Tamiang Layang (ANTARA) -
Puing Jembatan Bakubung atau juga dikenal dengan sebutan Jembatan Belanda yang hanyut akibat dihantam derasnya air Sungai Karau dikabarkan telah ditemukan warga Ampah Kota, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur.
“Sekitar 250 sampai 300 meter dari lokasi awal ke arah Pematang Karau,” kata Camat Dusun Tengah, Prismayandi di Tamiang Layang, Kamis.
Menurutnya, kondisi puing Jembatan Belanda yang tersisa sekitar 20 persen saja. Namun, untuk bagian puing Jembatan Belanda yang berkontruksi ulin berukuran 40x40 centimeter yang hanyut kemungkinan berada di dasar Sungai Karau.
Diberi nama Jembatan Belanda karena dibangun pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda, sekitar 1920. Posisinya membentangi Sungai Karau, terletak dekat Pasar Beringin di Kelurahan Ampah Kota, Kecamatan Dusun Tengah.
Pemerintah Kabupaten Barito Timur merevitalisasi jembatan Bakubung melalui Dinas PUPR setempat dengan nilai anggaran Rp199 juta pada 2022.
Satu tahun setelah mendapatkan revitalisasi, tepatnya pada Selasa (2/1/2024) sekitar pukul 20.40 WIB, Jembatan Bakubung atau Jembatan Belanda hanyut terbawa derasnya air Sungai Karau yang meluap.
Kekuatan jembatan terganggu karena pada jembatan di pinggiran Sungai Karau mengalami erosi sehingga mengganggu kekuatan jembatan.
“Kami bersama-sama masyarakat berharap ada sejarah yang ditinggalkan apakah dibangun lagi dengan konstruksi berbeda namun menyerupai atau dibangunkan replikanya,” jelasnya.
Prisma pun mengimbau warga untuk tidak memanfaatkan situasi dan kondisi puing Jembatan Belanda untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Ini karena jembatan Bakubung atau Jembatan Belanda masuk tercatat sebagai situs sejarah.