Sampit (ANTARA) - Sejumlah pusat perbelanjaan di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mulai dipadati warga yang berbelanja, padahal saat ini daerah ini masih sangat rawan penularan COVID-19.
Pantauan di Pusat Perbelanjaan Mentaya dan Pasar Keramat, pengunjung cukup ramai. Warga umumnya berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari dan persiapan lebaran, seperti bahan makanan hingga pakaian.
"Beberapa hari ini pengunjung memang semakin ramai. Tapi kalau dibanding suasana menjelang lebaran tahun lalu, transaksi saat ini menurun sekitar 50 persen," kata Janah, salah satu pedagang di Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit, Senin.
Pantauan di Pusat Perbelanjaan Mentaya, pengunjung lebih ramai dibanding saat COVID-19 baru merebak di daerah ini. Bahkan di lantai dua yang merupakan los pedagang pakaian, pengunjung terlihat cukup ramai.
Kondisi yang memprihatinkan yaitu cukup banyak warga yang tidak menggunakan masker. Selain itu, imbauan menjaga jarak untuk mencegah penularan juga diabaikan.
Kondisi ini cukup ironis karena sebelumnya pemerintah daerah dan sejumlah pihak telah membagikan banyak masker gratis kepada masyarakat. Sayangnya, sebagian warga enggan menggunakan masker padahal sangat penting sebagai salah satu upaya mencegah penularan COVID-19.
"Ketinggalan. Kadang-kadang saya pakai kalau ke luar rumah, tapi tadi kelupaan karena ingin cepat-cepat," kilah Diah, salah seorang warga yang kedapatan tidak menggunakan masker.
Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor mengatakan, saat ini kabupaten ini belum aman dan belum terkendali dari penularan COVID-19. Untuk itu masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan karena potensi penularan virus mematikan itu masih tinggi.
"Saat ini masih ada empat pasien positif yang dirawat di rumah sakit. Memang ada 10 orang yang sudah sembuh, tapi bukan berarti itu berarti daerah kita sudah aman dari COVID-19. Potensi penularan masih tinggi, apalagi jika ada OTG (orang tanpa gejala) positif COVID-19," ujarnya.
Meningkatnya orang dalam pemantauan atau ODP dan pasien dalam pengawasan atau PDP harus diwaspadai karena menggambarkan potensi penularan juga meningkat. Hal ini harus diwaspadai karena virus ini bisa saja muncul dan kembali berjangkit.
Masyarakat diimbau mematuhi anjuran pemerintah untuk mencegah penularan COVID-19, yakni dengan tetap berada di rumah menggunakan masker jika terpaksa beraktivitas di luar rumah, tidak berkerumun, menjaga jarak, tidak bersentuhan, sering mencuci tangan, menjaga asupan gizi, serta berolahraga dan istirahat teratur.
Baca juga: Kapolda Kalteng lantik tiga kapolres
Baca juga: Legislator Kotim prihatin lambannya penyaluran bantuan
Pantauan di Pusat Perbelanjaan Mentaya dan Pasar Keramat, pengunjung cukup ramai. Warga umumnya berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari dan persiapan lebaran, seperti bahan makanan hingga pakaian.
"Beberapa hari ini pengunjung memang semakin ramai. Tapi kalau dibanding suasana menjelang lebaran tahun lalu, transaksi saat ini menurun sekitar 50 persen," kata Janah, salah satu pedagang di Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit, Senin.
Pantauan di Pusat Perbelanjaan Mentaya, pengunjung lebih ramai dibanding saat COVID-19 baru merebak di daerah ini. Bahkan di lantai dua yang merupakan los pedagang pakaian, pengunjung terlihat cukup ramai.
Kondisi yang memprihatinkan yaitu cukup banyak warga yang tidak menggunakan masker. Selain itu, imbauan menjaga jarak untuk mencegah penularan juga diabaikan.
Kondisi ini cukup ironis karena sebelumnya pemerintah daerah dan sejumlah pihak telah membagikan banyak masker gratis kepada masyarakat. Sayangnya, sebagian warga enggan menggunakan masker padahal sangat penting sebagai salah satu upaya mencegah penularan COVID-19.
"Ketinggalan. Kadang-kadang saya pakai kalau ke luar rumah, tapi tadi kelupaan karena ingin cepat-cepat," kilah Diah, salah seorang warga yang kedapatan tidak menggunakan masker.
Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor mengatakan, saat ini kabupaten ini belum aman dan belum terkendali dari penularan COVID-19. Untuk itu masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan karena potensi penularan virus mematikan itu masih tinggi.
"Saat ini masih ada empat pasien positif yang dirawat di rumah sakit. Memang ada 10 orang yang sudah sembuh, tapi bukan berarti itu berarti daerah kita sudah aman dari COVID-19. Potensi penularan masih tinggi, apalagi jika ada OTG (orang tanpa gejala) positif COVID-19," ujarnya.
Meningkatnya orang dalam pemantauan atau ODP dan pasien dalam pengawasan atau PDP harus diwaspadai karena menggambarkan potensi penularan juga meningkat. Hal ini harus diwaspadai karena virus ini bisa saja muncul dan kembali berjangkit.
Masyarakat diimbau mematuhi anjuran pemerintah untuk mencegah penularan COVID-19, yakni dengan tetap berada di rumah menggunakan masker jika terpaksa beraktivitas di luar rumah, tidak berkerumun, menjaga jarak, tidak bersentuhan, sering mencuci tangan, menjaga asupan gizi, serta berolahraga dan istirahat teratur.
Baca juga: Kapolda Kalteng lantik tiga kapolres
Baca juga: Legislator Kotim prihatin lambannya penyaluran bantuan