Palangka Raya (ANTARA) - Kapolresta Palangka Raya Kombes Dwi Tunggal Jaladri meminta perusahaan besar swasta, khususnya di bidang perkebunan, membantu pemerintah dalam mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan di kota itu.
"Seperti di Kecamatan Rakumpit merupakan salah satu kawasan yang terdapat titik api. Oleh karena itu, ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengantisipasinya," kata Jaladri di Palangka Raya, Senin.
Harapan itu disampaikan Jaladri saat berkunjung ke salah satu perusahaan perkebunan. Dia bersama rombongan memantau persiapan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan oleh perusahaan tersebut.
Seperti diketahui, Palangka Raya merupakan salah satu daerah paling rawan kebakaran hutan dan lahan. Saat kemarau, tanah gambut di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini menjadi kering sehingga sangat mudah terbakar.
Pemadaman kebakaran di lahan gambut sangat sulit karena api terus membakar ke dalam tanah meski di permukaan tanah terlihat sudah padam. Penyiraman air harus dilakukan berulang-ulang sampai gambut benar-benar basah sehingga api di dalam tanah padam.
Pihaknya bersyukur pemerintah mendapat dukungan dari perusahaan perkebunan kelapa sawit yang telah menyediakan sejumlah peralatan dan perlengkapan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan. Perusahaan juga melarang para karyawannya untuk melakukan pembersihan lahan dengan cara dibakar.
Komitmen itu terbukti ketika orang nomor satu di lingkup Polresta Palangka Raya beserta rombongan lainnya diajak untuk meninjau gudang peralatan pemadaman karhutla yang sengaja disediakan pihak perusahaan.
Peralatan yang tersedia yaitu mulai dari alat pelindung diri, peralatan pemadaman api hingga kendaraan yang sudah sudah siap untuk menanggulangi apabila terjadi karhutla di kawasan perusahaan dan Kecamatan Rakumpit.
"Semoga dengan adanya kerjasama ini, kita dapat mencegah terjadinya peristiwa karhutla di Kecamatan Rakumpit, yang tentunya akan menjadi modal baik melakukan hal serupa di kecamatan lainnya," ungkap perwira Polri berpangkat melati tiga itu.
Selain itu juga, jebolan Akademi Kepolisian 1995 itu mengingatkan agar perusahaan yang bergerak di perkebunan kelapa sawit tersebut bisa tetap menjalin koordinasi dengan Polsek Rakumpit untuk melakukan pencegahan serta bahaya karhutla kepada masyarakat sekitar.
"Saya sangat yakin apabila ada komunikasi antara perusahaan dan polsek setempat untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat mengenai bahaya karhutla agar tidak menjadi bencana, ini sangat efektif sehingga wilayah setempat bebas dari yang namanya bencana karhutla," demikian Jaladri.
Baca juga: Pembahasan raperda pertanggungjawaban APBD Palangka Raya dilanjutkan
Baca juga: DPRD Palangka Raya soroti penerapan protokol kesehatan saat pilkada