Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul menjelaskan, hasil pemeriksaan atau tes swab terkait COVID-19 terhadap dua tenaga kesehatan di wilayah setempat dinyatakan positif.
"Hasil swab keduanya yang baru datang ternyata positif," ungkapnya saat dihubungi dari Palangka Raya, Sabtu.
Ia mengungkapkan rasa harunya terhadap semangat para tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan itu, khususnya dua tenaga kesehatan yang hasil swabnya positif tersebut.
Dirinya menghubungi dua tenaga kesehatan itu yang selama ini berada di garda terdepan, serta bermaksud memberikan dukungan agar tetap semangat.
"Semangat mereka ternyata tidak berubah, bahkan bisa jadi jauh lebih besar dari saya sendiri. Air mata saya sampai mengalir membaca pesan whatsappnya," ungkapnya.
Baca juga: 'Rapid test' tenaga kesehatan di Kalteng mulai reaktif
Para tenaga kesehatan itu mengaku kepada dirinya, kondisi mereka baik-baik saja dan tak ada keluhan. Bahkan mereka meminta maaf karena menjadi beban pemerintah.
"Mereka bahkan meminta maaf karena menjadi beban pemerintah. Mereka juga tetap menyemangati saya, dan berdoa agar kami semua yang terlibat dalam penanggulangan wabah diberikan kesehatan, keamanan dan kekuatan," terangnya.
Mereka juga menitipkan salam untuk semua dan meminta maaf karena sementara waktu, belum bisa turut membantu.
"Untung saya tidak menggunakan panggilan suara, sehingga mereka tidak tahu kalau saya menangis terharu pada semangat dan ketabahan mereka," terangnya.
Baca juga: Laboratorium BSL II RSDS beroperasi Mei, swab sementara dikirim ke Banjarbaru
Baca juga: Ada 11 kasus positif baru di Kalteng, Gunung Mas menjadi zona merah
"Hasil swab keduanya yang baru datang ternyata positif," ungkapnya saat dihubungi dari Palangka Raya, Sabtu.
Ia mengungkapkan rasa harunya terhadap semangat para tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan itu, khususnya dua tenaga kesehatan yang hasil swabnya positif tersebut.
Dirinya menghubungi dua tenaga kesehatan itu yang selama ini berada di garda terdepan, serta bermaksud memberikan dukungan agar tetap semangat.
"Semangat mereka ternyata tidak berubah, bahkan bisa jadi jauh lebih besar dari saya sendiri. Air mata saya sampai mengalir membaca pesan whatsappnya," ungkapnya.
Baca juga: 'Rapid test' tenaga kesehatan di Kalteng mulai reaktif
Para tenaga kesehatan itu mengaku kepada dirinya, kondisi mereka baik-baik saja dan tak ada keluhan. Bahkan mereka meminta maaf karena menjadi beban pemerintah.
"Mereka bahkan meminta maaf karena menjadi beban pemerintah. Mereka juga tetap menyemangati saya, dan berdoa agar kami semua yang terlibat dalam penanggulangan wabah diberikan kesehatan, keamanan dan kekuatan," terangnya.
Mereka juga menitipkan salam untuk semua dan meminta maaf karena sementara waktu, belum bisa turut membantu.
"Untung saya tidak menggunakan panggilan suara, sehingga mereka tidak tahu kalau saya menangis terharu pada semangat dan ketabahan mereka," terangnya.
Baca juga: Laboratorium BSL II RSDS beroperasi Mei, swab sementara dikirim ke Banjarbaru
Baca juga: Ada 11 kasus positif baru di Kalteng, Gunung Mas menjadi zona merah