Sampit (ANTARA) - Petani di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah diimbau tidak cemas dengan hasil panen nanti meski jika surplus meningkat tajam karena pemerintah daerah berjanji akan menyerap beras hasil panen petani setempat.
"Kalau perkiraan kami, kita kembali surplus. Petani tidak perlu khawatir. Kalau ingin menjual kepada pemerintah maka pemerintah provinsi dan kabupaten tetap menjamin siap membeli," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Senin.
Supian mengaku apa yang disampaikannya tersebut sesuai arahan Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran saat video conference. Pemerintah provinsi dan kabupaten akan mengupayakan semaksimal mungkin penyerapan beras lokal jika memang tidak terserap oleh pasar.
Saat ini di Kotawaringin Timur ada sekitar 17.000 hektare padi yang siap dipanen. Dalam waktu dekat diperkirakan akan ada sekitar 10.000 ton beras yang akan dihasilkan petani lokal.
Seperti sebelumnya, padi yang akan dipanen itu berada di kawasan selatan yang memang menjadi lumbung padi daerah ini. Kawasan tersebut meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut.
Pemerintah provinsi dan kabupaten mengalokasikan anggaran untuk menyerap beras hasil panen lokal. Namun tentu hal itu melihat kondisi perkembangan harga beras di pasaran.
Baca juga: Bupati Kotim surati perkebunan sawit imbau pekerja tidak mudik lebaran
Sangat wajar petani menjual beras ke pasar jika harganya tinggi dan lebih menguntungkan. Sementara itu pemerintah harus menjalankan aturan dalam menyerap beras petani lokal, salah satunya terkait besaran tarif atau harga sesuai yang sudah ditentukan.
Kesiapan pemerintah daerah menyerap hasil panen lokal diharapkan bisa memberi ketenangan bagi petani. Terlebih, pemerintah daerah juga menyiapkan stok bahan makan untuk mengantisipasi berbagai kondisi yang mungkin terjadi.
"Dan itu salah satu persiapan ketahanan pangan di Kabupaten Kotawaringin Timur seandainya wabah COVID-19 ini berkepanjangan sehingga memerlukan pasokan pangan yang luar biasa. Kalau itu terjadi, kita diharapkan sudah siap sehingga masyarakat tetap tercukupi kebutuhan pangannya," kata Supian.
Supian mengajak petani memprioritaskan pemasaran di daerah sendiri sehingga membawa manfaat luas bagi masyarakat. Sebaliknya, masyarakat juga diimbau membeli beras panen petani lokal sehingga petani semakin bersemangat karena hasil panen sawah mereka pasti terserap.
Baca juga: Donor darah dapat sembako, PMI Kotim diserbu warga
Baca juga: Kadin Kotim berharap pemerintah bantu cegah kelumpuhan dunia usaha