Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Untung Jaya Bangas mengatakan jembatan Tumbang Masukih di Kecamatan Miri Manasa hanyut terbawa arus sungai sehingga menyebabkan akses jalan darat terputus.
Akibatnya, masyarakat di tiga desa yakni Tumbang Masukih, Rangan Hiran dan Harowu harus menggunakan kelotok jika ingin bepergian ke daerah lain, kata Untung di Kuala Kurun, Sabtu malam.
“Saat ini kondisi alam tidak bisa diprediksi. Seharusnya pada Juli memasuki musim kemarau, namun yang terjadi malah sebaliknya dimana sejak awal Juli hingga sekarang masih terjadi hujan lebat, khususnya di wilayah hulu,” ucapnya.
Hal itu membuat banyak desa di wilayah hulu Sungai Kahayan, Miri, dan Rungan dilanda banjir. Banjir merendam rumah penduduk, bahkan merusak fasilitas umum, termasuk jembatan Tumbang Masukih.
Dia menjelaskan, jembatan berkonstruksi kayu bulat yang dibuat oleh perusahaan Hak Pungusahaan Hutan itu diterjang banjir pada Sabtu (11/7), sehingga masyarakat di tiga desa kesulitan menuju ke daerah lain.
”Salah satu alternatif transportasi masyarakat di tiga desa tadi untuk menuju ke daerah lain adalah dengan menggunakan kelotok. Tentu itu memerlukan biaya yang cukup besar,” ujarnya.
Politisi Partai Demokrat ini menyebut, jembatan Tumbang Masukih merupakan satu-satunya akses transportasi darat yang bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat menuju ke berapa desa di wilayah sekitar.
Mengingat jembatan Tumbang Masukih sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, dia mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat segera menangani jembatan tersebut.
Dia juga meminta kepada BPBD agar segera melihat dan meninjau kondisi yang terjadi di lapangan, sehingga bisa menginventarisir fasilitas umum dan rumah warga yang rusak akibat banjir.
”Segera pantau agar bisa segera melakukan tindakan untuk membantu warga terdampak banjir,” kata legislator dari daerah pemilihan III yang mencakup Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Damang Batu, dan Miri Manasa ini.
Baca juga: 106 desa di Gunung Mas telah salurkan BLT DD
Baca juga: Ikuti protokol COVID-19, KPU Gumas gelar bimtek PPDP per kecamatan
Akibatnya, masyarakat di tiga desa yakni Tumbang Masukih, Rangan Hiran dan Harowu harus menggunakan kelotok jika ingin bepergian ke daerah lain, kata Untung di Kuala Kurun, Sabtu malam.
“Saat ini kondisi alam tidak bisa diprediksi. Seharusnya pada Juli memasuki musim kemarau, namun yang terjadi malah sebaliknya dimana sejak awal Juli hingga sekarang masih terjadi hujan lebat, khususnya di wilayah hulu,” ucapnya.
Hal itu membuat banyak desa di wilayah hulu Sungai Kahayan, Miri, dan Rungan dilanda banjir. Banjir merendam rumah penduduk, bahkan merusak fasilitas umum, termasuk jembatan Tumbang Masukih.
Dia menjelaskan, jembatan berkonstruksi kayu bulat yang dibuat oleh perusahaan Hak Pungusahaan Hutan itu diterjang banjir pada Sabtu (11/7), sehingga masyarakat di tiga desa kesulitan menuju ke daerah lain.
”Salah satu alternatif transportasi masyarakat di tiga desa tadi untuk menuju ke daerah lain adalah dengan menggunakan kelotok. Tentu itu memerlukan biaya yang cukup besar,” ujarnya.
Politisi Partai Demokrat ini menyebut, jembatan Tumbang Masukih merupakan satu-satunya akses transportasi darat yang bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat menuju ke berapa desa di wilayah sekitar.
Mengingat jembatan Tumbang Masukih sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, dia mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat segera menangani jembatan tersebut.
Dia juga meminta kepada BPBD agar segera melihat dan meninjau kondisi yang terjadi di lapangan, sehingga bisa menginventarisir fasilitas umum dan rumah warga yang rusak akibat banjir.
”Segera pantau agar bisa segera melakukan tindakan untuk membantu warga terdampak banjir,” kata legislator dari daerah pemilihan III yang mencakup Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Damang Batu, dan Miri Manasa ini.
Baca juga: 106 desa di Gunung Mas telah salurkan BLT DD
Baca juga: Ikuti protokol COVID-19, KPU Gumas gelar bimtek PPDP per kecamatan