Buntok, Kalteng (ANTARA) - Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, dr Djulita Kurniadia Palar menyatakan bahwa jumlah positif COVID-19 di wilayah setempat kembali mengalami penambahan sebanyak 10 orang, sehingga kini total keseluruhan menjadi 104 orang.
"Bertambahnya jumlah tersebut berdasarkan hasil swab yang kami terima. Ada 10 orang yang dinyatakan positif," kata dr Djulita saat dihubungi di Buntok, Senin.
Dikatakan, 10 orang yang dinyatakan positif COVID-19 itu berasal dari Kecamatan Dusun Selatan, dan umumnya mereka kontak erat dengan pasien positif sebelumnya. Bertambahnya 10 orang yang positif, maka secara kumulatif jumlah pasien positif tertular COVID-19 di Barsel sebanyak 104 orang, dengan rincian 39 diantaranya telah sembuh, 61 masih dalam perawatan, dan 4 empat orang meninggal dunia.
Djulita yang merupakan Kepala Dinas Kesehatan Barsel itu mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 tetap fokus pada pencegahan penularan virus itu dengan upaya melakukan penelusuran.
"Penelusuran tersebut dilakukan supaya rantai penularan penyakit ini bisa diatasi," kata dia.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat di wilayah Barito Selatan ini agar bersama-sama bergotong royong dalam mencegah dan memutus rantai penularan COVID-19 dengan mengikuti semua anjuran pemerintah dan mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: Jumlah terkonfirmasi positif COVID-19 di Barsel melonjak
Dia mengatakan mematuhi protokol kesehatan itu seperti dengan memakai masker pada saat beraktivitas dimana dan kapanpun, mencuci tangan menggunakan sabun sesering mungkin.
"Kita mengingatkan kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, terutama wajib menggunakan masker saat beraktivitas diluar rumah dan harus jaga jarak, serta mencuci tangan sesering mungkin," harap Djulita.
Kemudian menjaga jarak, rajin berolahraga, jangan panik dan selanjutnya makan makanan bergizi dalam upaya untuk meningkatkan imunitas tubuh.
"Karena dengan gotong royong dan bersatu kita bisa mencegah dan memutuskan rantai penularan COVID-19 di Kabupaten yang berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini," demikian Djulita.
Baca juga: Sebanyak 54 tapal batas desa belum diselesaikan di Barsel
Baca juga: Pastikan terbebas COVID-19, Bawaslu Barsel bakal laksanakan tes cepat
Baca juga: Sosialisasi adaptasi kebiasaan baru, karhutla dan pilgub di Barsel terus digencarkan
"Bertambahnya jumlah tersebut berdasarkan hasil swab yang kami terima. Ada 10 orang yang dinyatakan positif," kata dr Djulita saat dihubungi di Buntok, Senin.
Dikatakan, 10 orang yang dinyatakan positif COVID-19 itu berasal dari Kecamatan Dusun Selatan, dan umumnya mereka kontak erat dengan pasien positif sebelumnya. Bertambahnya 10 orang yang positif, maka secara kumulatif jumlah pasien positif tertular COVID-19 di Barsel sebanyak 104 orang, dengan rincian 39 diantaranya telah sembuh, 61 masih dalam perawatan, dan 4 empat orang meninggal dunia.
Djulita yang merupakan Kepala Dinas Kesehatan Barsel itu mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 tetap fokus pada pencegahan penularan virus itu dengan upaya melakukan penelusuran.
"Penelusuran tersebut dilakukan supaya rantai penularan penyakit ini bisa diatasi," kata dia.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat di wilayah Barito Selatan ini agar bersama-sama bergotong royong dalam mencegah dan memutus rantai penularan COVID-19 dengan mengikuti semua anjuran pemerintah dan mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: Jumlah terkonfirmasi positif COVID-19 di Barsel melonjak
Dia mengatakan mematuhi protokol kesehatan itu seperti dengan memakai masker pada saat beraktivitas dimana dan kapanpun, mencuci tangan menggunakan sabun sesering mungkin.
"Kita mengingatkan kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, terutama wajib menggunakan masker saat beraktivitas diluar rumah dan harus jaga jarak, serta mencuci tangan sesering mungkin," harap Djulita.
Kemudian menjaga jarak, rajin berolahraga, jangan panik dan selanjutnya makan makanan bergizi dalam upaya untuk meningkatkan imunitas tubuh.
"Karena dengan gotong royong dan bersatu kita bisa mencegah dan memutuskan rantai penularan COVID-19 di Kabupaten yang berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini," demikian Djulita.
Baca juga: Sebanyak 54 tapal batas desa belum diselesaikan di Barsel
Baca juga: Pastikan terbebas COVID-19, Bawaslu Barsel bakal laksanakan tes cepat
Baca juga: Sosialisasi adaptasi kebiasaan baru, karhutla dan pilgub di Barsel terus digencarkan