Kuala Kapuas (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah melalui surat edaran Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat,yang ditujukan kepada TK PAUD, SD/MI, SMP/ MTS, SMA, SMK dan MA meminta agar keberadaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dioptimalkan untuk mencegah berjangkitnya virus Corona jenis Covid-19.
“Optimalisasi UKS karena dengan UKS yang ada di sekolah itu sudah semuanya ada, tinggal dimaksimalkan saja,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Suwarno Muriyat di Kuala Kapuas, Senin.
Kegiatan UKS diantaranya membiasakan anak-anak untuk membasuh tangan dengan menggunakan tisu yang sekali pakai langsung dibuang. Namun sebelumnya, memang setelah beraktivitas harus membiasakan membasuh tangan dengan sabun.
Dalam surat edaran tersebut, Bupati juga meminta kepada satuan pendidikan di daerah setempat agar dapat berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan UPTD setempat, apabila menemui jumlah siswa yang banyak tidak masuk sekolah untuk dapat melaporkannya.
“Sehingga mempermudah kami, baik Dinas Pendidikan, Kesehatan maupun UPTD melakukan pengecekan ke sekolah tersebut untuk menentukan apakah sekolah tadi perlu diliburkan atau tidak,” ucapnya.
Apabila ada guru maupun siswa yang banyak tidak masuk di sekolah tersebut, lembaga pendidikan itu wajib melapor ke Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan maupun UPTD setempat, agar pihaknya bisa mengambil langkah-langkah penanganan dengan segera.
“Langkah-langkah yang kita lakukan adalah melakukan pengecekan. Kalau misalnya memang terjadi, akan dilakukan penyemprotan dan sebagainya. Kemudian, Dinas Pendidikan akan meliburkan sekolah dalam masa tertentu,” katanya.
Kemudian, kepada pihak satuan lembaga pendidikan setempat, bupati juga mengimbau agar memahami secara benar bentuk virus Corona tersebut. Ini dimaksudkan agar pihak sekolah tidak menyimpulkan hanya karena melihat gejala-gejala awal saja bahwa itu Corona.
Baca juga: Pelayanan Pajak Kapuas ditutup sementara mengantisipasi virus Covid-19
“Tapi segera menyampaikan ke pihak yang terkait dalam hal ini Puskesmas, Dinas Kesehatan, sehingga merekalah yang akan menetapkan apakah itu hanya flu biasa ataupun Corona,” terangnya.
Selain itu, di sekolah yang memang sudah terbiasa melakukan salaman dengan bejabat tangan besentuhan langsung baik dengan Bapak Guru, Ibu Guru maupun teman-temannya, tidak lagi dilakukan.
“Jadi salaman dengan bapak Guru, Ibu Guru dan teman-teman cukup dengan mengangkat dua belah tangan ke atas bahu, jadi tidak bersentuhan lagi. Selain itu juga mereka menggunakan masker,” katanya.
Selanjutnya, berkaitan dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), kata Suwarno, sudah ada pos dari Badan Standar Nasional (BSN) menyatakan apabila memang di suatu tempat mewabah Corona itu, maka pelaksanaan ujian itu bisa ditunda sampai dengan batas waktu aman melaksanakan UNBK tersebut.
Baca juga: DPRD Kapuas dorong pemkab aktif cegah Covid-19
“Optimalisasi UKS karena dengan UKS yang ada di sekolah itu sudah semuanya ada, tinggal dimaksimalkan saja,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Suwarno Muriyat di Kuala Kapuas, Senin.
Kegiatan UKS diantaranya membiasakan anak-anak untuk membasuh tangan dengan menggunakan tisu yang sekali pakai langsung dibuang. Namun sebelumnya, memang setelah beraktivitas harus membiasakan membasuh tangan dengan sabun.
Dalam surat edaran tersebut, Bupati juga meminta kepada satuan pendidikan di daerah setempat agar dapat berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan UPTD setempat, apabila menemui jumlah siswa yang banyak tidak masuk sekolah untuk dapat melaporkannya.
“Sehingga mempermudah kami, baik Dinas Pendidikan, Kesehatan maupun UPTD melakukan pengecekan ke sekolah tersebut untuk menentukan apakah sekolah tadi perlu diliburkan atau tidak,” ucapnya.
Apabila ada guru maupun siswa yang banyak tidak masuk di sekolah tersebut, lembaga pendidikan itu wajib melapor ke Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan maupun UPTD setempat, agar pihaknya bisa mengambil langkah-langkah penanganan dengan segera.
“Langkah-langkah yang kita lakukan adalah melakukan pengecekan. Kalau misalnya memang terjadi, akan dilakukan penyemprotan dan sebagainya. Kemudian, Dinas Pendidikan akan meliburkan sekolah dalam masa tertentu,” katanya.
Kemudian, kepada pihak satuan lembaga pendidikan setempat, bupati juga mengimbau agar memahami secara benar bentuk virus Corona tersebut. Ini dimaksudkan agar pihak sekolah tidak menyimpulkan hanya karena melihat gejala-gejala awal saja bahwa itu Corona.
Baca juga: Pelayanan Pajak Kapuas ditutup sementara mengantisipasi virus Covid-19
“Tapi segera menyampaikan ke pihak yang terkait dalam hal ini Puskesmas, Dinas Kesehatan, sehingga merekalah yang akan menetapkan apakah itu hanya flu biasa ataupun Corona,” terangnya.
Selain itu, di sekolah yang memang sudah terbiasa melakukan salaman dengan bejabat tangan besentuhan langsung baik dengan Bapak Guru, Ibu Guru maupun teman-temannya, tidak lagi dilakukan.
“Jadi salaman dengan bapak Guru, Ibu Guru dan teman-teman cukup dengan mengangkat dua belah tangan ke atas bahu, jadi tidak bersentuhan lagi. Selain itu juga mereka menggunakan masker,” katanya.
Selanjutnya, berkaitan dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), kata Suwarno, sudah ada pos dari Badan Standar Nasional (BSN) menyatakan apabila memang di suatu tempat mewabah Corona itu, maka pelaksanaan ujian itu bisa ditunda sampai dengan batas waktu aman melaksanakan UNBK tersebut.
Baca juga: DPRD Kapuas dorong pemkab aktif cegah Covid-19