Jakarta (ANTARA) - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letnan Jenderal TNI Doni Monardo menyatakan saat ini sudah terdapat beberapa lembaga keuangan multilateral seperti Bank Dunia (World Bank) dan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB), serta negara-negara sahabat yang sudah menawarkan bantuan ke Indonesia untuk menangani COVID-19.
Inisiatif itu, kata Doni, disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat rapat terbatas melalui telekonferensi dengan Presiden Joko Widodo dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.
"Menlu juga menyampaikan tentang rencana bantuan dari sejumlah pihak, termasuk juga Menkeu, baik dari World Bank, ADB, maupun negara-negara sahabat," ujar Doni dalam telekonferensi pers di Jakarta, Kamis.
Doni belum merinci rencana bantuan yang ditawarkan lembaga dan negera mitra tersebut ke Indonesia. Bantuan asing ini sejalan dengan telah ditetapkanya COVID-19 oleh Badan PBB untuk Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pandemi global.
Selain dari mancangara, Doni mengatakan sejumlah kalangan pengusaha juga sudah menawarkan bantuan kepada pemerintah terkait fasilitas untuk merawat pasien COVID-19.
"Demikian juga tokoh-tokoh dan pengusaha telah menyanggupi menyediakan fasilitas hotel mana kala fasilitas dari pemerintah terbatas, baik di Jakarta dan daerah lain," katanya.
Sejalan dengan itu, Kementerian BUMN dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga menyiapkan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk merawat pasien terkait virus corona (COVID-19) mulai Senin (23/3) pekan depan.
Saat ini, ujar Doni, pemerintah telah berupaya memperbanyak rumah sakit yang melayani pasien COVID-19. Selain itu sejumlah rumah sakit milik TNI, Polri, dan BUMN juga telah mendapat rekomendasi dari Kemenkes untuk membantu menangani.
"Sementara ini ada 130 Rumah Sakit rujukan. Namun terlihat sekali untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, masih relatif agak kurang. Kita mendorong agar beberapa rumah sakit yang lain bisa ditata ulang, disiapkan lebih baik, untuk bisa menerima pasien COVID-19. Kemudian, Rumah Sakit swasta yang telah mendapat izin ada tiga rumah sakit. Menyusul dua lagi," jelas Doni.
Adapun hingga Kamis ini, di Indonesia terdapat 309 kasus pasien positif COVID-19, dengan 15 pasien dinyatakan sembuh dan 25 pasien meninggal dunia.
Inisiatif itu, kata Doni, disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat rapat terbatas melalui telekonferensi dengan Presiden Joko Widodo dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.
"Menlu juga menyampaikan tentang rencana bantuan dari sejumlah pihak, termasuk juga Menkeu, baik dari World Bank, ADB, maupun negara-negara sahabat," ujar Doni dalam telekonferensi pers di Jakarta, Kamis.
Doni belum merinci rencana bantuan yang ditawarkan lembaga dan negera mitra tersebut ke Indonesia. Bantuan asing ini sejalan dengan telah ditetapkanya COVID-19 oleh Badan PBB untuk Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pandemi global.
Selain dari mancangara, Doni mengatakan sejumlah kalangan pengusaha juga sudah menawarkan bantuan kepada pemerintah terkait fasilitas untuk merawat pasien COVID-19.
"Demikian juga tokoh-tokoh dan pengusaha telah menyanggupi menyediakan fasilitas hotel mana kala fasilitas dari pemerintah terbatas, baik di Jakarta dan daerah lain," katanya.
Sejalan dengan itu, Kementerian BUMN dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga menyiapkan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk merawat pasien terkait virus corona (COVID-19) mulai Senin (23/3) pekan depan.
Saat ini, ujar Doni, pemerintah telah berupaya memperbanyak rumah sakit yang melayani pasien COVID-19. Selain itu sejumlah rumah sakit milik TNI, Polri, dan BUMN juga telah mendapat rekomendasi dari Kemenkes untuk membantu menangani.
"Sementara ini ada 130 Rumah Sakit rujukan. Namun terlihat sekali untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, masih relatif agak kurang. Kita mendorong agar beberapa rumah sakit yang lain bisa ditata ulang, disiapkan lebih baik, untuk bisa menerima pasien COVID-19. Kemudian, Rumah Sakit swasta yang telah mendapat izin ada tiga rumah sakit. Menyusul dua lagi," jelas Doni.
Adapun hingga Kamis ini, di Indonesia terdapat 309 kasus pasien positif COVID-19, dengan 15 pasien dinyatakan sembuh dan 25 pasien meninggal dunia.