Jakarta (ANTARA) - Menonton drama asal Korea Selatan (drakor) menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan sebagian umat Islam di Indonesia sembari menunggu waktu berbuka puasa.
Bukan hanya dari sisi cerita, akting para aktor dengan paras yang menawan nyatanya seakan mampu bikin penontonton terbawa perasaan (baper) atau bahkan tersihir tetap di depan layar bahkan terkadang membuat lupa waktu.
Apa kata ustadzah mengenai hal ini? apa sebaiknya tidak usah dilakukan karena mengurangi nilai ibadah puasa?
"Kalau hanya sesekali untuk mengusir bosan atau kantuk silakan, tapi sayang sekali kalau kita menyia-nyiakan waktu di bulan Ramadhan untuk hal-hal yang mubah," kata Ustadzah Arini Retnaningsih saat dihubungi ANTARA, Sabtu.
Mubah berarti boleh dilakukan tetapi tidak ada konsekuensi berupa pahala dan menonton termasuk drama Korea Selatan termasuk di dalam hukum ini.
"Menonton acara-acara televisi hukum asalnya mubah, tapi jika yang kita tonton dakwah yang memuat ilmu-ilmu agama, jadi berpahala bagi kita saat kita niatkan menuntut ilmu. Kalau menonton drama yang biasa, hukumnya mubah," kata Ustadzah Arini yang menjadi pengisi kajian Islam di beberapa Madrasah Tsanawyah di Bogor itu.
Dia mengatakan, saat Ramadhan amal perbuatan baik mendapatkan pahala yang berlipat ganda, sehingga sebaiknya umat Islam manfaatkan sebaik-baiknya jika tak ingin merugi.
Ada sederet hal baik ataupun ibadah yang bisa Anda lakukan selama Ramadhan dan sebisa mungkin ditingkatkan semisalnya sholat malam, membaca Al-Qu'ran sebelum dan sesudah sholat wajib dan sunnah, berdzikir dan bersedekah.
Rasulullah SAW bersabda: Dari Anas, "Ditanyakan orang kepada Rasulullah SAW, "Kapankah sedekah yang lebih baik? Jawab Rasulullah SAW, "Sedekah yang paling baik ialah sedekah pada Bulan Ramadhan," (Riwayat Tirmidzi).
Kegiatan baik ini sebaiknya Anda seimbangkan dengan hal lain semisal bekerja walau belakangan dilakukan di rumah karena pandemi COVID-19. Ustadzah Arini menyarankan Anda mengatur waktu kapan saatnya harus bekerja dan saat yang bisa dioptimalkan untuk beribadah.
"Kita buat target-target dalam ibadah, misalnya shalat tarawih harus full, shalat malam, tadarus berapa lama sebelum atau sesudah shalat. Kalau bisa optimalkan waktu pagi hari usai shalat subuh lanjut dzikir pagi dan tadarus sebelum mulai bekerja," papar dia.
Tetapi, terkadang ada saja godaan menonton drama bahkan di waktu-waktu menjelang sholat wajib dan ini menjadi tantangan sebagian besar orang.
"Nah ini yang jadi tantangan kita. Insyaa Allah nanti kalo kita meninggalkannya karena Allah, Allah berikan pahala yang besar dan jadikan kelapangan bagi kita," demikian pesan ustadzah.
Bukan hanya dari sisi cerita, akting para aktor dengan paras yang menawan nyatanya seakan mampu bikin penontonton terbawa perasaan (baper) atau bahkan tersihir tetap di depan layar bahkan terkadang membuat lupa waktu.
Apa kata ustadzah mengenai hal ini? apa sebaiknya tidak usah dilakukan karena mengurangi nilai ibadah puasa?
"Kalau hanya sesekali untuk mengusir bosan atau kantuk silakan, tapi sayang sekali kalau kita menyia-nyiakan waktu di bulan Ramadhan untuk hal-hal yang mubah," kata Ustadzah Arini Retnaningsih saat dihubungi ANTARA, Sabtu.
Mubah berarti boleh dilakukan tetapi tidak ada konsekuensi berupa pahala dan menonton termasuk drama Korea Selatan termasuk di dalam hukum ini.
"Menonton acara-acara televisi hukum asalnya mubah, tapi jika yang kita tonton dakwah yang memuat ilmu-ilmu agama, jadi berpahala bagi kita saat kita niatkan menuntut ilmu. Kalau menonton drama yang biasa, hukumnya mubah," kata Ustadzah Arini yang menjadi pengisi kajian Islam di beberapa Madrasah Tsanawyah di Bogor itu.
Dia mengatakan, saat Ramadhan amal perbuatan baik mendapatkan pahala yang berlipat ganda, sehingga sebaiknya umat Islam manfaatkan sebaik-baiknya jika tak ingin merugi.
Ada sederet hal baik ataupun ibadah yang bisa Anda lakukan selama Ramadhan dan sebisa mungkin ditingkatkan semisalnya sholat malam, membaca Al-Qu'ran sebelum dan sesudah sholat wajib dan sunnah, berdzikir dan bersedekah.
Rasulullah SAW bersabda: Dari Anas, "Ditanyakan orang kepada Rasulullah SAW, "Kapankah sedekah yang lebih baik? Jawab Rasulullah SAW, "Sedekah yang paling baik ialah sedekah pada Bulan Ramadhan," (Riwayat Tirmidzi).
Kegiatan baik ini sebaiknya Anda seimbangkan dengan hal lain semisal bekerja walau belakangan dilakukan di rumah karena pandemi COVID-19. Ustadzah Arini menyarankan Anda mengatur waktu kapan saatnya harus bekerja dan saat yang bisa dioptimalkan untuk beribadah.
"Kita buat target-target dalam ibadah, misalnya shalat tarawih harus full, shalat malam, tadarus berapa lama sebelum atau sesudah shalat. Kalau bisa optimalkan waktu pagi hari usai shalat subuh lanjut dzikir pagi dan tadarus sebelum mulai bekerja," papar dia.
Tetapi, terkadang ada saja godaan menonton drama bahkan di waktu-waktu menjelang sholat wajib dan ini menjadi tantangan sebagian besar orang.
"Nah ini yang jadi tantangan kita. Insyaa Allah nanti kalo kita meninggalkannya karena Allah, Allah berikan pahala yang besar dan jadikan kelapangan bagi kita," demikian pesan ustadzah.