Tamiang Layang (ANTARA) - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah Ampera AY Mebas meminta warganya tidak perlu takut mengikuti tes cepat atau ‘rapid test’ yang dilakukan petugas medis.
“Kami melaksanakan tes cepat secara massal sebagai upaya pencegahan. Jadi saya minta warga tidak takut mengikuti tes cepat,” katanya di Tamiang Layang, Selasa.
Menurutnya, tes cepat merupakan salah satu upaya pencegahan yang dilakukan gugus tugas untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di Bartim. Selain itu, sebagai upaya deteksi dini terhadap warga terpapar COVID-19.
Terlebih para pedagang yang banyak berinteraksi di Pasar Temanggung Djaya Karti karena melayani konsumen, sehingga terjadi transaksi jual beli kepada ratusan orang setiap harinya.
Saat seperti ini, pedagang diminta menaati protokol jual beli di pasar seperti wajib memakai masker, sarung tangan dan menyediakan tempat cuci tangan. Syarat yang lainnya yakni adanya hasil kesehatan dari tes cepat.
“Ini upaya pemerintah memetakan wilayah terpapar COVID-19. Tes cepat secara gratis khususnya di pusat perbelanjaan pasar, hendaknya bisa diikuti pedagang sesuai kriteria dengan kesadaran," ungkapnya.
Apalagi mengingat Bartim merupakan perbatasan dan pintu keluar dan masuk dari Kalimantan Tengah-Kalimantan Selatan. Untuk itu diperlukan kewaspadaan dari semua pihak.
Orang nomor satu di Pemkab Bartim itu mengajak warga maupun para pedagang, ikut membantu pemerintah memutus mata rantai penularan dan penyebaran COVID-19.
Petugas di lapangan juga diminta bisa memberikan pemahaman yang baik tentang pentingnya tes cepat. Meski di Bartim belum sepenuhnya melaksanakan tatanan baru atau normal baru, warga diingatkan tetap menjalankan protokol kesehatan saat keluar rumah.
“Lebih baik mencegah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan daripada terpapar atau tertular COVID-19,” tegas Ampera.
“Kami melaksanakan tes cepat secara massal sebagai upaya pencegahan. Jadi saya minta warga tidak takut mengikuti tes cepat,” katanya di Tamiang Layang, Selasa.
Menurutnya, tes cepat merupakan salah satu upaya pencegahan yang dilakukan gugus tugas untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di Bartim. Selain itu, sebagai upaya deteksi dini terhadap warga terpapar COVID-19.
Terlebih para pedagang yang banyak berinteraksi di Pasar Temanggung Djaya Karti karena melayani konsumen, sehingga terjadi transaksi jual beli kepada ratusan orang setiap harinya.
Saat seperti ini, pedagang diminta menaati protokol jual beli di pasar seperti wajib memakai masker, sarung tangan dan menyediakan tempat cuci tangan. Syarat yang lainnya yakni adanya hasil kesehatan dari tes cepat.
“Ini upaya pemerintah memetakan wilayah terpapar COVID-19. Tes cepat secara gratis khususnya di pusat perbelanjaan pasar, hendaknya bisa diikuti pedagang sesuai kriteria dengan kesadaran," ungkapnya.
Apalagi mengingat Bartim merupakan perbatasan dan pintu keluar dan masuk dari Kalimantan Tengah-Kalimantan Selatan. Untuk itu diperlukan kewaspadaan dari semua pihak.
Orang nomor satu di Pemkab Bartim itu mengajak warga maupun para pedagang, ikut membantu pemerintah memutus mata rantai penularan dan penyebaran COVID-19.
Petugas di lapangan juga diminta bisa memberikan pemahaman yang baik tentang pentingnya tes cepat. Meski di Bartim belum sepenuhnya melaksanakan tatanan baru atau normal baru, warga diingatkan tetap menjalankan protokol kesehatan saat keluar rumah.
“Lebih baik mencegah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan daripada terpapar atau tertular COVID-19,” tegas Ampera.