Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengaskan alat tes cepat (rapid test) COVID-19 yang telah didatangkan pemerintah pusat akan dibagikan ke daerah-daerah.
Tito Karnavian dalam rilisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya mengutamakan pembagian alat tersebut di daerah yang menjadi pusat penyebaran.
"Nanti rapid test dari pemerintah pusat akan dibagikan ke daerah untuk melakukan pemeriksaan dengan teknis tertentu," kata Mendagri.
Distribusi alat tes cepat itu diharapkan membuat daerah terdampak bisa dengan cepat menggelar tes massal sehingga laju penyebaran virus bisa dibendung.
Namun, sebelum alat pengetesan tersebut diterima, menurut Tito, seluruh elemen tetap harus melakukan langkah-langkah antisipasi lainnya yang bertujuan menutup celah penyebaran virus.
"Perlu kebijakan-kebijakan dalam standardisasi yang sama, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," katanya.
Salah satu kegiatan pencegahan yang sangat penting dilakukan, kata Tito, adalah kegiatan edukasi kepada masyarakat.
Warga perlu disadarkan dan mengetahui segala hal terkait dengan COVID-19, terutama apa saja cara untuk mengantisipasi virus itu biar tidak tertular. Publik mesti diberi tahu tentang pentingnya proteksi diri dengan memperkuat kekebalan atau imun tubuh.
"Menjaga jangan sampai tertular itu adalah poin yang sangat penting, menjaga jangan sampai terjadi penularan satu sama lain ini bisa dilakukan secara perorangan. Setiap orang memiliki kesadaran, kemudian melakukan langkah-langkah memproteksi diri sendiri," ucap Tito.
Kesadaran memproteksi diri masing-masing dari serangan virus, menurut Tito, itu yang paling penting untuk dibangun, contohnya dengan rutin cuci tangan menggunakan sabun, berjemur di sinar matahari yang mengandung ultraviolet, tak berjabat tangan, menjaga jarak, makan bergizi dan sehat, sampai mengonsumsi multivitamin.
"Terdengar sepele memang. Akan tetapi, kesadaran akan kebersihan ikut menentukan efektivitas dalam membendung penyebaran COVID-19 ," ujarnya.