meninggal akibat laka speed boat, Delegasi Belanda minta dirujuk ke RS Siloam
Baca juga: Gubernur Kalteng pantau upaya pencarian korban tabrakan speed boat di Sabangau