Camat Dusun Tengah: Puing Jembatan Belanda ditemukan

id pemkab barito timur, jembatan belanda ampah, jembatan belanda, sungai karau, ampah, bartim, barito timur, dusun tengah, jembatan belanda hanyut dibawa

Camat Dusun Tengah: Puing Jembatan Belanda ditemukan

Kondisi puing Jembatan Bakubung atau Jembatan Belanda yang ditemukan warga 250-300 meter dari lokasi awal akibat hanyut dihantam derasnya arus Sungai Karau yang meluap, Ampah, Kecamatan Dusun Tengah, Kamis (4/1/2023). (ANTARA/HO-Kecamatan Dusun Tengah)

Tamiang Layang (ANTARA) -
Puing Jembatan Bakubung atau juga dikenal dengan sebutan Jembatan Belanda yang hanyut akibat dihantam derasnya air Sungai Karau dikabarkan telah ditemukan warga Ampah Kota, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur.
 
“Sekitar 250 sampai 300 meter dari lokasi awal ke arah Pematang Karau,” kata Camat Dusun Tengah, Prismayandi di Tamiang Layang, Kamis.
 
Menurutnya, kondisi puing Jembatan Belanda yang tersisa sekitar 20 persen saja. Namun, untuk bagian puing Jembatan Belanda yang berkontruksi ulin berukuran 40x40 centimeter yang hanyut kemungkinan berada di dasar Sungai Karau.
 
“Kita menunggu air Sungai Karau surut untuk mengetahui secara detailnya,” terang Prisma.

Baca juga: Calon direktur PDAM Bartim wajib tandatangani pakta integritas
 
Diberi nama Jembatan Belanda karena dibangun pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda, sekitar 1920. Posisinya membentangi Sungai Karau, terletak dekat Pasar Beringin di Kelurahan Ampah Kota, Kecamatan Dusun Tengah.
 
Pemerintah Kabupaten Barito Timur merevitalisasi jembatan Bakubung melalui Dinas PUPR setempat dengan nilai anggaran Rp199 juta pada 2022.
 
Satu tahun setelah mendapatkan revitalisasi, tepatnya pada Selasa (2/1/2024) sekitar pukul 20.40 WIB, Jembatan Bakubung atau Jembatan Belanda hanyut terbawa derasnya air Sungai Karau yang meluap.
 
Awalnya kerusakan diketahui sejak Sabtu (28/11/2020). Pada saat itu, sekitar pukul 00.15 wib, warga melihat posisi Jembatan Belanda tertabrak sampah dan kayu besar sehingga posisinya bergeser.

Baca juga: Pj Bupati Bartim: Kemenag miliki tugas berat jaga harmoni kehidupan beragama
 
Kekuatan jembatan terganggu karena pada jembatan di pinggiran Sungai Karau mengalami erosi sehingga mengganggu kekuatan jembatan.
 
“Kami bersama-sama masyarakat berharap ada sejarah yang ditinggalkan apakah dibangun lagi dengan konstruksi berbeda namun menyerupai atau dibangunkan replikanya,” jelasnya.
 
Prisma pun mengimbau warga untuk tidak memanfaatkan situasi dan kondisi puing Jembatan Belanda untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Ini karena jembatan Bakubung atau Jembatan Belanda masuk tercatat sebagai situs sejarah.
 
“Jika ada menemukan, laporkan kepada pemerintah setempat, supaya material Jembatan tersebut tidak hilang 100 persen,” pintanya.

Baca juga: Penjabat Bupati Bartim minta realisasi anggaran 2024 lebih maksimal

Baca juga: Pemkab Bartim siap bekerja sama kelola aset PT Pertamina