Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Gunung Mas, Kalimantan Tengah Polie L Mihing meminta kepada masyarakat untuk tetap memperhatikan protokol COVID-19, saat menghadapi banjir yang saat ini terjadi di beberapa kecamatan.
“Banjir terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Gumas, sehingga membuat masyarakat memindahkan hewan ternak dan benda elektronik ke tempat yang aman dari banjir,” ucap Polie di Kuala Kurun, Senin.
Politisi Partai Hati Nurani Rakyat ini menyebut, saat memindahkan hewan ternak atau barang berharga ke tempat yang aman dari banjir, masih ada masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Baca juga: Pemerintah desa di Gumas gunakan SHU BUMDes untuk bantu warga
Pria kelahiran Kelurahan Tumbang Miri, Kecamatan Kahayan Hulu Utara ini memaklumi masyarakat tidak menerapkan protokol COVID-19 karena panik dan tergesa-gesa memindahkan hewan ternak maupun harta benda.
Walau demikian, legislator dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini meminta masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol COVID-19.
“Saya harap masyarakat tetap memakai masker, jangan lupa menjaga jarak, dan tetap waspada terhadap wabah penyakit COVID-19 walau saat ini kita sedang menghadapi banjir,” papar Polie.
Baca juga: Perempuan GKE diharapkan tidak hanya aktif di gereja
Legislator Gumas Evandi mengaku prihatin dalam beberapa hari terakhir di sejumlah kecamatan di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau, khususnya di daerah hulu, terjadi bencana banjir.
Dari informasi yang didapat, banjir di daerah hulu sudah mulai surut. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat di daerah hilir agar waspada, karena tidak menutup kemungkinan banjir akan melanda daerah hilir.
Lebih lanjut, dia juga meminta pemkab agar segera memantau kondisi di daerah hulu untuk mengetahui kondisi yang terjadi pasca banjir, sehingga bisa segera dilakukan perbaikan jika terjadi kerusakan pada sarana dan prasarana umum.
“Kalau ada anggarannya dan memungkinkan, saya harap ada bantuan sosial untuk korban banjir. Memang saat ini anggaran terfokus ke penanganan COVID-19, namun jika memungkinkan tidak ada salahnya korban banjir ini juga mendapat bantuan,” demikian Evandi.
Baca juga: Jembatan hanyut, warga tiga desa di Gumas terpaksa gunakan kelotok
Baca juga: 106 desa di Gunung Mas telah salurkan BLT DD
Baca juga: Ikuti protokol COVID-19, KPU Gumas gelar bimtek PPDP per kecamatan
“Banjir terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Gumas, sehingga membuat masyarakat memindahkan hewan ternak dan benda elektronik ke tempat yang aman dari banjir,” ucap Polie di Kuala Kurun, Senin.
Politisi Partai Hati Nurani Rakyat ini menyebut, saat memindahkan hewan ternak atau barang berharga ke tempat yang aman dari banjir, masih ada masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Baca juga: Pemerintah desa di Gumas gunakan SHU BUMDes untuk bantu warga
Pria kelahiran Kelurahan Tumbang Miri, Kecamatan Kahayan Hulu Utara ini memaklumi masyarakat tidak menerapkan protokol COVID-19 karena panik dan tergesa-gesa memindahkan hewan ternak maupun harta benda.
Walau demikian, legislator dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini meminta masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol COVID-19.
“Saya harap masyarakat tetap memakai masker, jangan lupa menjaga jarak, dan tetap waspada terhadap wabah penyakit COVID-19 walau saat ini kita sedang menghadapi banjir,” papar Polie.
Baca juga: Perempuan GKE diharapkan tidak hanya aktif di gereja
Legislator Gumas Evandi mengaku prihatin dalam beberapa hari terakhir di sejumlah kecamatan di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau, khususnya di daerah hulu, terjadi bencana banjir.
Dari informasi yang didapat, banjir di daerah hulu sudah mulai surut. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat di daerah hilir agar waspada, karena tidak menutup kemungkinan banjir akan melanda daerah hilir.
Lebih lanjut, dia juga meminta pemkab agar segera memantau kondisi di daerah hulu untuk mengetahui kondisi yang terjadi pasca banjir, sehingga bisa segera dilakukan perbaikan jika terjadi kerusakan pada sarana dan prasarana umum.
“Kalau ada anggarannya dan memungkinkan, saya harap ada bantuan sosial untuk korban banjir. Memang saat ini anggaran terfokus ke penanganan COVID-19, namun jika memungkinkan tidak ada salahnya korban banjir ini juga mendapat bantuan,” demikian Evandi.
Baca juga: Jembatan hanyut, warga tiga desa di Gumas terpaksa gunakan kelotok
Baca juga: 106 desa di Gunung Mas telah salurkan BLT DD
Baca juga: Ikuti protokol COVID-19, KPU Gumas gelar bimtek PPDP per kecamatan