Kuala Kurun (ANTARA) - Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Singong mendorong sekolah di kabupaten itu agar menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah untuk meningkatkan kualitas guru.
“Dana BOS bisa digunakan untuk beberapa hal, salah satunya untuk peningkatan kualitas guru,” ucapnya saat membuka Pelatihan Pembuatan Administrasi Guru Kelas dan Mata Pelajaran Tahun Ajaran 2020/2021 di SD Negeri 1 Kuala Kurun, Kamis.
Dia menyebut, kualitas guru harus terus ditingkatkan, mengingat dunia pendidikan selalu berkembang mengikuti perubahan. Dengan mengikuti berbagai perubahan, diharapkan guru dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas pula.
Baca juga: Kembali jadi ketua DPD Golkar Gumas, Jaya S Monong ungkap program utamanya
Yang tak kalah penting, ujar dia, guru juga harus bisa mempersiapkan peserta didik pada bidang akademik maupun non akademik, sebagai bekal bagi peserta didik untuk menjalani berbagai peluang kerja dan usaha di berbagai bidang.
“Saya harap guru di Kabupaten Gumas selalu bekerja dengan tulus, ikhlas, dan penuh tanggung jawab dalam mencerdaskan anak bangsa,” tutur Singong yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia Kabupaten Gumas.
Plt Kepala SD Negeri 1 Kuala Kurun Desmilawati mengatakan kegiatan ini diikuti oleh para guru di sekolah setempat. Selama kegiatan, para guru mendapat pengetahuan terkait penerapan Kurikulum 2013.
Baca juga: Bupati Gumas ajak masyarakat sukseskan pelaksanaan coklit
“Seyogyanya ada 22 orang guru yang mengikuti kegiatan ini. Namun ada dua orang yang sedang sakit dan tidak bisa mengikuti kegiatan. Kegiatan dilaksanakan mulai 23 – 25 Juni 2020 mendatang,” bebernya.
Selain mendapat pengetahuan terkait penerapan Kurikulum 2013, sambung dia, para guru juga mendapat pengetahuan dan pemahaman dalam menerapkan kegiatan pembelajaran di tengah pandemi virus corona atau COVID-19.
Dia berharap ke depan para guru di SD Negeri 1 Kuala Kurun dapat mengajar dengan baik, sesuai Kurikulum 2013, dan tidak terhambat meski di sekolah itu saat ini menerapkan pembelajaran secara luar jaringan atau offline.
“Untuk anggaran kegiatan, kami menggunakan dana BOS. Dana BOS juga kami gunakan untuk membeli sarana cuci tangan, membeli alat tulis kantor, memfotocopy bahan pelajaran, dan beberapa lainnya,” jelas Desmilawati.
Baca juga: Status zona hijau diperlukan untuk kembali membuka objek wisata di Gumas
Baca juga: Cegah COVID-19, Disbudpar Gunung Mas belum membuka tempat wisata
Baca juga: Gumas segera perbaiki jembatan Masukih yang hanyut diterjang arus sungai
“Dana BOS bisa digunakan untuk beberapa hal, salah satunya untuk peningkatan kualitas guru,” ucapnya saat membuka Pelatihan Pembuatan Administrasi Guru Kelas dan Mata Pelajaran Tahun Ajaran 2020/2021 di SD Negeri 1 Kuala Kurun, Kamis.
Dia menyebut, kualitas guru harus terus ditingkatkan, mengingat dunia pendidikan selalu berkembang mengikuti perubahan. Dengan mengikuti berbagai perubahan, diharapkan guru dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas pula.
Baca juga: Kembali jadi ketua DPD Golkar Gumas, Jaya S Monong ungkap program utamanya
Yang tak kalah penting, ujar dia, guru juga harus bisa mempersiapkan peserta didik pada bidang akademik maupun non akademik, sebagai bekal bagi peserta didik untuk menjalani berbagai peluang kerja dan usaha di berbagai bidang.
“Saya harap guru di Kabupaten Gumas selalu bekerja dengan tulus, ikhlas, dan penuh tanggung jawab dalam mencerdaskan anak bangsa,” tutur Singong yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia Kabupaten Gumas.
Plt Kepala SD Negeri 1 Kuala Kurun Desmilawati mengatakan kegiatan ini diikuti oleh para guru di sekolah setempat. Selama kegiatan, para guru mendapat pengetahuan terkait penerapan Kurikulum 2013.
Baca juga: Bupati Gumas ajak masyarakat sukseskan pelaksanaan coklit
“Seyogyanya ada 22 orang guru yang mengikuti kegiatan ini. Namun ada dua orang yang sedang sakit dan tidak bisa mengikuti kegiatan. Kegiatan dilaksanakan mulai 23 – 25 Juni 2020 mendatang,” bebernya.
Selain mendapat pengetahuan terkait penerapan Kurikulum 2013, sambung dia, para guru juga mendapat pengetahuan dan pemahaman dalam menerapkan kegiatan pembelajaran di tengah pandemi virus corona atau COVID-19.
Dia berharap ke depan para guru di SD Negeri 1 Kuala Kurun dapat mengajar dengan baik, sesuai Kurikulum 2013, dan tidak terhambat meski di sekolah itu saat ini menerapkan pembelajaran secara luar jaringan atau offline.
“Untuk anggaran kegiatan, kami menggunakan dana BOS. Dana BOS juga kami gunakan untuk membeli sarana cuci tangan, membeli alat tulis kantor, memfotocopy bahan pelajaran, dan beberapa lainnya,” jelas Desmilawati.
Baca juga: Status zona hijau diperlukan untuk kembali membuka objek wisata di Gumas
Baca juga: Cegah COVID-19, Disbudpar Gunung Mas belum membuka tempat wisata
Baca juga: Gumas segera perbaiki jembatan Masukih yang hanyut diterjang arus sungai