Sampit (ANTARA) - Peluang usaha bidang pertanian, diantaranya tanaman buah di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dinilai masih sangat menjanjikan karena permintaannya cukup tinggi.

"Alhamdulillah pemasaran jeruk manis hasil panen di kebun saya cukup bagus. Saat ini yang menjadi pelanggan tetap semuanya adalah rumah makan di Sampit," kata Alang Arianto, seorang pemilik kebun jeruk di Sampit, Minggu.

Alang menilai prospek sektor pertanian, diantaranya tanaman buah, masih terbuka lebar. Indikatornya adalah permintaan buah-buahan lokal di daerah sendiri masih cukup tinggi, ditambah potensi pasar di luar daerah.

Di lahan seluas lima hektare miliknya di Kelurahan Tanah Mas Kecamatan Baamang, Alang menanam beragam buah yaitu jeruk manis, jeruk peras, durian, cempedak, jambu, semangka, tomat, mangga, alpukat, Pete, jengkol dan lainnya. Dari tanaman buah-buahan tersebut, dia mengaku mendapat hasil lumayan.

Misalnya buah jeruk manis. Dari sekitar 600 pohon jeruk manis yang sudah berbuah saat ini, Alang rutin memasok jeruk manis untuk memenuhi permintaan dari sejumlah rumah makan di Sampit.

Dia menjual jeruk manis dengan harga Rp10.000/kg dan jeruk peras Rp6000/kg. Jika pemesanan dalam jumlah banyak, pembeli cukup menunggu di rumah karena pesanan langsung diantar ke alamat pembeli.

Alang mengaku panen jeruk di kebunnya berkelanjutan sehingga pemasukan pun bisa terus didapat. Ditambah lagi pemasukan jika buah-buahan lainnya juga panen dan laku terjual.

"Ini dulu belantara, melirik pun orang tidak mau. Secara perlahan kebun ini saya garap dan alhamdulillah saat ini sudah menghasilkan. Saya berangan-angan di sini nanti seperti taman buah sehingga juga bisa menjadi agrowisata," harap Alang.

Baca juga: Pemkab Kotim segera lanjutkan penyaluran sembako untuk warga terdampak COVID-19

Hal serupa diungkapkan Musthofa, pemilik kebun buah yang juga berlokasi di Kelurahan Tanah Mas. Menurutnya, permintaan buah cukup tinggi sehingga memberikan hasil menggembirakan bagi petani.

"Perawatannya tidak susah, tapi hasilnya kontinyu. Alhamdulillah setiap minggu bisa terus mendapat pemasukan dari buah di kebun saya," kata Musthofa.

Pria yang juga akrab disapa Topan ini menanam sejumlah buah di kebunnya yaitu jambu kristal, jambu air, nangka dan durian. Durian di kebun ini sudah banyak dikenal dengan kelezatan rasanya yaitu durian petak baduruh.

Dia mencontohkan, dari hasil panen jambu kristal, dia menjualnya dengan harga Rp25.000/kg dengan panen paling sedikit 10 kilogram. Dalam satu bulan paling sedikit tiga kali panen.

Pendapatan itu belum termasuk dari buah-buahan lainnya. Untuk pendapatan dari panen durian, Musthofa mengaku bisa mendapatkan penghasilan bersih antara Rp10 juta hingga di atas Rp20 juta setiap musim.

Baca juga: Kelalaian pemancing dan pemburu bisa picu kebakaran lahan

Baca juga: Kotim siap jadi penyangga ketahanan pangan nasional


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024