Jakarta (ANTARA) - Australia masih terus mempersiapkan para atletnya menuju Olimpiade 2020 Tokyo, meski nasib keberlanjutan penyelenggaraan pesta empat tahunan itu masih belum mendapatkan kejelasan ataupun keputusan definitf dari Komite Olimpiade Internasional (IOC)
Di tengah pandemi global COVID-19 yang telah menginfeksi sekitar 180.000 orang di dunia, Presiden Komite Olimpiade Australia (AOC) Matt Carroll dan Chief de Mission (CdM) Ian Chesterman mengatakan mereka masih akan terus bersiap dan menyatakan bakal mendukung apapun keputusan IOC soal Olimpiade 2020 nantinya.
"Jika semua orang sedang bersiap untuk Olimpiade, kami harus bersiap," kata Chesterman seperti dilaporkan Reuters yang dikutip di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Jepang ngotot Olimpiade tetap digelar
Di tengah ancaman pandemi virus corona, panitia penyelenggara Tokyo 2020 dan IOC hingga kini masih bersikap bahwa Olimpiade 2020 bakal digelar sesuai jadwal pada 24 Juli hingga 9 Agustus meski banyak ajang kualifikasi terganggu.
Keputusan itu jelas mengundang kritikan dari beberapa atlet, termasuk olimpian peraih empat medali emas cabang hoki es Hayley Wickenheiser. Atlet asal Kanada ini menganggap IOC telah menunjukkan sikap tak bertanggung jawab apabila bersikeras menggelar Olimpiade 2020 sesuai jadwal di tengah pandemi virus corona.
Meski kerap mendapatkan kecaman dan kritik dari anggota komite dan para atlet, IOC nyatanya masih belum berpikiran untuk menunda penyelenggaraan pesta olahraga terakbar itu.
Pada Rabu (18/3), IOC belum juga memberikan keputusan definitif dan justru muncul dengan pernyataan bahwa tak ada solusi ideal terkait penyelenggaraan Olimpiade Tokyo.
Baca juga: Donald Trump tarik lidah sendiri terkait Olimpiade
"Tidak akan ada solusi ideal pada situasi ini, dan inilah mengapa kami memperhitungkan tanggung jawab dan solidaritas,"
Keputusan IOC mengumumkan komitmen melangsungkan Olimpiade sesuai jadwal bertolak belakang dengan langkah UEFA yang memutuskan mengundurkan Euro 2020 ke tahun depan.
Namun Presiden AOC Matt Carroll meyakini bahwa IOC tidak perlu terburu-buru mengambil keputusan soal penundaan itu. Menurutnya, masih ada waktu sekitar empat bulan untuk menunggu situasi pandemi ini berubah.
"Kita masih punya empat bulan. Lihatlah ke belakang saat virus muncul sebulan lalu, semua banyak yang berubah," kata Carroll.
"Tidak ada yang tahu bagaimana semua terjadi pada empat hingga enam bulan ke depan. Mereka (IOC) tidak perlu terburu-buru memutuskan, mereka sedang menyiapkan langkah-langkahnya. Mereka akan memberikan saran terbaik," katanya.
"Apabila semua berubah, keputusan IOC juga bisa berubah," kata Carroll.
Baca juga: Demi lindungi diri dari corona, penyalaan obor Olimpiade Tokyo tanpa penonton
Baca juga: Jepang tunda Olimpiade sampai akhir tahun
Baca juga: Kylian Mbappe masuk daftar skuat Prancis untuk Olimpiade 2020
Di tengah pandemi global COVID-19 yang telah menginfeksi sekitar 180.000 orang di dunia, Presiden Komite Olimpiade Australia (AOC) Matt Carroll dan Chief de Mission (CdM) Ian Chesterman mengatakan mereka masih akan terus bersiap dan menyatakan bakal mendukung apapun keputusan IOC soal Olimpiade 2020 nantinya.
"Jika semua orang sedang bersiap untuk Olimpiade, kami harus bersiap," kata Chesterman seperti dilaporkan Reuters yang dikutip di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Jepang ngotot Olimpiade tetap digelar
Di tengah ancaman pandemi virus corona, panitia penyelenggara Tokyo 2020 dan IOC hingga kini masih bersikap bahwa Olimpiade 2020 bakal digelar sesuai jadwal pada 24 Juli hingga 9 Agustus meski banyak ajang kualifikasi terganggu.
Keputusan itu jelas mengundang kritikan dari beberapa atlet, termasuk olimpian peraih empat medali emas cabang hoki es Hayley Wickenheiser. Atlet asal Kanada ini menganggap IOC telah menunjukkan sikap tak bertanggung jawab apabila bersikeras menggelar Olimpiade 2020 sesuai jadwal di tengah pandemi virus corona.
Meski kerap mendapatkan kecaman dan kritik dari anggota komite dan para atlet, IOC nyatanya masih belum berpikiran untuk menunda penyelenggaraan pesta olahraga terakbar itu.
Pada Rabu (18/3), IOC belum juga memberikan keputusan definitif dan justru muncul dengan pernyataan bahwa tak ada solusi ideal terkait penyelenggaraan Olimpiade Tokyo.
Baca juga: Donald Trump tarik lidah sendiri terkait Olimpiade
"Tidak akan ada solusi ideal pada situasi ini, dan inilah mengapa kami memperhitungkan tanggung jawab dan solidaritas,"
Keputusan IOC mengumumkan komitmen melangsungkan Olimpiade sesuai jadwal bertolak belakang dengan langkah UEFA yang memutuskan mengundurkan Euro 2020 ke tahun depan.
Namun Presiden AOC Matt Carroll meyakini bahwa IOC tidak perlu terburu-buru mengambil keputusan soal penundaan itu. Menurutnya, masih ada waktu sekitar empat bulan untuk menunggu situasi pandemi ini berubah.
"Kita masih punya empat bulan. Lihatlah ke belakang saat virus muncul sebulan lalu, semua banyak yang berubah," kata Carroll.
"Tidak ada yang tahu bagaimana semua terjadi pada empat hingga enam bulan ke depan. Mereka (IOC) tidak perlu terburu-buru memutuskan, mereka sedang menyiapkan langkah-langkahnya. Mereka akan memberikan saran terbaik," katanya.
"Apabila semua berubah, keputusan IOC juga bisa berubah," kata Carroll.
Baca juga: Demi lindungi diri dari corona, penyalaan obor Olimpiade Tokyo tanpa penonton
Baca juga: Jepang tunda Olimpiade sampai akhir tahun
Baca juga: Kylian Mbappe masuk daftar skuat Prancis untuk Olimpiade 2020