Tamiang Layang (ANTARA) - Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah Ariantho S Muler mengharapkan pemerintah setempat mengembangkan sektor pariwisata secara optimal agar bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Selain meningkatkan ekonomi masyarakat, pengembangan sektor pariwisata juga memberikan multi manfaat, khususnya pendapatan asli daerah,” kata Ariantho S Muler di Tamiang Layang, Rabu.
Menurut politisi dari PKPI, Barito Timur memiliki sejumlah objek wisata yang potensial dikembangkan. Hal ini bisa dilihat dari lokasi dan kondisi alam di desa masing-masing.
Dari data Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Barito Timur, sedikitnya ada 25 lokasi wisata yang bisa dikembangkan, diantaranya Liang Saragi di Kecamatan Awang, Riam Kendong dan Dam Turan Amis di Kecamatan Raren Batuah, Liang Setangkai dan Riam Kusing di Kecamatan Dusun Tengah, serta objek wisata lainnya.
Dukungan pengembangan dimaksud yakni pembangunan infrastruktur jalan maupun jembatan, kelistrikan untuk penerangan, halaman parkir serta sarana ganti pakaian hingga toilet.
Dampak positif pengembangan wisata diantaranya menciptakan desa yang maju dan berkembang. Demikian pula dengan pada bidang kependudukan yang tumbuh dan berkembang seiring kemajuan pembangunan desa tersebut.
Menurutnya, semakin banyak wisatawan yang datang akan memicu pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Kesempatan berkembang UMKM lebih besar saat pertumbuhan ekonomi dan masyarakat ikut berkembang.
Baca juga: Permendagri tata batas dinilai merugikan Bartim
UMKM yang bisa dikembangkan bisa berbentuk suvenir dari karya seni dan budaya, pakaian, tas maupun suvenir khas daerah, serta usaha kuliner.
Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas mengatakan, pemerintah kabupaten saat ini terus berupaya agar pembangunan sarana dan prasarana objek wisata terus ditingkatkan.
“Saya juga ada pemikiran untuk mengembangkan objek wisata alami dan natural. Objek wisata untuk relaksasi alami tanpa ada listrik, telepon genggam dan lainnya, sehingga benar-benar untuk menenangkan diri,” kata Ampera.
Saat ini Ampera mendorong pengembangan objek wisata Patai Suku Hawa agar lebih menarik seperti objek wisata Taman Nasional Tanjung Puting di Kabupaten Kotawaringan Barat yang memiliki ciri khas orangutan.
Baca juga: TNI bantu tingkatkan ketahanan pangan di Bartim
Baca juga: KPU minta dukungan Pemkab Bartim sukseskan Pilgub 2020
“Selain meningkatkan ekonomi masyarakat, pengembangan sektor pariwisata juga memberikan multi manfaat, khususnya pendapatan asli daerah,” kata Ariantho S Muler di Tamiang Layang, Rabu.
Menurut politisi dari PKPI, Barito Timur memiliki sejumlah objek wisata yang potensial dikembangkan. Hal ini bisa dilihat dari lokasi dan kondisi alam di desa masing-masing.
Dari data Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Barito Timur, sedikitnya ada 25 lokasi wisata yang bisa dikembangkan, diantaranya Liang Saragi di Kecamatan Awang, Riam Kendong dan Dam Turan Amis di Kecamatan Raren Batuah, Liang Setangkai dan Riam Kusing di Kecamatan Dusun Tengah, serta objek wisata lainnya.
Dukungan pengembangan dimaksud yakni pembangunan infrastruktur jalan maupun jembatan, kelistrikan untuk penerangan, halaman parkir serta sarana ganti pakaian hingga toilet.
Dampak positif pengembangan wisata diantaranya menciptakan desa yang maju dan berkembang. Demikian pula dengan pada bidang kependudukan yang tumbuh dan berkembang seiring kemajuan pembangunan desa tersebut.
Menurutnya, semakin banyak wisatawan yang datang akan memicu pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Kesempatan berkembang UMKM lebih besar saat pertumbuhan ekonomi dan masyarakat ikut berkembang.
Baca juga: Permendagri tata batas dinilai merugikan Bartim
UMKM yang bisa dikembangkan bisa berbentuk suvenir dari karya seni dan budaya, pakaian, tas maupun suvenir khas daerah, serta usaha kuliner.
Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas mengatakan, pemerintah kabupaten saat ini terus berupaya agar pembangunan sarana dan prasarana objek wisata terus ditingkatkan.
“Saya juga ada pemikiran untuk mengembangkan objek wisata alami dan natural. Objek wisata untuk relaksasi alami tanpa ada listrik, telepon genggam dan lainnya, sehingga benar-benar untuk menenangkan diri,” kata Ampera.
Saat ini Ampera mendorong pengembangan objek wisata Patai Suku Hawa agar lebih menarik seperti objek wisata Taman Nasional Tanjung Puting di Kabupaten Kotawaringan Barat yang memiliki ciri khas orangutan.
Baca juga: TNI bantu tingkatkan ketahanan pangan di Bartim
Baca juga: KPU minta dukungan Pemkab Bartim sukseskan Pilgub 2020