Kuala Kurun, Gunung Mas, Kalte (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah belum membuka objek wisata yang dikelola oleh dinas tersebut, demi mencegah penyebaran dan penularan virus corona atau COVID-19.
Sekretaris Disbudpar Kabupaten Gumas Donie saat dihubungi dari Kuala Kurun, Minggu, mengatakan bahwa objek wisata yang dikelola oleh pihaknya ditutup sementara sejak akhir bulan Maret 2020 lalu karena pandemi COVID-19.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat karena hingga saat ini masih menutup sementara objek wisata yang dikelola oleh Disbudpar Kabupaten Gumas. Penutupan sementara kami lakukan demi kebaikan bersama," ucapnya.
Dia menerangkan, Disbudpar Kabupaten Gumas masih menunggu petunjuk dari Tim Gugus Tugas COVID-19 kabupaten setempat terkait pembukaan objek wisata, sembari menunggu pandemi COVID-19 di daerah itu mereda.
Walau belum membuka tempat wisata, Disbudpar Kabupaten Gumas terus mempersiapkan diri dalam menghadapi normal baru di tempat wisata, baik bagi pengunjung maupun petugas.
Dia menyebut bahwa pihaknya saat ini sudah mempersiapkan objek wisata air terjun Batu Mahasur yang terletak di Kuala Kurun, Kecamatan Kurun untuk menghadapi normal baru.
"Sarana prasarana di Batu Mahasur sudah kami siapkan untuk menghadapi normal baru. Kami juga gencar menyosialisasikan kepada masyarakat terkait protokol yang harus mereka terapkan saat berkunjung ke Batu Mahasur," bebernya.
Baca juga: Gumas segera perbaiki jembatan Masukih yang hanyut diterjang arus sungai
Lebih lanjut, Disbudpar Kabupaten Gumas juga akan menyosialisasikan normal baru dan protokol di situs sejarah yang berada di sejumlah desa di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau.
Misalnya saja Betang Damang Batu di Desa Tumbang Anoi Kecamatan Damang Batu, Betang Toyoi di Desa Tumbang Malahoi Kecamatan Rungan, Kawasan Cagar Budaya Puruk Tamanggung Amai Rawang di Desa Upon Batu Kecamatan Tewah, dan lainnya.
"Untuk sosialisasi normal baru dan protokol di objek wisata yang ada di desa, Disbudpar Kabupaten Gumas akan menggandeng pemerintah desa dan pihak-pihak terkait lainnya," demikian Donie.
Baca juga: Legislator Gumas sarankan sekolah tetap terapkan belajar dari rumah
Baca juga: Sekolah di Gumas diminta siap lakukan pembelajaran tatap muka maupun BDR
Sekretaris Disbudpar Kabupaten Gumas Donie saat dihubungi dari Kuala Kurun, Minggu, mengatakan bahwa objek wisata yang dikelola oleh pihaknya ditutup sementara sejak akhir bulan Maret 2020 lalu karena pandemi COVID-19.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat karena hingga saat ini masih menutup sementara objek wisata yang dikelola oleh Disbudpar Kabupaten Gumas. Penutupan sementara kami lakukan demi kebaikan bersama," ucapnya.
Dia menerangkan, Disbudpar Kabupaten Gumas masih menunggu petunjuk dari Tim Gugus Tugas COVID-19 kabupaten setempat terkait pembukaan objek wisata, sembari menunggu pandemi COVID-19 di daerah itu mereda.
Walau belum membuka tempat wisata, Disbudpar Kabupaten Gumas terus mempersiapkan diri dalam menghadapi normal baru di tempat wisata, baik bagi pengunjung maupun petugas.
Dia menyebut bahwa pihaknya saat ini sudah mempersiapkan objek wisata air terjun Batu Mahasur yang terletak di Kuala Kurun, Kecamatan Kurun untuk menghadapi normal baru.
"Sarana prasarana di Batu Mahasur sudah kami siapkan untuk menghadapi normal baru. Kami juga gencar menyosialisasikan kepada masyarakat terkait protokol yang harus mereka terapkan saat berkunjung ke Batu Mahasur," bebernya.
Baca juga: Gumas segera perbaiki jembatan Masukih yang hanyut diterjang arus sungai
Lebih lanjut, Disbudpar Kabupaten Gumas juga akan menyosialisasikan normal baru dan protokol di situs sejarah yang berada di sejumlah desa di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau.
Misalnya saja Betang Damang Batu di Desa Tumbang Anoi Kecamatan Damang Batu, Betang Toyoi di Desa Tumbang Malahoi Kecamatan Rungan, Kawasan Cagar Budaya Puruk Tamanggung Amai Rawang di Desa Upon Batu Kecamatan Tewah, dan lainnya.
"Untuk sosialisasi normal baru dan protokol di objek wisata yang ada di desa, Disbudpar Kabupaten Gumas akan menggandeng pemerintah desa dan pihak-pihak terkait lainnya," demikian Donie.
Baca juga: Legislator Gumas sarankan sekolah tetap terapkan belajar dari rumah
Baca juga: Sekolah di Gumas diminta siap lakukan pembelajaran tatap muka maupun BDR