Tamiang Layang (ANTARA) - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah Ampera AY Mebas membenarkan seorang petugas loket pada Puskesmas Ampah, Kecamatan Dusun Tengah berinisial S (33) terkonfirmasi positif COVID-19.
“Hasil swab atau tes usap yang bersangkutan keluar dan diketahui Kamis (11/6) sore. Ia adalah petugas loket pada Puskesmas Ampah berinisial S,” katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon di Tamiang Layang, Jumat.
Menurutnya, S saat ini menjalani perawatan isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamiang Layang setelah hasil tes cepat beberapa hari lalu menunjukkan reaktif.
Koordinator Pencegahan dan Penanganan pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bartim sudah melakukan tes cepat pada rekan kerja S.
Tes usap juga akan dilakukan pada rekan kerja S sebanyak 17 orang, agar lebih cepat mengetahui kondisi kesehatan atau penyebaran maupun penularan COVID-19.
Dengan demikian, Puskesmas Ampah akan ditutup sementara waktu hingga 14 hari kedepan guna dilakukan sterilisasi. Sedangkan pelayanan kesehatan akan dialihkan sementara ke Puskesmas terdekat, yakni Puskesmas Unsum di Kecamatan Raren Batuah.
Ampera menegaskan, saat ini sedang diadakan pengadaan alat tes cepat sebanyak 2.000 buah yang selanjutnya akan digunakan untuk tes cepat secara massal.
"Pengadaan tes cepat tersebut bersumber dari dana BTT sebesar Rp2 miliar, setelah dilakukan pemilahan program yang bersifat penting dan urgensi," ungkapnya.
Menurutnya, tes cepat akan dilakukan kepada warga Bartim secara massal tanpa dipungut biaya. Hal ini sebagai upaya mempercepat pemutusan rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Bartim.
Selain itu, pelayanan tes cepat mandiri akan dibuka pada RSUD Tamiang Layang dan Puskesmas Pasar Panas, Kecamatan Benua Lima.
"Warga Bartim akan mengikuti tes cepat secara massal dengan gratis, sedangkan warga luar Bartim bisa mendapatkan layanan tes cepat secara mandiri," jelasnya.
Ampera mencontohkan, apabila ada warga luar Bartim seperti sopir angkutan yang memerlukan tes cepat dan keterangan sehat, maka bisa dilayani pada Puskesmas Pasar Panas.
Adapun data terbaru kasus COVID-19 di Bartim menunjukkan penambahan satu orang, sehingga secara kumulatif terkonfirmasi positif sebanyak 12 orang, dengan rincian dalam perawatan empat orang, sembuh tujuh orang dan meninggal satu orang.
Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak empat orang dan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak tujuh orang.
“Hasil swab atau tes usap yang bersangkutan keluar dan diketahui Kamis (11/6) sore. Ia adalah petugas loket pada Puskesmas Ampah berinisial S,” katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon di Tamiang Layang, Jumat.
Menurutnya, S saat ini menjalani perawatan isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamiang Layang setelah hasil tes cepat beberapa hari lalu menunjukkan reaktif.
Koordinator Pencegahan dan Penanganan pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bartim sudah melakukan tes cepat pada rekan kerja S.
Tes usap juga akan dilakukan pada rekan kerja S sebanyak 17 orang, agar lebih cepat mengetahui kondisi kesehatan atau penyebaran maupun penularan COVID-19.
Dengan demikian, Puskesmas Ampah akan ditutup sementara waktu hingga 14 hari kedepan guna dilakukan sterilisasi. Sedangkan pelayanan kesehatan akan dialihkan sementara ke Puskesmas terdekat, yakni Puskesmas Unsum di Kecamatan Raren Batuah.
Ampera menegaskan, saat ini sedang diadakan pengadaan alat tes cepat sebanyak 2.000 buah yang selanjutnya akan digunakan untuk tes cepat secara massal.
"Pengadaan tes cepat tersebut bersumber dari dana BTT sebesar Rp2 miliar, setelah dilakukan pemilahan program yang bersifat penting dan urgensi," ungkapnya.
Menurutnya, tes cepat akan dilakukan kepada warga Bartim secara massal tanpa dipungut biaya. Hal ini sebagai upaya mempercepat pemutusan rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Bartim.
Selain itu, pelayanan tes cepat mandiri akan dibuka pada RSUD Tamiang Layang dan Puskesmas Pasar Panas, Kecamatan Benua Lima.
"Warga Bartim akan mengikuti tes cepat secara massal dengan gratis, sedangkan warga luar Bartim bisa mendapatkan layanan tes cepat secara mandiri," jelasnya.
Ampera mencontohkan, apabila ada warga luar Bartim seperti sopir angkutan yang memerlukan tes cepat dan keterangan sehat, maka bisa dilayani pada Puskesmas Pasar Panas.
Adapun data terbaru kasus COVID-19 di Bartim menunjukkan penambahan satu orang, sehingga secara kumulatif terkonfirmasi positif sebanyak 12 orang, dengan rincian dalam perawatan empat orang, sembuh tujuh orang dan meninggal satu orang.
Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak empat orang dan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak tujuh orang.