Sampit (ANTARA) - Pencapaian program Keluarga Berencana (KB), khususnya dalam hal penggunaan alat kontrasepsi di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah dinilai sangat menggembirakan dan diharapkan terus ditingkatkan.

"Kami sangat mengapresiasi capaian ini dan tentu harus terus ditingkatkan. Kita terus mendorong masyarakat untuk menciptakan keluarga keren dan bahagia," kata Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Kalteng Muhammad Irzal di Sampit, Senin.

Irzal menghadiri peringatan Hari Keluarga Nasional ke-27 tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yang dilaksanakan di Sampit. Hadir dalam acara ini Sekretaris Daerah Halikinnor, Ketua DPRD Rinie Aria Gagah dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kotawaringin Timur Ellena Rosie.

Kegiatan seremonial ini dipusatkan di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur dan diikuti secara virtual oleh peserta di seluruh kabupaten/kota. Acara juga dirangkai dengan pelayanan KB gratis di sejumlah lokasi, diantaranya di Puskesmas Baamang II dan lainnya.

Irzal menjelaskan, peringatan Hari Keluarga Nasional dilaksanakan serentak. Untuk di Kalimantan Tengah, kegiatan ini dipusatkan di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur.

Kegiatan ini menjadi momen untuk meningkatkan lagi keharmonisan keluarga. Terlebih saat pandemi COVID-19, diharapkan membuat semakin banyak waktu untuk berkumpul dengan keluarga sehingga tercipta keluarga yang sehat, maju, mandiri dan keren dengan saling berbagi dan memberikan kasih sayang.

Dalam peringatan Hari Keluarga Nasional tahun ini, juga dilaksanakan program pelayanan KB satu juta akseptor. Untuk Kalimantan Tengah ditargetkan sebanyak 14.751 akseptor.

"Jika tercapai satu juta akseptor maka program ini akan memecahkan rekor MURI. Nanti akan terlihat berapa banyak kita bisa ikut berkontribusi dalam program ini," kata Irzal.

Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor mengatakan, pemerintah daerah sangat mendukung program tersebut. Meski di tengah pandemi COVID-19, program KB harus terus dijalankan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

"Dengan ber-KB maka jarak kelahiran anak dapat diatur sehingga bisa menekan angka kematian bayi saat persalinan. Selain itu, KB juga untuk mengendalikan pertambahan jumlah penduduk serta dampak sosial yang mungkin akan ditimbulkannya," kata Halikinnor.

Baca juga: Kasus dugaan penculikan bayi di Kotim berakhir damai

Halikinnor juga menyampaikan terima kasih kepada dunia usaha yang membantu menyukseskan KB dengan memberikan pelayanan KB di klinik masing-masing. Ini sangat membantu pemerintah, khususnya dalam melayani peserta KB yang berada di lingkungan perusahaan seperti perkebunan kelapa sawit dan lainnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kotawaringin Timur Ellena Rosie mengatakan, pencapaian peserta pengguna kontrasepsi di Kotawaringin Timur jauh melampaui target yang diberikan pemerintah.

Jumlah peserta pengguna kontrasepsi di Kotawaringin Timur ditargetkan sebanyak 1.400 orang yang terdiri dari 234 IUD dan implan, 415 suntik dan 741 pil atau kondom dengan akseptor yang dilayani tersebar di 17 kecamatan.

Berdasarkan data, realisasi peserta implan 856 orang, IUD 38 orang, suntik 1.462 orang, pil 627 orang, kondom 87 orang sehingga total 3.070 orang.

"Kesadaran masyarakat Kotawaringin Timur tentang pentingnya program KB ini terus meningkat. Kami terus mengajak masyarakat mengikuti program KB. Mudah-mudahan ini juga membawa dampak positif terhadap upaya mewujudkan keluarga sejahtera," demikian Rosie.

Baca juga: ODP Kotim melonjak, sebagian hasil tes cepat penyelenggara pilkada

Baca juga: Wisata susur Sungai Mentaya semakin diminati selama pandemi COVID-19


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024