Tamiang Layang (ANTARA) - Wakil Bupati Barito Timur Kalimantan Tengah Habib Said Abdul Saleh Al Qadry mengatakan, seluruh jajaran dari tingkat kabupaten, kecamatan sampai desa telah berusaha maksimal agar bansos tepat sasaran.
“Kita telah berupaya maksimal agar bansos dari APBN, APBD Provinsi sampai APBDes untuk tepat sasaran dan tidak tumpang tindih,” kata Habib Saleh di Tamiang Layang, Jumat.
Menurutnya, sasaran bansos tersebut benar-benar dipastikan adalah yang betul-betul keluarga yang memerlukan. Bansos merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah guna meringankan beban warga yang sangat kesulitan selama masa pendemi COVID-19.
Terdapat lima jenis bansos yang telah tersalurkan dengan baik di Kabupaten Barito Timur. Lima bansos tersebut bersumber dari APBN, APBD Provinsi Kalteng dan APBDes.
Bansos COVID-19 Pemprov Kalteng tahap pertama yang tersalurkan sebanyak 5.563 KPM dari target 7.132 KPM. Ada 1.569 KPM yang tidak disalurkan karena bansos ganda dengan bansos lainnya maupun tidak lengkap admisitrasi, menolak dan tidak memenuhi kriteria penerima bansos.
Untuk bansos COVID-19 Pemprov Kalteng tahap kedua sebanyak 4.452 KPM masih dalam proses verifikasi di Pemprov Kalteng. Masyarakat di Kabuaten Bartim saat ini sangat mengharapkan bisa disalurkan secepatnya.
Sedangkan bansos PKH, BST dan BPNT/program sembako yang bersumber dari APBN dengan jumlah 8383 KPM masih dalam proses penyaluran di bulan Juli 2020.
“Yang terakhir adalah bantuan BLT DD yang bersumber dari Dana Desa tertuang dalam APBdes dimana sebagian besar sudah disalurkan sampai bulan kedua di hampir semua desa di Kabupaten Bartim,” kata Habib Saleh.
Ditambahkan Habib Saleh, masuknya virus COVID-19 di Kabupaten Bartim beberapa bulan yang lalu memberikan dampak yang sangat luas, diantaranya pada kesehatan, ekonomi dan sosial. Dampak sangat terasa adalah dari aspek ekonomi dan sosial di tengah masyarakat.
“Apabila masalah dampak ekonomi dan sosial tersebut tidak segera ditangani maka akan mengakibatkan semakin tingginya angka kemiskinan. Saya berharap bansos ini bermanfaat dan juga bisa membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak COVID-19, khususnya di Kabupaten Barito Timur,” demikian Habib Saleh.
Baca juga: Tumpang tindih penerima bansos di Bartim harus segera diselesaikan
Baca juga: Atasi dampak COVID-19 dengan mewujudkan ketahanan pangan di Bartim
“Kita telah berupaya maksimal agar bansos dari APBN, APBD Provinsi sampai APBDes untuk tepat sasaran dan tidak tumpang tindih,” kata Habib Saleh di Tamiang Layang, Jumat.
Menurutnya, sasaran bansos tersebut benar-benar dipastikan adalah yang betul-betul keluarga yang memerlukan. Bansos merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah guna meringankan beban warga yang sangat kesulitan selama masa pendemi COVID-19.
Terdapat lima jenis bansos yang telah tersalurkan dengan baik di Kabupaten Barito Timur. Lima bansos tersebut bersumber dari APBN, APBD Provinsi Kalteng dan APBDes.
Bansos COVID-19 Pemprov Kalteng tahap pertama yang tersalurkan sebanyak 5.563 KPM dari target 7.132 KPM. Ada 1.569 KPM yang tidak disalurkan karena bansos ganda dengan bansos lainnya maupun tidak lengkap admisitrasi, menolak dan tidak memenuhi kriteria penerima bansos.
Untuk bansos COVID-19 Pemprov Kalteng tahap kedua sebanyak 4.452 KPM masih dalam proses verifikasi di Pemprov Kalteng. Masyarakat di Kabuaten Bartim saat ini sangat mengharapkan bisa disalurkan secepatnya.
Sedangkan bansos PKH, BST dan BPNT/program sembako yang bersumber dari APBN dengan jumlah 8383 KPM masih dalam proses penyaluran di bulan Juli 2020.
“Yang terakhir adalah bantuan BLT DD yang bersumber dari Dana Desa tertuang dalam APBdes dimana sebagian besar sudah disalurkan sampai bulan kedua di hampir semua desa di Kabupaten Bartim,” kata Habib Saleh.
Ditambahkan Habib Saleh, masuknya virus COVID-19 di Kabupaten Bartim beberapa bulan yang lalu memberikan dampak yang sangat luas, diantaranya pada kesehatan, ekonomi dan sosial. Dampak sangat terasa adalah dari aspek ekonomi dan sosial di tengah masyarakat.
“Apabila masalah dampak ekonomi dan sosial tersebut tidak segera ditangani maka akan mengakibatkan semakin tingginya angka kemiskinan. Saya berharap bansos ini bermanfaat dan juga bisa membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak COVID-19, khususnya di Kabupaten Barito Timur,” demikian Habib Saleh.
Baca juga: Tumpang tindih penerima bansos di Bartim harus segera diselesaikan
Baca juga: Atasi dampak COVID-19 dengan mewujudkan ketahanan pangan di Bartim