Sampit (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Muhammad Arsyad mengaku banyak menerima keluhan dari masyarakat terkait lambannya penyaluran bantuan yang dijanjikan pemerintah daerah.
"Masyarakat kita sangat membutuhkan bantuan karena kondisi ekonomi semakin sulit akibat imbas pandemi COVID-19. Pemerintah kabupaten diharapkan mempercepat penyaluran bantuan yang dijanjikan tersebut," kata Arsyad di Sampit, Senin.
Saat reses di daerah pemilihannya yang meliputi Kecamatan Cempaga Hulu, Cempaga, Kota Besi dan Telawang, banyak warga mempertanyakan bantuan yang dijanjikan pemerintah. Masyarakat berharap ada bantuan dari pemerintah, setidaknya untuk meringankan beban dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Harapan yang sama juga disampaikan warga di sejumlah lokasi di Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang ketika Arsyad menyalurkan bantuan dari pengusaha nasional asal Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat H Abdul Rasyid.
Total bantuan yang dibagikan di Kotawaringin Timur sebanyak 20 ton beras dan 2000 liter minyak goreng. Secara keseluruhan bantuan Rasyid sebanyak 450 ton dan 45.000 liter minyak goreng yang disebar di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Lamandau, Sukamara, Seruyan, Palangka Raya dan Pulang Pisau.
Saat menyalurkan bantuan itu, Arsyad banyak menerima keluhan masyarakat terkait adanya warga yang belum menerima bantuan pemerintah padahal mereka sangat membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: DPRD Kotim minta Gugus Tugas COVID-19 tegas tertibkan kerumunan warga
Pandemi COVID-19 tidak hanya mengancam keselamatan masyarakat, tetapi juga berdampak besar terhadap banyak sektor, khususnya perekonomian dan daya beli masyarakat. Bahkan banyak warga yang kini kehilangan pekerjaan sehingga membutuhkan bantuan pemerintah.
Saat kondisi seperti ini, jumlah warga yang membutuhkan bantuan dipastikan meningkat. Selain warga tidak mampu, mereka yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja kini juga membutuhkan bantuan.
Arsyad mengatakan, kemampuan eksekutif dalam melakukan pengelolaan keuangan diuji dalam situasi ini. Jika dilakukan dengan tepat, menurutnya, seharusnya sudah ada antisipasi terkait cadangan anggaran sehingga pengadaan bantuan untuk masyarakat tidak sampai terlambat.
"Kami mendorong eksekutif untuk melakukan percepatan dalam mendorong anggarannya sehingga bantuan tersebut bisa segera direalisasikan. Kasihan masyarakat kita sudah sangat membutuhkan bantuan. Mudah-mudahan segera ada solusi dan tidak sampai ada warga yang terlewat," demikian Arsyad.
Baca juga: Gubernur Kalteng salurkan bantuan ke sejumlah desa di Kotim
Baca juga: Masyarakat Kotim diimbau tidak remehkan ancaman penularan COVID-19
"Masyarakat kita sangat membutuhkan bantuan karena kondisi ekonomi semakin sulit akibat imbas pandemi COVID-19. Pemerintah kabupaten diharapkan mempercepat penyaluran bantuan yang dijanjikan tersebut," kata Arsyad di Sampit, Senin.
Saat reses di daerah pemilihannya yang meliputi Kecamatan Cempaga Hulu, Cempaga, Kota Besi dan Telawang, banyak warga mempertanyakan bantuan yang dijanjikan pemerintah. Masyarakat berharap ada bantuan dari pemerintah, setidaknya untuk meringankan beban dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Harapan yang sama juga disampaikan warga di sejumlah lokasi di Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang ketika Arsyad menyalurkan bantuan dari pengusaha nasional asal Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat H Abdul Rasyid.
Total bantuan yang dibagikan di Kotawaringin Timur sebanyak 20 ton beras dan 2000 liter minyak goreng. Secara keseluruhan bantuan Rasyid sebanyak 450 ton dan 45.000 liter minyak goreng yang disebar di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Lamandau, Sukamara, Seruyan, Palangka Raya dan Pulang Pisau.
Saat menyalurkan bantuan itu, Arsyad banyak menerima keluhan masyarakat terkait adanya warga yang belum menerima bantuan pemerintah padahal mereka sangat membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: DPRD Kotim minta Gugus Tugas COVID-19 tegas tertibkan kerumunan warga
Pandemi COVID-19 tidak hanya mengancam keselamatan masyarakat, tetapi juga berdampak besar terhadap banyak sektor, khususnya perekonomian dan daya beli masyarakat. Bahkan banyak warga yang kini kehilangan pekerjaan sehingga membutuhkan bantuan pemerintah.
Saat kondisi seperti ini, jumlah warga yang membutuhkan bantuan dipastikan meningkat. Selain warga tidak mampu, mereka yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja kini juga membutuhkan bantuan.
Arsyad mengatakan, kemampuan eksekutif dalam melakukan pengelolaan keuangan diuji dalam situasi ini. Jika dilakukan dengan tepat, menurutnya, seharusnya sudah ada antisipasi terkait cadangan anggaran sehingga pengadaan bantuan untuk masyarakat tidak sampai terlambat.
"Kami mendorong eksekutif untuk melakukan percepatan dalam mendorong anggarannya sehingga bantuan tersebut bisa segera direalisasikan. Kasihan masyarakat kita sudah sangat membutuhkan bantuan. Mudah-mudahan segera ada solusi dan tidak sampai ada warga yang terlewat," demikian Arsyad.
Baca juga: Gubernur Kalteng salurkan bantuan ke sejumlah desa di Kotim
Baca juga: Masyarakat Kotim diimbau tidak remehkan ancaman penularan COVID-19