Palangka Raya (ANTARA) - Kapolresta Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah Kombes Dwi Tunggal Jaladri mengatakan, dua kecamatan di daerah setempat rawan terkena bencana kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau.

"Dua daerah yang rawan terkena bencana kebakaran di Kota Palangka Raya yaitu Kecamatan Jekan Raya dan Sebangau," kata Jaladri saat dihubungi di Palangka Raya, Kamis.

Dua kecamatan tersebut selain memiliki wilayah yang luas, lahannya juga berkarakteristik gambut dan semak belukar. Di wilayah setempat juga belum banyak pemukiman warga, sehingga rawan di bakar oleh oknum masyarakat yang memiliki kepentingan pribadi.

Untuk mengantisipasi terjadinya bencana karhutla di dua kecamatan tersebut, kepolisian setempat juga sudah menugaskan sebanyak 24 personelnya di setiap kecamatan untuk membantu pencegahan karhutla agar tidak terjadi pada tahun ini.

"Sebanyak 24 personel kita tugaskan di kecamatan dibantu sejumlah personel lainnya baik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palangka Raya dan Manggala Agni serta Tim Serbu Api Kelurahan (TSAK) yang ada di bawah komando kecamatan," ucap Perwira Polri berpangkat melati tiga itu.

Ditegaskan alumni Akademi Kepolisian 1995 itu, pihaknya juga tidak segan-segan menindak tegas pelaku pembakar lahan yang berani berulah di wilayah hukumnya.

Saat ini sudah ada dua orang warga yang dijebloskan ke penjara karena terbukti melakukan pembakaran lahan di dua lokasi berbeda. Beruntungnya titik api di wilayah Kota Palangka Raya sampai saat ini tidak ada ditemukan.

"Untuk mengantisipasinya, tim gabungan yang selalu bersiaga akan terus melakukan patroli di wilayah kecamatan yang rawan terjadi karhutla," bebernya.

Ditambahkan Jaladri, beberapa waktu lalu pihaknya juga mengajak kerja sama perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit yang berada di Kecamatan Rakumpit.

Pihak perusahaan diajak membantu mencegah terjadinya karhutla di wilayahnya dan di wilayah Kecamatan Rakumpit. Apabila tidak dilakukan secara dini pencegahannya, karhutla dikhawatirkan akan terjadi dan sulit untuk menanggulangi.

"Kita juga rangkul perusahaan perkebunan agar mau turut serta dalam mengantisipasi persoalan karhutla. Bersyukur mereka di perusahaan tersebut sudah siap dalam penanganan karhutla apabila terjadi di wilayah mereka," tandasnya.

Baca juga: Warga Palangka Raya diminta tidak hindari tes cepat COVID-19

Baca juga: Protokol kesehatan COVID-19 jelang Pilkada 2020 harus disimulasikan

Pewarta : Adi Wibowo
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024