Kuala Kurun (ANTARA) - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tewah, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah mengajak masyarakat di kecamatan itu untuk melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri. Hal itu sebagai bentuk pencegahan penyebaran Virus Covid-19 di lingkungan masyarakat.
Kepala Puskesmas Tewah Heny Erlina, dihubungi dari Kuala Kurun, Rabu, mengatakan bahwa agar masyarakat Kecamatan Tewah dapat melakukan penyemprotan secara mandiri, pihaknya telah melakukan sosialisasi cara pembuatan cairan disinfektan.
"Sosialisasi cara pembuatan disinfektan telah kami lakukan beberapa waktu lalu, langsung kepada masyarakat. Kami juga telah membagikan selebaran informasi tentang cara pembuatan cairan disinfektan kepada masyarakat," ucapnya.
Dia menjelaskan, pada dasarnya cairan disinfektan dapat dibuat sendiri, dengan menggunakan pemutih baju dicampur air bersih. Disamping itu bisa juga dengan menggunakan karbol dicampur dengan air bersih, dengan takaran tertentu.
Baca juga: PLN Kuala Kurun pastikan pasokan listrik tetap terjaga
"Kalau dengan pemutih baju, campur satu liter air bersih dengan 15 mililiter pemutih baju. Jika menggunakan karbol, campur satu liter air bersih dengan 10 sendok karbol," beber dia.
Lebih lanjut, di Kecamatan Tewah bersama-sama Puskesmas dan pihak lainnya telah melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah tempat seperti sekolah, rumah ibadah, dan area perkantoran.
Mengingat Kecamatan Tewah terdiri dari 15 desa dan satu kelurahan, dia berharap pemerintah desa bersama masyarakat dapat melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri, di desa masing-masing.
Baca juga: Legislator Gumas dukung penutupan objek wisata cegah penyebaran COVID-19
"Demi mencegah penyebaran Covid-19 atau Virus Corona tersebut diperlukan peran serta dari seluruh pihak, termasuk masyarakat. Saya harap masyarakat dapat melakukan penyemprotan secara mandiri di rumah masing-masing," tutur dia.
Puskesmas Tewah yang merupakan puskesmas rawat inap menerapkan sejumlah aturan khusus, seperti masyarakat yang datang harus mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir di tempat yang sdh disediakan. Lalu, pasien batuk dilayani di luar ruangan.
“Untuk pengunjung atau penunggu pasien rawat inap juga dibatasi hanya satu orang, itupun harus melapor dulu ke petugas jaga. Itu semua demi menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Heny.
Baca juga: Kurangi risiko penularan Covid-19, RSUD Kuala Kurun terapkan peraturan khusus
Baca juga: Legislator Gumas: Bersalaman untuk sementara dapat diganti dengan beberapa cara
Kepala Puskesmas Tewah Heny Erlina, dihubungi dari Kuala Kurun, Rabu, mengatakan bahwa agar masyarakat Kecamatan Tewah dapat melakukan penyemprotan secara mandiri, pihaknya telah melakukan sosialisasi cara pembuatan cairan disinfektan.
"Sosialisasi cara pembuatan disinfektan telah kami lakukan beberapa waktu lalu, langsung kepada masyarakat. Kami juga telah membagikan selebaran informasi tentang cara pembuatan cairan disinfektan kepada masyarakat," ucapnya.
Dia menjelaskan, pada dasarnya cairan disinfektan dapat dibuat sendiri, dengan menggunakan pemutih baju dicampur air bersih. Disamping itu bisa juga dengan menggunakan karbol dicampur dengan air bersih, dengan takaran tertentu.
Baca juga: PLN Kuala Kurun pastikan pasokan listrik tetap terjaga
"Kalau dengan pemutih baju, campur satu liter air bersih dengan 15 mililiter pemutih baju. Jika menggunakan karbol, campur satu liter air bersih dengan 10 sendok karbol," beber dia.
Lebih lanjut, di Kecamatan Tewah bersama-sama Puskesmas dan pihak lainnya telah melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah tempat seperti sekolah, rumah ibadah, dan area perkantoran.
Mengingat Kecamatan Tewah terdiri dari 15 desa dan satu kelurahan, dia berharap pemerintah desa bersama masyarakat dapat melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri, di desa masing-masing.
Baca juga: Legislator Gumas dukung penutupan objek wisata cegah penyebaran COVID-19
"Demi mencegah penyebaran Covid-19 atau Virus Corona tersebut diperlukan peran serta dari seluruh pihak, termasuk masyarakat. Saya harap masyarakat dapat melakukan penyemprotan secara mandiri di rumah masing-masing," tutur dia.
Puskesmas Tewah yang merupakan puskesmas rawat inap menerapkan sejumlah aturan khusus, seperti masyarakat yang datang harus mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir di tempat yang sdh disediakan. Lalu, pasien batuk dilayani di luar ruangan.
“Untuk pengunjung atau penunggu pasien rawat inap juga dibatasi hanya satu orang, itupun harus melapor dulu ke petugas jaga. Itu semua demi menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Heny.
Baca juga: Kurangi risiko penularan Covid-19, RSUD Kuala Kurun terapkan peraturan khusus
Baca juga: Legislator Gumas: Bersalaman untuk sementara dapat diganti dengan beberapa cara