Sampit (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah memperketat pencegahan penularan COVID-19 melalui jalur laut dengan melakukan pemeriksaan cepat atau rapid test kepada seluruh orang di dalam kapal yang baru sandar di Pelabuhan Sampit.

"Sejauh ini kasus positif COVID-19 di daerah ini berasal dari luar daerah, makanya kami memperketat pemeriksaan di pintu masuk, termasuk melalui kapal laut. Ini sebagai langkah pencegahan masuk dan berjangkitnya COVID-19," kata Bupati H Supian Hadi saat memantau di Pelabuhan Sampit, Jumat.

Sekitar pukul 12.30 WIB, KM Kirana I milik PT Dharma Lautan Utama yang bertolak dari Surabaya tiba di Pelabuhan Sampit. Ini merupakan kapal pertama yang tiba usai libur Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah.

Sebelum kapal merapat, tim dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit, PT Pelindo III Cabang Sampit, Polsek Kawasan Pelabuhan Mentaya dan instansi lainnya telah bersiap melakukan pemeriksaan rapid test.

Setelah kapal merapat, seluruh orang yang ada di kapal diminta turun untuk menjalani rapid test. Mereka terdiri dari empat penumpang umum, 15 pengemudi dan kernet, 21 anak buah kapal dan 11 orang vendor atau suplier.

Mereka menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan pengambilan sampel darah untuk rapid test. Sebagian peserta terlihat gugup karena umumnya baru pertama kali ini menjalani rapid test.

Suasana bahkan sempat heboh karena salah seorang yang berada di lokasi pemeriksaan itu jatuh pingsan. Pria itu pun sempat diberi pertolongan pertama hingga kembali sadar.

Baca juga: Dua hasil rapid test di Pasar Subuh Sampit reaktif COVID-19

Supian mengatakan, pihaknya akan memperketat pemeriksaan di pintu masuk untuk mencegah meningkatnya kasus COVID-19 yang dibawa dari luar daerah. Dengan begitu, pemerintah daerah bisa fokus untuk menangani kasus COVID-19 yang ada.

"Tidak hanya di pelabuhan, pemeriksaan di pintu masuk jalur darat dan di bandara juga diperketat. Kalau ada yang hasilnya reaktif maka akan diarahkan melakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab.  Kalau ternyata terkonfirmasi positif maka akan dirawat di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit," kata Supian.

Supian mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena potensi penularan COVID-19 masih tinggi. Masyarakat diminta menjalankan anjuran pemerintah dalam melaksanalan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, hingga hari jumlah pasien positif COVID-19 di Kotawaringin Timur bertambah satu menjadi 20 kasus, namun ada satu orang yang sembuh yakni pasien 019. Saat ini masih ada enam orang masih dirawat, 12 orang sembuh dan dua orang meninggal dunia. Sementara itu jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 18 orang.

Baca juga: Polisi sisir warga Kotim belum terima bantuan sembako

Baca juga: Pekerja pembangunan menara SUTET di Kotim positif COVID-19


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024