Kuala Kurun (ANTARA) - Plt Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Singong meminta kepada sekolah di kabupaten itu agar mempersiapkan diri menyambut tahun pelajaran 2020/2021.
Salah satunya adalah dengan mempersiapkan diri dalam menerapkan belajar dari rumah maupun pembelajaran tatap muka, kata Singong saat dibincangi awak media di Kuala Kurun, Selasa.
”Mengenai metode pembelajaran, kami membebaskan sekolah untuk memilih apakah tatap muka atau belajar dari rumah. Tentu harus dikomunikasikan dan disetujui oleh orang tua peserta didik,” ucapnya.
Baca juga: 37 peserta ikuti seleksi terbuka JPT pratama Pemkab Gumas
Dia menyebut, ada dua pilihan yang diberikan yakni membuka sekolah dengan tatap muka khusus desa/kelurahan zona hijau penyebaran COVID-19, dan juga melalui belajar dari rumah.
Hal itu yang harus dikomunikasikan dan dirundingkan atau dimusyawarahkan dengan orang tua peserta didik, sehingga ada kesamaan persepsi dan jalan keluar terbaik yang sesuai keinginan sekolah maupun orang tua peserta didik.
”Bagi orangtua yang tidak ingin anaknya bersekolah dengan tatap muka, maka sekolah wajib memberikan tugas melalui dalam jaringan atau orangtua bisa mengambil tugas anaknya di sekolah,” bebernya.
Secara aturan sekolah yang berada dalam zona merah COVID-19 tidak bisa melakukan pembelajaran dengan tatap muka. Namun dia mendorong agar bisa melalui tatap muka, karena pembelajaran secara daring dinilai kurang efektif.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Gumas belum izinkan pembukaan rumah ibadah
Kepala SMPN 1 Kurun Yono menyampaikan pihaknya masih mencari konsep atau formula yang baik dalam penerapan metode pembelajaran di sekolah. Namun untuk SMPN 1 Kurun lebih condong memilih menggunakan metode daring.
Kalaupun menggunakan luar jaringan atau luring, sambung dia, maka para peserta didik hanya datang ke sekolah untuk mengambil tugas yang telah disiapkan oleh para guru.
Kepala SDN 3 Kurun Belie menerangkan, untuk penentuan metode pembelajaran pihaknya membebaskan orang tua peserta didik untuk memilih, apakah melalui tatap muka atau belajar dari rumah.
”Pada intinya pilihan ada pada orangtua. Dari sekolah siap menggunakan metode pembelajaran dengan tatap muka maupun belajar dari rumah. Semua sudah kita siapkan, termasuk jika dilakukan pembelajaran tatap muka,” demikian Belie.
Baca juga: Hadapi banjir, masyarakat Gumas diminta tetap perhatikan protokol COVID-19
Baca juga: Pemerintah desa di Gumas gunakan SHU BUMDes untuk bantu warga
Baca juga: Jembatan hanyut, warga tiga desa di Gumas terpaksa gunakan kelotok
Salah satunya adalah dengan mempersiapkan diri dalam menerapkan belajar dari rumah maupun pembelajaran tatap muka, kata Singong saat dibincangi awak media di Kuala Kurun, Selasa.
”Mengenai metode pembelajaran, kami membebaskan sekolah untuk memilih apakah tatap muka atau belajar dari rumah. Tentu harus dikomunikasikan dan disetujui oleh orang tua peserta didik,” ucapnya.
Baca juga: 37 peserta ikuti seleksi terbuka JPT pratama Pemkab Gumas
Dia menyebut, ada dua pilihan yang diberikan yakni membuka sekolah dengan tatap muka khusus desa/kelurahan zona hijau penyebaran COVID-19, dan juga melalui belajar dari rumah.
Hal itu yang harus dikomunikasikan dan dirundingkan atau dimusyawarahkan dengan orang tua peserta didik, sehingga ada kesamaan persepsi dan jalan keluar terbaik yang sesuai keinginan sekolah maupun orang tua peserta didik.
”Bagi orangtua yang tidak ingin anaknya bersekolah dengan tatap muka, maka sekolah wajib memberikan tugas melalui dalam jaringan atau orangtua bisa mengambil tugas anaknya di sekolah,” bebernya.
Secara aturan sekolah yang berada dalam zona merah COVID-19 tidak bisa melakukan pembelajaran dengan tatap muka. Namun dia mendorong agar bisa melalui tatap muka, karena pembelajaran secara daring dinilai kurang efektif.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Gumas belum izinkan pembukaan rumah ibadah
Kepala SMPN 1 Kurun Yono menyampaikan pihaknya masih mencari konsep atau formula yang baik dalam penerapan metode pembelajaran di sekolah. Namun untuk SMPN 1 Kurun lebih condong memilih menggunakan metode daring.
Kalaupun menggunakan luar jaringan atau luring, sambung dia, maka para peserta didik hanya datang ke sekolah untuk mengambil tugas yang telah disiapkan oleh para guru.
Kepala SDN 3 Kurun Belie menerangkan, untuk penentuan metode pembelajaran pihaknya membebaskan orang tua peserta didik untuk memilih, apakah melalui tatap muka atau belajar dari rumah.
”Pada intinya pilihan ada pada orangtua. Dari sekolah siap menggunakan metode pembelajaran dengan tatap muka maupun belajar dari rumah. Semua sudah kita siapkan, termasuk jika dilakukan pembelajaran tatap muka,” demikian Belie.
Baca juga: Hadapi banjir, masyarakat Gumas diminta tetap perhatikan protokol COVID-19
Baca juga: Pemerintah desa di Gumas gunakan SHU BUMDes untuk bantu warga
Baca juga: Jembatan hanyut, warga tiga desa di Gumas terpaksa gunakan kelotok