Palangka Raya (ANTARA) - Ketua DPRD Kalimantan Tengah Wiyatno mengaku bersyukur dan merasa bangga provinsi setempat, khususnya Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau dipilih oleh Presiden Joko Widodo sebagai lokasi program 'food estate'.
"Pilihan bapak Presiden Jokowi sangat tepat menjadikan Provinsi Kalteng sebagai lumbung pangan nasional, termasuk daerah penyangga Ibu Kota Baru Republik Indonesia," kata Wiyatno di sela-sela menyambut kedatangan Presiden Jokowi ke Palangka Raya, Kamis.
Dasar menyatakan tepat pilihan Presiden tersebut, lanjut dia, karena lahan yang dipilih menjadi lokasi 'food estate' merupakan bekas proyek lahan gambut (LPG) sejuta hektar. Infrastruktur jalan dan jembatan termasuk irigasi di lokasi tersebut pun sudah tertata dengan baik.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan V meliputi Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau itu mengatakan, sekarang ini pemerintah pusah hanya perlu meningkatkan infrastruktur jalan dan jembatan, termasuk menormalisasi saluran air di lokasi 'food estate' tersebut.
"Sekarang tinggal bagaimana seluruh lapisan masyarakat di Kalteng bahu-membahu mendukung serta mensukseskan program bapak Presiden Jokowi," kata Wiyatno.
Baca juga: Presiden tinjau lahan di Kapuas bersama gubernur dan sejumlah menteri
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu berharap, keberadaan program 'food estate' ini benar-benar bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat yang ada di Kalteng. Masyarakat lokal dan masyarakat transmigrasi yang sudah ada di Kalteng, harapannya juga lebih diberdayakan secara optimal.
Dia mengatakan pelibatan sekaligus pemberdayaan terhadap masyarakat lokal, termasuk masyarakat transmigrasi yang sudah ada di Kalteng sangat diperlukan. Hal itu sebagai bentuk keseriusan dan kesungguhan pemerintah dalam melibatkan sekaligus mengajak partisipasi semua pihak yang ada di Kalteng.
Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian dan Kementerian lainnya diharapkan dapat juga memberikan perhatian sekaligus melibatkan pengusaha-pengusaha lokal Kalteng dalam mensukseskan program 'food estate' tersebut.
"Jangan hanya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pengusaha-pengusaha besar dari provinsi lain yang terlibat. Pengusaha lokal Kalteng pun sangat perlu dilibatkan untuk ikut membangun daerahnya," demikian Wiyatno.
Baca juga: Presiden ke Kalteng tinjau 'Food Estate' dan Posko Penanganan COVID-19
Baca juga: Presiden Jokowi tiba di Kalimantan Tengah
Baca juga: 'Food estate' di Kalteng tak akan mengganggu lingkungan
"Pilihan bapak Presiden Jokowi sangat tepat menjadikan Provinsi Kalteng sebagai lumbung pangan nasional, termasuk daerah penyangga Ibu Kota Baru Republik Indonesia," kata Wiyatno di sela-sela menyambut kedatangan Presiden Jokowi ke Palangka Raya, Kamis.
Dasar menyatakan tepat pilihan Presiden tersebut, lanjut dia, karena lahan yang dipilih menjadi lokasi 'food estate' merupakan bekas proyek lahan gambut (LPG) sejuta hektar. Infrastruktur jalan dan jembatan termasuk irigasi di lokasi tersebut pun sudah tertata dengan baik.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan V meliputi Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau itu mengatakan, sekarang ini pemerintah pusah hanya perlu meningkatkan infrastruktur jalan dan jembatan, termasuk menormalisasi saluran air di lokasi 'food estate' tersebut.
"Sekarang tinggal bagaimana seluruh lapisan masyarakat di Kalteng bahu-membahu mendukung serta mensukseskan program bapak Presiden Jokowi," kata Wiyatno.
Baca juga: Presiden tinjau lahan di Kapuas bersama gubernur dan sejumlah menteri
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu berharap, keberadaan program 'food estate' ini benar-benar bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat yang ada di Kalteng. Masyarakat lokal dan masyarakat transmigrasi yang sudah ada di Kalteng, harapannya juga lebih diberdayakan secara optimal.
Dia mengatakan pelibatan sekaligus pemberdayaan terhadap masyarakat lokal, termasuk masyarakat transmigrasi yang sudah ada di Kalteng sangat diperlukan. Hal itu sebagai bentuk keseriusan dan kesungguhan pemerintah dalam melibatkan sekaligus mengajak partisipasi semua pihak yang ada di Kalteng.
Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian dan Kementerian lainnya diharapkan dapat juga memberikan perhatian sekaligus melibatkan pengusaha-pengusaha lokal Kalteng dalam mensukseskan program 'food estate' tersebut.
"Jangan hanya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pengusaha-pengusaha besar dari provinsi lain yang terlibat. Pengusaha lokal Kalteng pun sangat perlu dilibatkan untuk ikut membangun daerahnya," demikian Wiyatno.
Baca juga: Presiden ke Kalteng tinjau 'Food Estate' dan Posko Penanganan COVID-19
Baca juga: Presiden Jokowi tiba di Kalimantan Tengah
Baca juga: 'Food estate' di Kalteng tak akan mengganggu lingkungan