Sampit (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah berharap pemerintah pusat dan daerah membantu mencegah kelumpuhan dunia usaha akibat imbas pandemi COVID-19.
"Dampaknya sangat dirasakan pengusaha korporasi dan pelaku UMKM. Kalau kondisi seperti ini terus terjadi maka pasti akan tiarap semua. Banyak pengurangan tenaga kerja dan daya beli masyarakat 80 persen menurun," kata Ketua Kadin Kotawaringin Timur Susilo di Sampit, Senin.
Dampak pandemi COVID-19 terhadap ekonomi sangat terlihat dan terasa, hampir di semua tingkatan. Dunia usaha sangat terpukul dan dibuat kelimpungan oleh situasi saat ini.
Perdagangan, pariwisata, pembangunan infrastruktur, ekspor dan kegiatan lainnya sangat terganggu. Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga sangat merasakan dampaknya.
Pandemi ini jelas berpengaruh besar terhadap iklim investasi, termasuk di Kotawaringin Timur. Kadin tidak bisa memprediksi seberapa lama dan besar dampak yang mungkin akan terjadi karena kondisi ini disebabkan oleh wabah penyakit yang belum bisa diprediksi kapan bisa diatasi.
Laju investasi daerah melambat karena sebagian usaha terhenti. Pengusaha tidak berani mengambil risiko terhadap keadaan yang terjadi saat ini.
Pengusaha harus harus bekerja keras melakukan berbagai cara agar tidak bangkrut akibat kondisi saat ini. Kehadiran pemerintah melalui kebijakan-kebijakan yang bijaksana terhadap kondisi saat ini, sangat dibutuhkan untuk mengurangi beban yang harus ditanggung dunia usaha sementara waktu, seperti dalam hal kewajiban pajak, kredit perbankan, listrik dan lainnya.
Baca juga: DPRD Kotim manfaatkan teknologi komunikasi untuk kemudahan tugas
"Saat inilah menunjukkan eksistensi antara pengusaha dan pemerintah. Pemerintah membutuhkan pengusaha dan pengusaha membutuhkan pemerintah," kata Susilo.
Susilo mengajak semua pihak bergandeng tangan merajut kebersamaan untuk bisa bersama-sama menghadapi COVID-19 dan dampaknya sehingga masa sulit ini bisa dilewati dengan baik. Tidak perlu saling menyalahkan, tetapi bagaimana semua pihak bisa memberikan pengertian dan pemahaman kepada masyarakat.
Di tengah kondisi sulit ini pun, dunia usaha juga tetap berusaha membantu dan memberikan apa yang saat ini dibutuhkan masyarakat. Semua pihak harus bersatu, baik masyarakat, pemerintah dan pengusaha.
"Kebijakan pemerintah untuk meringankan beban pengusaha saat ini sangat dibutuhkan. Kondisi ini realistis. Kadin taat dan patuh kepada aturan pemerintah," demikian Susilo.
Baca juga: Pengusaha walet Kotim sumbang APD untuk penanganan COVID-19
Baca juga: Pemkab Kotim perketat pemeriksaan di kawasan perbatasan
"Dampaknya sangat dirasakan pengusaha korporasi dan pelaku UMKM. Kalau kondisi seperti ini terus terjadi maka pasti akan tiarap semua. Banyak pengurangan tenaga kerja dan daya beli masyarakat 80 persen menurun," kata Ketua Kadin Kotawaringin Timur Susilo di Sampit, Senin.
Dampak pandemi COVID-19 terhadap ekonomi sangat terlihat dan terasa, hampir di semua tingkatan. Dunia usaha sangat terpukul dan dibuat kelimpungan oleh situasi saat ini.
Perdagangan, pariwisata, pembangunan infrastruktur, ekspor dan kegiatan lainnya sangat terganggu. Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga sangat merasakan dampaknya.
Pandemi ini jelas berpengaruh besar terhadap iklim investasi, termasuk di Kotawaringin Timur. Kadin tidak bisa memprediksi seberapa lama dan besar dampak yang mungkin akan terjadi karena kondisi ini disebabkan oleh wabah penyakit yang belum bisa diprediksi kapan bisa diatasi.
Laju investasi daerah melambat karena sebagian usaha terhenti. Pengusaha tidak berani mengambil risiko terhadap keadaan yang terjadi saat ini.
Pengusaha harus harus bekerja keras melakukan berbagai cara agar tidak bangkrut akibat kondisi saat ini. Kehadiran pemerintah melalui kebijakan-kebijakan yang bijaksana terhadap kondisi saat ini, sangat dibutuhkan untuk mengurangi beban yang harus ditanggung dunia usaha sementara waktu, seperti dalam hal kewajiban pajak, kredit perbankan, listrik dan lainnya.
Baca juga: DPRD Kotim manfaatkan teknologi komunikasi untuk kemudahan tugas
"Saat inilah menunjukkan eksistensi antara pengusaha dan pemerintah. Pemerintah membutuhkan pengusaha dan pengusaha membutuhkan pemerintah," kata Susilo.
Susilo mengajak semua pihak bergandeng tangan merajut kebersamaan untuk bisa bersama-sama menghadapi COVID-19 dan dampaknya sehingga masa sulit ini bisa dilewati dengan baik. Tidak perlu saling menyalahkan, tetapi bagaimana semua pihak bisa memberikan pengertian dan pemahaman kepada masyarakat.
Di tengah kondisi sulit ini pun, dunia usaha juga tetap berusaha membantu dan memberikan apa yang saat ini dibutuhkan masyarakat. Semua pihak harus bersatu, baik masyarakat, pemerintah dan pengusaha.
"Kebijakan pemerintah untuk meringankan beban pengusaha saat ini sangat dibutuhkan. Kondisi ini realistis. Kadin taat dan patuh kepada aturan pemerintah," demikian Susilo.
Baca juga: Pengusaha walet Kotim sumbang APD untuk penanganan COVID-19
Baca juga: Pemkab Kotim perketat pemeriksaan di kawasan perbatasan